Tuesday 24 November 2020

Review Artikel

Carilah artikel jurnal yang relevan dengan permasalahan yang Anda sampaikan di tugas sebelumnya. Kemudian Anda :

1. Kaitkan dengan antara permasalahan, solusi yang Anda sampaikann dan isi artikel jurnal. 

2. Carilah persamaan dan perbedaan antara permasalahan dan solusi Anda dengan artikel yang Anda dapatkan.

3. Tuangkan jawaban no 1 dan no 2 pada kolom komentar di bawah ini, teman-teman yang lain diperbolehkan menanggapinya. 

4. Jangan lupa cantumkan NAMA, NIM, dan KELAS

5. Batas maksimal menjawab di kolom komentar yaitu Jumat, 4 Desember 2020

129 comments:

Andi Setiawan said...

Andi Setiawan 182180002/5A

1. Permasalahan yang terjadi adalah model ataupun strategi pembelajaran yang monoton,apalagi dimasa pandemi tentu jalan yang dapat ditempuh adalah pembelajaran daring,tak ayal staregi dan model pembelajaran harus berubah. Dalam artikel dikatakan bahwa peran orangtua juga sangat penting dalam pembelajaran dan dapat pula menjadi salah satu strategi pembelajaran agar anak dapat paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.

2. Persamaan masalahnya adalah bagaimana guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang dapat memahamkan siswa di masa pembelajaran jarak jauh, solusi yang dapat ditempuh adalah guru dapat mencoba strategi pembelajaran yang lain dan juga dapat mengajak orang tua ikut dalam strategi tersebut,karena orang tua dapat menjadi fasilitator dan penghubung ketika pembelajaran bersifat jarak jauh.

Belajar Bareng With Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indoneisa said...

Ika Yuniarti 182180092 kelas 5c
Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya minat belajar pada siswa dikarenakan banyaknya tugas yang diberikan oleh guru dan kurang kreatifnya guru untuk menyampaikan materi saat pandemi dari artikel yang saya baca adalah guru tetap diharapkan bekerja sama dengan orang tua siswa untuk membuat pembelajaran dirumah lebih menyenangkan dengan menggunakan gadget tetapi penggunaan gadget tetao dalam pengawasan orang tua karena anak2 belum tau apa kegunaan gadget yang efektif dan baik

pujiingtiyas.blogspot.com said...

Puji Ingtiyas 182189135 5D
Permasalahan yang terjadi adalah siswa belum memiliki inisiatif untuk belajar sendiri dirumah tanpa guru, sehinggga proses pembelajaran berjalan lambat yang disebabkan siswa menunggu instruksi dari guru dalam belajar. Guru masih diposisikan sebagai pusat dalam proses pembelajaran padahal seharusnya siswa juga dapat berperan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Hal ini tentu membutuhkan peran serta orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan siswa dan juga orangtua harus mengarahkan siswa agar dapat memiliki kemandirian dalam belajar.

Nurul Khusnaeni said...

Nama : Nurul Khusnaeni
NIM : 182180118
Kelas : 5D

1. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan matematika secara online, karena matematika itu ilmu yang abstrak. Saat menjelaskannya diperlukan sebuah media. Hal tersebut membuat orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk mengajari anaknya.
Apalagi sebelumnya kita belum pernah menerapkan budaya Pembelajaran Jarak Jauh seperti ini, sehingga ada beberapa orang tua yang merasa gagap teknologi dalam membimbing anak-anaknya belajar melalui sistem daring. Dalam pembelajaran matematika memang sangat diperlukannya pendampingan pada siswa saat pembelajaran. Apalagi notabenenya matematika adalah pelajaran yang sulit bagi siswa.

2. Persamaan masalahnya yaitu pembelajaran matematika memerlukan bimbingan atau penjelasan dari guru ataupun orang tua. Jadi ketika pembelajaran matematika, orang tua saat pandemi COVID-19 ini berperan aktif untuk mengajari anaknya agar memahami materi yang guru jelaskan.
Orang tua harus meluangkan waktu lebih banyak untuk memberikan pendampingan kepada anaknya. Dengan pembelajaran online seperti sekarang, materi yang kurang jelas dan harus bertanya kepada orang tua. Adanya pandemi ini menjadikan anak rindu sekolah dan bertemu guru serta teman-teman. Hal tersebut membuat anak menjadi tidak semangat dalam belajar karena hanya mengerjakan tugas terus menerus. Persamaan solusinya yaitu nya dalam pemberian materi, guru tidak hanya memberikannya melalui whatsapp, tetapi guru juga terkadang perlu melakukan pembelajaran daring melalui berbagai aplikasi tatap muka seperti zoom, google meets, google classroom jika mendukung. Pembelajaran menggunakan aplikasi tatap muka langsung dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi peserta didik karena dapat mendengar langsung penjelasan materi yang disampaikan oleh gurunya.

Sumber jurnal yang di review : Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika dI Sekolah Dasar di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. 6(2), 1-8.

Wahyu Puspita Sari said...
This comment has been removed by the author.
Wahyu Puspita Sari said...

Nama: Wahyu Puspita Sari
NIM: 182180117
Kelas: 5D

Jurnal:
“Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di MI/SD (Studi KBM Berbasis Daring Bagi Guru Dan Siswa)”.

1. Keterkaitan:
Pada masa pandemi seperti saat ini, semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dengan bantuan penggunaan media sosial. Media sosial digunakan sebagai jembatan proses belajar seperti tempat berkomunikasi dan penyampaikan materi. Adapun pengaruh negatif dari pembelajaran daring adalah kurangnya efektifitas belajar mengajar sehingga anak lebih sulit dalam memahami materi dan merasa terbebani akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh guru. Maka dari itu, peran orangtua sangatlah penting dalam mendampingi anak ketika belajar di rumah agar mereka tetap mendapat arahan mengenai materi pelajaran yang sedang dipelajarinya.

2. Persamaan dan perbedaan:
Persamaan masalah yang dihadapi adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, siswa mengalami kebingungan dan kehilangan motivasi belajar akibat banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru yang tidak sebanding dengan penjelasan materi yang disampaikan. Sedangkan perbedaan permasalahannya yaitu mengenai dampak buruk pembelajaran daring. Pada jurnal disebutkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar daring akibat kendala koneksi internet dan siswa yang menjadi kecanduan gadget. Solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah orangtua harus ikut serta membimbing siswa dalam mengajarkan materi pembelajaran. Jika memungkinkan, orangtua juga bisa mengikutkan anak ke dalam bimbingan belajar, dan yang terpenting orangtua harus terus mengawasi siswa. Jangan sampai siswa menyalahgunakan media sosial untuk kegiatan diluar pembelajaran.

Sumber:
Risalah, A., Ibad, W., Maghfiroh, L., Azza, M. I., Cahyani, S. A., & Ulfayati, Z. A. (2020). Dampak pandemi covid-19 terhadap kegiatan belajar mengajar di MI/SD (Studi KBM Berbasis Daring Bagi Guru Dan Siswa). JIEES: Journal of Islamic Education at Elementary School, 1(1), 10-16.

Vina Damayanti said...

Nama : Vina Damayanti
Nim : 182180150
Kelas : 5D

Permasalahan : tuntutan yang harus dilakukan orang tua untuk menggantikan posisi guru dimasa pandemi. Dimana tuntutan yang dimaksud adalah bisa menjelaskan materi matematika, yang belum tentu orang tua bisa menjelaskan kepada anak. Sehingga banyak orang tua yang mengeluhkan bahkan sampai tidak mau mengajari anaknya dengan alasan mereka tidak memahami materi yang diberikan.

Solusi : karena banyak orang yang menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit, banyak pula orang tua yang mengeluh ketika diminta untuk mengajarkan materi matematika kepada anaknya. Sehingga solusi yang tepat untuk permasalahan ini yaitu orang tua harus mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diberikan kepada anak. Jika orang tua tidak memahami materi yang diberikan melalui WA grup/google class room, maka orang tua bisa berinisiatif untuk mencari materi berupa video yang ada di youtube. Jika orang tua tidak bisa mengoperasikan youtube atau bahkan tidak memiliki HP, maka orang tua bisa mencari solusi lain yaitu dengan menanyakan kepada saudara atau tetangga yang paham dengan materi tersebut. Mengapa orang tua yang harus bersusah payah mengajarkan kepada anak? Karena orang tua sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar ketika di rumah. Hal ini sesuai dengan jurnal yang ditulis oleh Sugito pada jurnal riset pendidikan matematika tahun 2019 yang menyatakan bahwa orang tua mempunyai dampak positif dalam pembelajaran matematika karena orang tua merupakan lembaga utama yang paling dekat dengan anak. Sehingga dengan adanya keterlibatan dengan orang tua, anak bisa terkontrol dan mempunyai dorongan tersendiri untuk meraih prestasi belajar matematika yang lebih baik. Daripada orang tua mengeluhkan materi yang diberikan, sebaiknya orang tua memberikan yang terbaik untuk anaknya agar mendapatkan hasil akhir yang memuaskan.

Persamaan masalah : anak membutuhkan dukungan orang tua dalam belajar matematika untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

Perbedaan masalah : waktu yang dituliskan pada jurnal yaitu sebelum adanya pandemi covid-19. Sehingga guru tetap berperan lebih banyak dalam proses belajar mengajar matematika.

Feri Istikhomah said...
This comment has been removed by the author.
Feri Istikhomah said...

Nama : Feri Istikhomah
NIM. : 182180151
Kelas. : 5D


1. Keterkaitan dengan artikel:
Perkalian merupakan materi yang wajib dikuasai siswa. Kerena perkalian menjadi dasar dari materi-materi yang nantinya akan siswa jumpai sampai jenjang yang semakin tinggi. Materi perkalian tersebut adalah materi esensial yang cukup lama proses penanamannya. Bahkan, kalau sudah disajikan dalam soal cerita seringkali siswa mengalami kesulitan. Oleh karena itu, berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pelajaran khususnya mata pelajaran matematika terus dilakukan. Upaya itu antara lain dengan penggunaan media yang tepat. Siswa pada umumnya hanya menghafal informasi yang diperoleh, sehingga konsep yang tertanam kurang begitu kuat. Selain itu, banyak siswa yang hasil belajarnya rendah bahkan ada yang sangat rendah, terutama pada pelajaran matematika dalam hal hitung-menghitung.
2. Persamaan yang saya temukan pada artikel yaitu permasalahan materi perkalian yang membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya.
Perbedaannya, pada artikel upaya untuk permasalahan tersebut lebih menekankan pada penggunaan media dalam pembelajaran, sedangkan menurut saya upaya yang lebih tepat adalah dengan menjelaskan konsep dasar (bukan menghafal) dari perkalian tersebut, dimana perkalian merupakan penjumlahan angka yang sama yang berulang-ulang. Artinya tanpa menggunakan media, siswa lebih fokus dan dapat dengan mudah untuk memahaminya dengan menggunakan tulisan. Namun jika penggunaan media hanya untuk memberi contoh konsepnya hal tersebut tidak menjadi masalah apabila siswa memang benar benar paham arti konsep dari penggunaan media. Bukan malah membuat siswa bingung (misalkan konsep dasarnya seperti apa mereka bahkan tidak tahu). Jadi pemilihan mediapun harus tepat dan sesuai, bukan mempersulit belajar siswa karena salah memilih.



Jurnal :
PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET (MANIK –MANIK DAN SEDOTAN) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 2 SD
DINOYO 1 MALANG
(Oleh: Ika Ratih Sulistiani)

Khrisma Dwi Apriliana said...

Nama : Khrisma Dwi Apriliana
Nim : 182180028
Kelas : 5A

1. Keterkaitan dengan permasalahan, solusi, dan isi artikel : pembelajaran daring yang dilakukan di berbagai jenjang tak terkecuali pada jenjang sekolah dasar. dampak tersebut tentu dirasakan oleh peserta didik, guru, maupun orang tua. yang mana pada masa ini pembelajaran daring tersebut lebih sering di rumah ketimbang di sekolah tentunya dengan bimbingan orang tua. oleh karena itu, orang tua sangat bepengaruh bagi pembelajaran yang dilakukan dan tentu harus ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran yang ada. dampak yang lainnya yaitu tidak siapnya peserta didik, guru, dan juga orang tua dalam masa pandemi ini karena ada juga orang tua atau peserta didik yang tidak memiliki handphone yang canggih seperti zaman ini.
2. Persamaan dan Perbedaan dengan artikel : persamaannya adalah peserta didik kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh guru, serta peserta didik merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang itu itu saja.
sedangkan perbedaannya yaitu guru juga terkadang melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan aplikasi zoom tapi pada kenyataannya guru hanya menggunakan google classroom ataupun group whatsapp dengan memberikan penjelasan secara singkat dan memberikan tugas saja.

sumber jurnal :
Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 2, Mei 2020Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitianhttp://journal.unesa.ac.id/index.php/PDe-ISSN: 2460-8475Copyright@ 2020Jurnal Review Pendidikan DasarJurnal Kajian Pendidikan dan Hasil PenelitianPROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DI TENGAH PANDEMI COVID-19WiryantoUniversitas Negeri SurabayaJalan Lidah Wetan-Surabaya, (031) 7532160/(031) 7532112 e-mail: wiryanto@unesa.ac.id

Ninin Nun 'Aini said...

Nama : Ninin Nun'Aini
Kelas : PGSD 5A
NIM : 182180020

1. Permasalah yang terjadi dalam hal ini adalah dari faktor internal diri anaknya sendiri baik rasa malas dan juga merasa kesulitan dalam memahami materi dan adanya orang tua yang gaptek dalam teknologi. Dalam artikel juga dikatakan bahwa Orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberhasilan proses pembelajaran anak. Banyak orang tua yang tidak dapat mendampingi anak belajar sepenuhnya karena suatu hal, maka yang mendampingi anak belajar di rumah adalah anggota keluarga lainnya. Ada juga orang tua yang tidak dapat memahami materi yang diberikan oleh guru, sebagai solusinya orang tua memberi kepercayaan pada guru les untuk mendampingi anak dalam belajar.

2. Persamaan antara dalam permasalahan menurut saya dengan artikel adalah adanya persamaan dari pihak orang tuanya sendiri dalam hal mendampingi anaknya, karena tidak semua orang tua mampu mendampingi anaknya dalam pembelajaran daring. Solusi sama yaitu apabila orang tua tidak mampu dalam mendampingi anaknya, orang tua dapat meminta bantuan baik dari anggota keluarga lain atau memberikan guru les untuk anaknya.
Perbedaannya dalam hal ini yaitu dalam memberikan solusi untuk orang tua yang kesulitan dalam mendampingi anaknya, artikel hanya memberikan solusi untuk memberikan guru tambahan, tidak ada penyebutan referensi belajar lain seperti youtube dan aplikasi belajar lainnya.

Sumber jurnal :
1. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kesulitan+anak+SD+belajar+matematika+daring&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DVtVeXhLz8FIJ
2. Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika dI Sekolah Dasar di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. 6(2), 1-8.

Luqyana Adhe said...

nama : luqyana adhe fitrian syuba
nim : 182180141
kelas : 5d

1. permasalahan yang saya ambil yaitu peran ortu dalam mendampingi siswa pada masa pandemi dimana pada masa pandemi ini peran ortu sangatlah penting karena guru tidak mungkin dapat membimbing satu persatu ketempat siswanya hal tersebut berkaitan dengan sebuah jurnal yang berjudul jurnal pendidikan anak usia dini. pada jurnal tersebut pendidikan pada masa pandemi ini sangatlah bergantung pada peran orang tua dalam membimbing dan mengajarkan anaknya pada saat dirumah seperti mengerjakan tugas, membuat karakter siswa yang baik, dan lain sebagainya. oleh karena itu solusi dari permasalahan ini yaitu seharusnya orang tua mampu menjadi seorang guru di dalam segala hal karena keterbatasan pembelajaran saat ini.
2. persamaan yaitu sama sama tergantung pada peran orang tua yang diminta untuk membantu dan mengajarkan materi yang telah di jelaskan oleh guru melalui pembelajaran daring.
perbedaannya itu jika pada jurnal tidak ada cara mengatasi masalah matematika tetapi hanya karakter dan lingkungan.
jika bagi saya semua tergantung pada ortu tetapi pada jurnal tidak hanya ortu melainkan lingkungan setempat.

sumber jurnal :
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/541/pdf&ved=2ahUKEwinpq3fzKLtAhXUc30KHTvrCZgQFjAAegQIAxAC&usg=AOvVaw340bTKz9ueY3ibtfVXHPUE&cshid=1606476297642

Endah dwi said...

Nama : Endah Dwi Rahayu
NIM : 182180136
Kelas : 5D

1. Permasalah dan solusi
Selama pembelajaran daring mengalami beberapa kendala, kendala pertama bila siswa merasakan kebosanan, guru harus memikirkan strategi bagaimana caranya supaya anak-anak bisa keluar dari zona kebosanan mereka. Guru harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran daring yang menarik bagi siswa. Hambatan yang kedua yaitu kadang orang tua mengeluhkan mereka tidak bisa menjelaskan dengan detail kepada siswa. Siswa kadang juga tidak menurut seperti ketika diajari guru di sekolah.
Siswapun juga demikian, mereka lebih mudah bila dijelaskan oleh bapak ibu guru. Orang tua sering
tidak sabar dalam mendampingi. Hambatan ketiga yaitu masalah sinyal. Kadang ada beberapa siswa
yang mengeluhkan belum bisa mengirimkan tugas karena terkendala sinyal.
Berdasarkan hasil wawancara sebanyak lima peserta didik dapat melihat tampilan dan mendengar suara dari video pembelajaran tetapi ada tiga peserta didik yang mempunyai kendala mata lelah saat melihat tampilan video pembelajaran terlalu lama. Sebanyak tiga peserta didik sudah dapat fokus saat materi diberikan melalui video pembelajaran karena videonya menarik dan materi dapat dipahami tetapi ada dua peserta didik yang belum dapat fokus karena diganggu oleh kakak/adik si peserta didik. Sebanyak tiga peserta didik bersemangat mengikuti pelajaran matematika dengan menggunakan video pembelajaran karena melihat video pembelajaran bersama dengan teman-teman dan video pembelajaran mudah diakses tetapi ada dua peserta didik yang belum bersemangat karena videonya kurang menarik, tidak paham dengan materi dan membosankan.
Solusi Kedepannya guru dapat menggunakan media pembelajaran khususnya video pembelajaran tetapi dalam pembuatan video pembelajaran perlu adanya pengembangan, agar peserta didik memahami materi yang disajikan dalam video pembelajaran dan memberikan manfaat guna meningkatnya pengalaman belajar peserta didik dan orang tua hendaknya mendampingi anak saat melihat tampilan video pembelajaran, agar anak dapat fokus mengikuti pembelajaran.

2. Persamaan: sama memiliki masalah yang sama yaitu Permasalahan pada pembelajaran matematika di SD selama pandemi covid-19 ini pembelajaran dilakukan dengan daring sehingga siswa susah fokus saat pembelajaran karena situasi dirumah yang kurang kondusif dan kurang bisa memahami materi.
Dari segi solusi: persaamaannya yaitu Membuat pembelajaran lebih menarik dan menyusun materi menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa seperti, video pembelajaran animasi, ppt yang menarik, dsb.

3. Perbedaan: dari permasalahan yaitu orang tua yang tidak bisa menjelaskan dengan detail kepada siswa, siswa cepat bosan, masalah sinyal, mata lelah saat melihat tampilan video pembelajaran, video tidak menarik, dan tugas lebih menumpuk dari biasanya. Sedangkan dari solusinya yaitu Saat pembelajaran daring berlangsung guru dapat mengarahkan siswa untuk belajar bersama teman dekat rumahnya, jadi setidaknya tetap aktif dan ada interaksi, Untuk pemberian tugas sebaiknya dilakukan secara berkala, semisal satu minggu satu kali atau dua minggu satu kali.
Sumber :
Purbayanti, Hutami Sri, Ponoharjo Ponoharjo, and Dian Nataria Oktaviani. "ANALISIS KEBUTUHAN VIDEO PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA PANDEMI COVID-19." JIPMat 5.2 (2020): 165-172.
Anugrahana, Andri. "Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar." Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 10.3 (2020): 282-289.


Dewi Setya Ningrum said...

Nama : Dewi Setya Ningrum
Nim : 182180079
PGSD 5C


1. Permasalahan yang saya ambil yaitu tentang anak yang kurang mampu memahami secara langsung materi yang diberikan dan orang tua yang kurang memahami materi pada pembelajaran anaknya. Juga karena kurangnya sarana dan prasarana yang tidak memadai. Pada jurnal tersebut Pelaksanaan pembelajaran secara daring dirumah sebagai akibat dari pandemic Covid-19 tentu membawa berbagai dampak dan pengaruh, salah satunya yakni dampak bagi anak sebagai peserta didik. Dampak utama yang secara langsung dirasakan oleh anak adalah berupa tidak tersedianya fasilitas yang memadai dan lengkap guna menunjang proses pembelajaran yang dilakukan secara daring dirumah. Fasilitas ini sangat penting untuk mendukung kelancaran pembelajaran yang dilakukan jarak jauh secara daring. Contohnya fasilitas yang sangat dibutuhkan saat ini sebagai media pembelajaran sekolah online yaitu seperti smartphone, laptop, komputer dan jaringan internet yang memadai yang akan memudahkan anak/murid dalam menyimak proses pembelajaran online. Dampak selanjutnya yang juga menjadi kendala pelaksanaan sekolah online yaitu anak dikejutkan dengan konsep dan kebijakan baru yang secara tiba-tiba diterapkan ini tanpa ada persiapan sebelumnya. Sehingga diperlukan adanya suatu penyesuaian atau adaptasi karena harus disadari bahwa pelaksanaan proses pembelajaran ini akan berpengaruh terhadap daya serap anak dalam memahami materi dan tugas yang diberikan. Karena yang telah dilakukan selama ini, sejak awal seorang anak menginjak bangku sekolah, mereka sudah terbiasa dengan proses pembelajaran secara tatap muka disekolah, bertanya dan berinteraksi secara langsung kepada guru maupun teman sebayanya apabila ada suatu materi yang tidak dipahami, berdiskusi secara langsung, serta sepenuhnya berada dalam pengawasan dan perhatian guru di kelas. Maka dari itu, dengan adanya konsep sekolah online sebagai akibat dari pandemic Covid-19 ini, anak menemukan kendala yang cukup berat.

2. Persamaan : yaitu sama-sama bergantung pada peran orang tua. Orangtua dituntut untuk mampu berperan sebagai guru bagi anak–anak mereka, dan hal tersebut tidaklah mudah. Orangtua harus belajar kembali tentang materi pelajaran yang tengah dipelajari oleh anak. Hal ini tentunya menjadi tantangan yang tidak akan mudah untuk dilalui mengingat materi pelajaran saat ini jauh berbeda dengan apa yang dipelajari oleh para orangtua kita dahulu.

Perbedaan : yaitu jika di jurnal tidak ada cara mengatasi orang tua yang kurang memahami materi pembelajaran anaknya jadi dibutuhkan pendukung lainnya seperti bimbingan belajar di dekat rumah.

Sumber : http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/28256/pdf

Ferdianbelajar said...

Nama : Muhammad Ferdian Syaifullah
Nim : 172180022
Kelas : 5A PGSD

Permasalahan pada saat ini yaitu siswa tidak dapat belajar secara real dalam artian siswa tersebut menggunakan Gadget atau smartphone sehingga siswa tersebut tidak dapat menerima pelajaran dengan nyata.
Dari artikel yang saya baca yaitu Guru harus memiliki kedekatan dengan orang tua siswa sehingga dalam pembelajaran guru dan orangtua dapat memantau siswa tersebut dalam berkembang

Rizki Anita Bella said...

Nama : Rizki Anita Bella
NIM : 182180133
Kelas : 5D

1. Permasalahan yang saya ambil yaitu pada masa pandemi ini anak diajar untuk tetap bisa belajar namun cara penyampaian guru harus tetap diperhatikan karena anak kurang bisa atau mudah memahami materi yang hanya bersifat teori saja namun guru harus bisa membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif seperti membuat media interaktif. hal tersebut berkaitan dengan jurnal yang berjudul Proses Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Di Tengah Pandemi Covid-19 karena pada jurnal tersebut memberikan penjelasan kalau pembelajaran matematika di SD dilakukan dengan cara daring melalui aplikasi whatsapp, zoom, google classroom. Pembelajaran matematika melalui aplikasi tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media, karena anak SD masih masuk pada masa operasional konkrit.
Solusinya yaitu agar pembelajaran matematika ditengah
pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik, sebaiknya guru dapat mempersiapkan berbagai materi dan media pembelajarannya dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas
dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar. Bagi peserta didik harus memanfaatkan waktu
luang untuk senantiasa mendalami materi yang tersedia.
2. Persamaannya yaitu guru berperan untuk membantu murid dalam belajar di masa pandemi dengan cara media interaktif.
Perbedaannya yaitu pada jurnal sudah dijelaskan solusi untuk orang tua sedangkan pada penyampaian saya belum ada.

Sumber :
https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD/article/download/9352/4127

Sartika said...

Nama : Sartika
NIM : 182180010
Kelas : PGSD 5A

Judul artikel : Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ditengah Pandemi Covid-19

1. Keterkaitan permasalahan dan solusi.
Pemahaman anak terhadap suatu materi matematika kurang mendalam.Pembelajaran matematika selama pandemi COVID adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan
menggunakan media. Hal tersebut membuat orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk mengajari anaknya.
Kita juga belum pernah menerapkan budaya belajar jarak jauh, sehingga ada beberapa orang tua yang merasa gagap teknologi dalam membimbing anak-anaknya belajar
melalui sistem daring. Menjadikan orangtua hanya asal mencari kunci jawaban tanpa mempelajari materi yang diberikan. Kendala
selanjutnya adalah tidak setiap waktu orang tua
mempunyai kuota internet, sehingga pengumpulan tugas
peserta didik memerlukan waktu yang lama. Dampak
negatif selanjutnya adalah tentang nilai. Guru tidak dapat menilai keseluruhan proses belajar siswa. Guru hanya bisa
memberi nilai siswa melalui hasil kerja yang
dikumpulkan saja.
Solusi agar pembelajaran matematika ditengah pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik,sebaiknya guru dapatnmempersiapkan berbagai materi dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun
motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar. Bagi peserta didik harus memanfaatkan waktu
luang untuk senantiasa mendalami materi yang tersedia.

2. Persamaan dan perbedaan permasalahan dan solusi.
Persamaan permasalahannya adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media. Persamaan solusinya yaitu mbelajaran matematika melalui aplikasi tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media,karena anak SD masih masuk pada masa operasional
konkrit.
Perbedaan permasalahan yaitu guru tidak dapat menjelaskan materi dengan baik karena ketika melakukan diskusi melalui google classroom, ada peserta didik yang tiba-tiba keluar dari panggilan. Ketika ditanya kenapa ia keluar, peserta didik tersebut beralasan susah signal di daerah tempat tinggalnya. Hal tersebut menjadikan penjelasan yang telah diterangkan guru menjadi tidak maksimal diserap peserta didik. Guru, peserta didik, dan orang tua belum terlalu siap dalam menyikapi pandemi COVID-19 ini.
Perbedaan solusinya yaitu orang tua saat pandemi COVID-19 ini berperan aktif untuk mengajari anaknya agar memahami materi yang guru jelaskan. Orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk memberikan pendampingan kepada anaknya. Selain itu, orang tua juga harus membeli kuota internet yang lebih banyak setiap bulannya karena tuntutan dari sekolah untuk mengumpulkan tugas melalui whatsapp.

Daftar Pustaka :
Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. Volume 6. Hal 1-8.

Trii said...

Nama : Tri astuti
NIM : 182180138
Kelas: 5D

1. Permasalahan
permasalahan yang sering terjadi pada pelajaran matematika di SD adalah perbedaan cara mengajar/menyampaikan materi oleh guru dan wali murid terutama siswa kelas 1. Karena pada masa pandemi kegiatan konsultasi terbimbing tidak dilakukan setiap hari melainkan sesuai dengan kebijakan masing-masing sekolah yang jamnya tidak terlalu lama sehingga sebagian besar siswa belajar bersama dengan orang tua yang mana cara mengajar guru dan wali murid tidaklah sama.karena anak kelas 1 pasti akan mau belajar jika cara mengajarnya seperti yang telah di ajarkan di sekolah, untuk itu perlu adanya grup WA atau google meet agar bagi orang tua, lebih memahami cara mengajar anak dan orang tua mengetahui karakteristik pola berpikir anaknya dalam pembelajaran dan ketika diberikan materi oleh guru sebaiknya orang tua mendampingi anak memahami serta menerangkannya. Kemudian bagi guru, ketika memberikan materi tentunya harus disertai contoh yang konkrit dan penugasan untuk menyalinnya dibuku tulis serta diberikan latihan soal. dengan hal tersebut ketika anak menyalin maka anak juga membaca materi yang diberikan.
2. Persamaan
peran orang tua sebagai pengganti guru di rumah dalam membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh
Perbedaan : di jurnal belum ada konsultasi dengan orang tua melalui media massa.

Sumber :
Cahyati, N., & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua Dalam Menerapkan Pembelajaran Di Rumah Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Golden Age, 4(01), 152-159.

Prasita Puspita Sari said...

Nama : Prasita Puspita Sari
Kelas / Nim : 5B / 182180077

#Permasalahnnya :
masalah yang dihadapi ialah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran matematika yang disampaikan guru melalui daring dan siswa merasa bosan atau kurang motivasi belajar akibat banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru.
#Persamaan :
masalah yang dihadapi ialah siswa mengalami kendala sinyal ketika pembelajaran daring sehingga siswa tidak paham mengenai pembelajaran yang disampaikannya.
#Perbedaan :
permasalahannya yaitu mengenai Hambatan, Solusi dan Harapan pembelajaran daring di masa pandemi covid 19.
#Solusi :
orang tua harus ikut serta membimbing siswa dalam mengajarkan materi pembelajaran dengan mengajarinya dan juga memberi motivasi agar siswa bangkit semangatnya untuk mempelajari matematika. Selain itu orang tua juga perlu mengarahkan kegunaan hp untuk hal positif.

Sumber : Andri Anugrahana (2020) Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan 10 (3), 282-289,

Unknown said...

Nama :Akhadiyah Dwi Kusumaningtyas
NIM :182180057
Kelas:5B

1.Keterkaitan masalah dan solusi dengan artikel :
Terkait belajar dari rumah Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (DARING)/ jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa tanpa terbebani tuntunan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Mendikbud menganjurkan bagi daerah yang sudah melakukan belajar dari rumah agar dipastikan guru juga mengajar dari rumah untuk menjaga keamanan para guru.
Pembelajaran daring difokuskan pada peningkatan pemahaman siswa mengenai virua corona dan wabah covid-19. Sedangkan untuk pembelajaran dari rumah yang menggunakan teknologi tidak dapat menyentuh salah satu inti dari pendidikan, yaitu pendidikan karakter.

2.a.Persamaan :
Adapun aktivitas dan tugas pembelajaran dapat bervariasi antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk dalam hal kesenjangan akses/fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif. Walaupun banyak sekolah menerapkan belajar dari rumah, bukan berarti guru hanya memberikan pekerjaan saja kepada peserta didik, tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas-tugas mereka. Guru tetap perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya meskipun tidak dari dalam ruang kelas.
b. Perbedaan :
Pendidikan karakter yang dilakukan orang tua adalah pendidikan yang paling pertama didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapatkan pendidikan dari luar seperti sekolah. Orang tua sebagai orang dewasa yang ada di rumah dan sebagai guru pertamanya peserta didik,harus melarang kita untuk berbuat yang tidak sesuai dengan ajaran agama dan juga menjelaskan tentang masalah iman, beribadah, sosial, dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak untuk menjadi bekal bagi anak tersebut.
c.Solusi :
Guru harus bekerja sama dengan orang tua untuk dapat membentuk karakter seorang siswa.
Meskipun pembelajaran dilalukan jarak jauh / daring, bukan berarti guru hanya memberikan pekerjaan saja kepada peserta didik, tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi membantu peserta didik dalam mengerjakan tugas tugas mereka. Guru tetap perlu berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswanya meskipun tidak dari dalam ruang kelas.
Dan juga sebagai orang tua hendaknya kita dapat menggantikan posisi guru dalam membentuk karakter anak dengan cara memberikan bimbingan,menjelaskan kepada anak tentang masalah iman, ibadah, sosial dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak.

ZAUHARATUL AULIYA ASROFAH said...

Nama : Zauharatul Auliya Asrofah
NIM : 182180105
Kelas : 5 C PGSD
A. Keterkaitan permasalahan dan solusi.
setiap peserta didik belum tentu mempunyai daya tangkap numerik atau matematika yang berbeda. Sehingga, perlu penjelasan lebih lanjut mengenai setiap materi. Apalagi daya pikir anak SD konkrit, jadi untuk melihat animasi animasi dari YouTube tanpa penjelasan guru itu masih susah. Kita juga belum pernah menerapkan budaya belajar daring, sehingga ada beberapa orang tua yang tidak menguasai IT, sehingga dalam pengumpulan tugas dan pemahaman materi mereka terlambat dan terhambat. Mereka hanya mencari jawaban di internet saja tanpa menjelaskan prosesnya, cara mengajarkanya. Dampak negatif selanjutnya adalah tentang nilai. Guru tidak dapat menilai keseluruhan proses belajar siswa. Padahal, di kurikulum 2013, penlaian sikap bisa dikatakan utama. Guru hanya bisa memberi nilai siswa melalui hasil kerja yang dikumpulkan saja. Tidak dengan prosesnya dan keaktifanya.
B. Solusi
agar pembelajaran matematika daring dapat berjalan dengan baik,sebaiknya guru dapat membuat materi semenarik, kreatif, dan inovatif dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun
motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar. Bagi peserta didik harus memanfaatkan waktu
luang untuk senantiasa mendalami materi yang tersedia. Guru bisa memanfaatkan waktu untuk membuat media berbasis IT yang menarik, sehingga siswa tidak jenuh dalam memahami dan ketika siswa diberi tugas, buatlah tugas teersebut menjadi game atau quiz sehingga mereka tidak merasa sedang mengerjakan tugas.

C. Persamaan dan perbedaan permasalahan dan solusi.
Persamaan permasalahannya adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media. Sedangkan daya pikir anak-anak itu konkrit. Ketika dijelaskan langsung saja kadang anak tidak paham, apalagi hanya melalui youtube. Persamaan solusinya yaitu pembelajaran matematika melalui aplikasi tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media,karena anak SD masih masuk pada masa operasiona konkrit.
D. Perbedaan permasalahan yaitu guru tidak dapat menjelaskan materi dengan baik karena ketika melakukan diskusi melalui zoom kuota akan menghabiskan banyak,belum lagi dengan alasan susah sinyal. Selain itu, dengan google classroom, video call whatsapp ada peserta didik yang tiba-tiba keluar dari panggilan. Ketika ditanya kenapa ia keluar, peserta didik tersebut beralasan susah signal di daerah tempat tinggalnya. Hal tersebut menjadikan penjelasan yang telah diterangkan guru menjadi tidak maksimal diserap peserta didik. Guru, peserta didik, dan orang tua belum terlalu siap dalam menyikapi pandemi COVID-19 ini.
Perbedaan solusinya yaitu orang tua saat pandemi COVID-19 ini berperan aktif untuk mengajari anaknya agar memahami materi yang guru jelaskan. Orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk memberikan pendampingan kepada anaknya. Selain itu, orang tua juga harus membeli kuota internet yang lebih banyak setiap bulannya karena tuntutan dari sekolah untuk mengumpulkan tugas melalui whatsapp. Namun, kenyataanya orang tua malas mengajari anaknya karena sudah sibuk dengan dirinya sendiri
Daftar Pustaka : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1 April 2020 Halm 55-61. DAMPAK COVID-19 TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH DASAR

Fenanda Tsamara99 said...

Nama: Fenanda F.TP
NIM: 172180135

Permasalahan: pembelajaran matematika daring yang diakibatkan merebaknya covid 19 khususnya untuk siswa sekolah dasar memiliki banyak kendala dalam pembelajaran,daring yaitu waktu belajar yang kurang efektif, materi yang di dapat tak serta merta dipahami siswa, siswa menjadi stress karena beban tugas yang mungkin banyak dan peran orang tua yang harus aktif dalam pembelajaran anak.

dalam artikel:
Menurut Agus, dkk dalam penelitiannya yang berjudul “Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online di Sekolah Dasar” dampak COVID-19 terhadap proses pembelajaran online di sekolah dasar berdampak terhadap siswa, orang tua dan guru itu sendiri. Beberapa dampak yang dirasakan murid yaitu murid belum ada budaya belajar jarak jauh karena selama ini sistem belajar dilaksanakan adalah melalui tatap muka, murid terbiasa berada di sekolah untuk berinteraksi dengan teman-temannya, bermain dan bercanda gurau dengan teman-temannya serta bertatap muka dengan para gurunya, dengan adanya metode pembelajaran jarah jauh membuat para murid perlu waktu untuk beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan baru yang secara tidak langsung akan mempengaruhi daya serap belajar mereka. Dampak terhadap orang tua yaitu kendala yang dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya pembelian kuota internet bertambah, teknologi online memerlukan koneksi jaringan ke internet dan kuota oleh karena itu tingkat penggunaaan kuota internet akan bertambah dan akan menambah beban pengeluaran orang tua. Dampak yang dirasakan guru yaitu tidak semua mahir menggunakan teknologi internet atau media sosial sebagai sarana pembelajaran,
beberapa guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau fasilitas untuk penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih dahulu. Jadi, dukungan dan kerjasama orang tua demi keberhasilan pembelajaran sangat dibutuhkan. Komunikasi guru dan sekolah dengan orang tua harus terjalin dengan lancar.

https://edukatif.org/index.php/edukatif/index

FUN LEARNING said...

ULFA NURVITASARI
NIM. 182180038
PGSD/5A

1. Persamaan : Suatu proses pembelajaran daring tidaklah mudah di butuhkan beberapa hal penting yang harus di perhatikan baik dari metode, kemampuan mengunakan teknologi informasi, penyampainan informasi dari guru. Dalam artikel juga di katakan dalam proses pembelajaran daring di perlakuan peran yang maksimal orang tua dan guru sebagai pendidik agar suatu proses pembelajaran daring dapat berjalan dengan efektif.

2. Perbedaan : Siswa yang mengikuti program pembelajaran Daring Learning dapat menghemat waktu dan tenaga. Sehingga waktu dan tenaga yang tersisa dapat dipergunakan untuk hal-hal yang lainnya diluar jam pembelajaran. Misalkan dapat digunakan sebagai belajar atau kegiatan lomba cerdas cermat. Hal tersebut dilakukan karena pada dasarnya masa-masa pembelajaran bukan hanya soal belajar materi pembelajaran saja. Masa-masa pembelajaran juga dapat digunakan untuk menggali potensi atau keterampilan dalam berbagai bidang selain dalam bidang akademik.Persiapan sistem pembelajaran Daring Learning, sekolah dasar banyak melakukan persiapan seperti pembenahan dan revitalisasi baik dari segi infrastruktur serta sarana prasana dan sumber daya.

Sedangkan hal yang saya amati di lingkungan sekitar terkait dengan pembelajaran daring itu masih kurang evektif baik metode pembelajaran maupun fasilitas belajarnya.

Untuk metode pembelajaran dalam artikel mengunakan jejaring web atau video, yang dimana pembelajaran tersebut mengkolaborasikan pembelajaran daring dengan tatap muka. Khusunya untuk siswa SD metode video belajar sangatlah menarik apabila di konsep dengan maksimal karena dengan metode video anak bisa melihat objek secara nyata.

Ria Safitri said...

RIA SAFITRI
182180103
PGSD/5C

1. Keterkaitan:
Pada masa pandemi seperti saat ini, semua kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dengan bantuan penggunaan media sosial. Media sosial digunakan sebagai jembatan proses belajar seperti tempat berkomunikasi dan penyampaikan materi. Adapun pengaruh negatif dari pembelajaran daring adalah kurangnya efektifitas belajar mengajar sehingga anak lebih sulit dalam memahami materi dan merasa terbebani akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh guru. Maka dari itu, peran orangtua sangatlah penting dalam mendampingi anak ketika belajar di rumah agar mereka tetap mendapat arahan mengenai materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Jadi orang tua harus lebih aktif menanyakan perkembangan kepada anaknya, bukan anak yang harus meminta bantuan kepada orang tua.

2. Persamaan dan perbedaan:
Persamaan masalah yang dihadapi adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, siswa mengalami kebingungan dan kehilangan motivasi belajar akibat banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru yang tidak sebanding dengan penjelasan materi yang disampaikan. Sedangkan perbedaan permasalahannya yaitu mengenai dampak buruk pembelajaran daring. Pada jurnal disebutkan bahwa banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar daring akibat kendala koneksi internet dan siswa yang menjadi kecanduan gadget. Solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut adalah orangtua harus ikut serta membimbing siswa dalam mengajarkan materi pembelajaran. Jika memungkinkan, orangtua juga bisa mengikutkan anak ke dalam bimbingan belajar, dan yang terpenting orangtua harus terus mengawasi siswa. Jangan sampai siswa menyalahgunakan media sosial untuk kegiatan diluar pembelajaran. Mungkin siswa bisa disibukkan dengan kegiatan ekstrakurikuler disekolah, jadi anak hanya punya sedikit waktu untuk bermain yang tidak penting.

Unknown said...

Nama: Raihannisa Asri Rahmadhania
NIM: 182180024
Kelas: PGSD 5A

Permasalahan pembelajaran daring kurang maksimalnya guru dalam memberikan materi yang terbatas akan waktu , hal itu yang menyebabkan siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan. Solusinya yaitu guru saat pembelajaran online harus lebih siap dalam penyampaian materi dengan jelas, materi juga lebih dikreasikan terutama dalam bentuk video, penggunaan aplikasi zoom atau google meet agar dapat menggantikan pembelajaran tatap muka agar siswa bisa bertanya secara langsung jika ada yang kurang dipahami. Kurangi pemberian materi dalam bentuk word/pdf, memberikan bimbingan kepada orang tua terkait perkembangan peserta didik. Dalam jurnal permasalahan dalam pembelajaran daring yaitu kurangnya keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring secara pebuh dari awal sampai akhir. Terkendalanya fasilitas HP dan koneksi internet, tidak semua siswa yang mempunyai HP untuk pembelajaran daring.

Persamaan: Siswa kurang memahami materi yang diajarkan pada pembelajaran daring, orang tua masih kurang memahami teknologi dan kurang memahami materi pembelajaran anak, penggunaan aplikasi Zoom untuk pembelajaran daring, kreatifitas guru dalam pembelajaran daring agar menarik

Perbedaan: Terkendala fasilitas HP dan koneksi internet, Guru hanya bisa menerima produk saja, yang menyebabkan esensi dari pembelajaran yang mengedapankan proses tidak dapat teramati oleh guru.Guru dituntut untuk menciptakan teknik mengajar yang baik untuk menyajikan bahan ajar yang menarik, sedangkan siswa dituntut untuk aktif berpatisipasi dalam proses belajar.

Sumber Jurnal: Anugrahana, Andri. 2020. Hambatan, Solusi, dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 10 - 3: 282 - 289.

https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/download/4033/1527/

Ariyani Widiastuti said...
This comment has been removed by the author.
Ariyani Widiastuti said...

Nama : Ariyani Widiastuti
Nim : 182180125
Kelas : 5D

1. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya minat siswa untuk belajar matematika karena sudah berangapan bahawa matematika itu sulit. Factor tersebut sangat mengahambat karena sudah tertanam dalam diri siswa sehingga siswa malas dan tidak mau belajar. Ditambah lagi pada saat pandemic seperti ini yang pembelajarannya di lakukan secara daring dan juga kurangnya perhatian orang tua membuat siswa semakin tidak memahami pelajaran khususnya matematika. Dalam artikel yang say abaca di situ jelaskan bahawa peran orang tua dalam proses belajar daring khsusnya untuk anak SD memang sangat membutuhkan pendampingan orang dewasa terutama orang tua,hal ini sangat menetukan keberhasilan dari tujuan pembelajaran.Karena apabila tidak di damping orang tua maka anak akan sulit untuk memehami pelajaran yang di sampaikan sehinga tujuan belajar tidak dapat tercapai.
2.Persamaan antara pendapat saya dan artikel adalah perlu adanya perhatian orang dewasa terutama orang tua dalam mendampingi dan mengawasi anaknya dalam belajar secara daring. Sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Perbedaannya adalah diartikel dijelaskan bahwa perlu adanya komunikasi dua arah antara guru dan orang tua sehingga tujuan dan harapan dari keduanya dapat diwujudkan sesuai degan harapan.
Sumberjurnal https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kesulitan+anak+SD+belajar+matematika+daring&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DVtVeXhLz8FIJ

Savina Setiana said...

Nama : savina setiana
NIM : 182180131
Kelas : 5D

1. Permasalahan dan solusi
Masalah atau hambatan dalam pembelajaran daring yaitu tidak semua siswa memiliki HP, dan keterbatasan koneksi internet. Siswa juga mengalami kejenuhan dan bosan dalam pembelajaran, sehingga saat di berikan soal hanya menjawab dengan asal-asalan. Siswa kesulitan memahami materi, dan orang tua mengeluh tidak bisa menjelaskan materi secara detail kepada anak.
Solusinya guru harus memikirkan strategi bagaimana cara menciptakan pembelajaran daring yang menarik bagi siswa.

2. Persamaan dan perbedaan

Persamaan masalah, siswa kesulitan memahami materi dan orang tua juga kesulitan untuk menjelaskan kepada anak. Persamaan solusi, guru harus menciptakan pembelajaran daring yang menarik dan dapat dipahami siswa dengan mudah. Peran orang tua sangat dibutuhkan.
Perbedaan masalah, dipendapat yang saya sampaikan tidak ada kejenuhan siswa dalam belajar. Perbedaan solusi, di jurnal yang saya review, tidak menyinggung tentang peraturan atau kebijakan pemerintah, tetapi di pendapat saya ada.

Sumber :
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/4033

Adhy Pradana said...

Nama : Adhy Pradana
Nim : 182180021
Kelas : 5A

1. Permasalahan yang terjadi yaitu tidak maksimalnya materi matematika yang diberikan oleh guru. Siswa akan kesulitan dalam memahami materi karena keterbatasan ruang untuk bertanya kepada guru. Dan juga target dari materi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, karena setiap siswa memiliki pemikiran yang berbeda sehingga berpengaruh dalam memahami materi. Solusinya guru harus membuat suatu bentuk model pembelajaran yang dapat membuat siswa paham, walaupun dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran daring.

2. Persamaan
Materi yang tidak dapat dipahami oleh siswa secara maksimal. Karena pembelajaran daring akan membatasi siswa dalam bertanya ketika mengalami kesulitan. Sebab setiap siswa memiliki tingkat kepahaman yang berbeda.
Perbedaan yaitu solusi yang saya berikan adalah pembelajaran secara tatap muka dengan sistem shift dengan memperhatikan protokol kesehatan. Sedangkan dalam artikel atau jurnal yaitu menerapkan model pembelajaran matematika yang dapat memberi kesempatan terbuka bagi siswa untuk belajar secara mandiri dan siswa tidak kesulitan belajar.

Unknown said...

Nama : Yuliana Nurul Hikmah
Nim : 182180094
Kelas: 5C

1. Permasalahan : Pembelajaran matematika di SD saat pendemi covid-19 menjadikan pembelajaran lebih banyak ke tugas-tugas,sedangkan materi yang seharusnya bisa di peroleh dengan baik tidak dikupas secara tuntas karena kurangnya pendekatan kepada siswa menjadikan siswa sulit untuk belajar matematika agar cepat mengerti dan paham materi yang sedang dipelajarinya.

Solusi : Dengan menggunakan pemanfaatan media pembelajaran matematika berupa video yang kreatif dan mampu menarik siswa untuk mengamati,mendengar,memahami,mendeskripsikan,menjawab,menyimpulkan,apabila nantinya menghadapi tugas tugas berupa soal dari guru bisa dipahaminya dan guru memberikan sebuah ringkasan materi yang diringkas oleh guru itu sendiri untuk menambah pemahaman peserta didiknya.

2. Persamaan dan Perbedaan
Belajar ditengah wabah pandemi covid-19 menerapkan pembelajaran saat covid 19 kurang adanya pendekatan kepada peserta didik.
Perbedaan permasalahan lebih ke apa yang dialaminya saat pembelajaran daring berlangsung memberikan cara pengajaran yg bisa membuat peserta didiknya masih bisa paham dg pembelajarannya walaupun dilaksanakan secara daring/jarak jauh.

Sumber :
http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD

Unknown said...

Nama : Yuliana Nurul Hikmah
Nim : 182180094
Kelas: 5C

1. Permasalahan : Pembelajaran matematika di SD saat pendemi covid-19 menjadikan pembelajaran lebih banyak ke tugas-tugas,sedangkan materi yang seharusnya bisa di peroleh dengan baik tidak dikupas secara tuntas karena kurangnya pendekatan kepada siswa menjadikan siswa sulit untuk belajar matematika agar cepat mengerti dan paham materi yang sedang dipelajarinya.

Solusi : Dengan menggunakan pemanfaatan media pembelajaran matematika berupa video yang kreatif dan mampu menarik siswa untuk mengamati,mendengar,memahami,mendeskripsikan,menjawab,menyimpulkan,apabila nantinya menghadapi tugas tugas berupa soal dari guru bisa dipahaminya dan guru memberikan sebuah ringkasan materi yang diringkas oleh guru itu sendiri untuk menambah pemahaman peserta didiknya.

2. Persamaan dan Perbedaan
Belajar ditengah wabah pandemi covid-19 menerapkan pembelajaran saat covid 19 kurang adanya pendekatan kepada peserta didik.
Perbedaan permasalahan lebih ke apa yang dialaminya saat pembelajaran daring berlangsung memberikan cara pengajaran yg bisa membuat peserta didiknya masih bisa paham dg pembelajarannya walaupun dilaksanakan secara daring/jarak jauh.

Sumber :
http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD

Sastraku said...

Nama : Eva Lasfiani
Kelas : 5B
NIM. : 182180068

1. Permasalahan dan Solusi
Pada masa pandemi seperti saat ini, pembelajaran di sekolah dilaksanakan secara online atau daring. Di kota besar seperti Jakarta dan sebagainya mungkin permasalahan mengenai jaringan dan kuota internet tidak akan terjadi. Namun, di beberapa daerah masih menjadi kendala yang membuat siswa menjadi kurang optimal dalam belajar. Banyak keluhan, baik guru maupun siswa karena jaringan yang buruk. Selain itu, apabila media pembelajaran berupa zoom meeting mengakibatkan kuota internet semakin boros. Kendati demikian, banyak siswa yang menyukai sekolah online karena jam pelajaran berkurang. Hanya saja, terkendala pada koneksi internet. Solusi dari permasalahan tersebut adalah mengubah media pembelajaran dari zoom menjadi media yang lebih ramah kuota seperti group WhatsApp.
2. Persamaan
Persamaan masalah yaitu sama sama terkendala pada jaringan internet di beberapa wilayah di Indonesia. Solusinya dengan cara menggunakan media pembelajaran yang hemat kuota dan juga tidak memerlukan jaringan yang kuat seperti grup WhatsApp atau media pembelajaran berupa video
3. Perbedaan
Mengoptimalkan peran orang tua dalam pembelajaran di rumah yaitu dengan cara menghubungi wali murid agar ketika anak kurang memahami materi akibat pembelajaran tidak maksimal, orang tua atau wali bisa mengajari anak tersebut.

Sumber: Jamilah, Mulyadi (2020). Dampak Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi COVID 19 Pada Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Diskusi Daring Tematik Nasional 2020

Unknown said...

a. Permasalahn matematika di SD siswa sulit untuk memahami matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam belajar dan soal soal yang di berikan oleh guru.
b. Persamaan dan Perbedaan
persamaan siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami materi yanh di sampaikan oleh guru serta siswa juga merasa bosan sedangkan perbedaannya siswa saat pembelajaran daring memiliki hambatan koneksi jaringan ada beberapa anak yang tidak mempunyai hp andorid siswa juga merasa kesulitan dalam mengirimkan tugas karena susah sinyal.
c. Solusi : Orang tua memiliki peran penting untuk memantai anak dirumah selama sekolah masih daring jangan sampek siswa menyalahgunakan hp andoridnya. Guru juga perlu membuat pembelajaran yang menarik seperti video agar siswa juga mudah untuk memahamk materu yanh disampaikan.

Sumber jurnal: Anugrahan, Andri. " Hambatan Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar."scholaria:jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10.3 282-289

Unknown said...

Nama: Okti Mahendri
NIM: 182180129
Kelas: 5D/PGDD

a. Permasalahn matematika di SD siswa sulit untuk memahami matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam belajar dan soal soal yang di berikan oleh guru.
b. Persamaan dan Perbedaan
persamaan siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami materi yanh di sampaikan oleh guru serta siswa juga merasa bosan sedangkan perbedaannya siswa saat pembelajaran daring memiliki hambatan koneksi jaringan ada beberapa anak yang tidak mempunyai hp andorid siswa juga merasa kesulitan dalam mengirimkan tugas karena susah sinyal.
c. Solusi : Orang tua memiliki peran penting untuk memantai anak dirumah selama sekolah masih daring jangan sampek siswa menyalahgunakan hp andoridnya. Guru juga perlu membuat pembelajaran yang menarik seperti video agar siswa juga mudah untuk memahamk materu yanh disampaikan.

Sumber jurnal: Anugrahan, Andri. " Hambatan Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar."scholaria:jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10.3 282-289

Unknown said...

Nama: Okti Mahendri
NIM: 182180129
Kelas: 5D/PGDD

a. Permasalahn matematika di SD siswa sulit untuk memahami matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam belajar dan soal soal yang di berikan oleh guru.
b. Persamaan dan Perbedaan
persamaan siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami materi yanh di sampaikan oleh guru serta siswa juga merasa bosan sedangkan perbedaannya siswa saat pembelajaran daring memiliki hambatan koneksi jaringan ada beberapa anak yang tidak mempunyai hp andorid siswa juga merasa kesulitan dalam mengirimkan tugas karena susah sinyal.
c. Solusi : Orang tua memiliki peran penting untuk memantai anak dirumah selama sekolah masih daring jangan sampek siswa menyalahgunakan hp andoridnya. Guru juga perlu membuat pembelajaran yang menarik seperti video agar siswa juga mudah untuk memahamk materu yanh disampaikan.

Sumber jurnal: Anugrahan, Andri. " Hambatan Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar."scholaria:jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10.3 282-289

Anonymous said...

Nama : Fitria Faridhotul Khasanah
Nim : 182180025
Kelas : 5 a/ PGSD

1. PERMASALAHAN :
Pada saat masa pandemi ini, segi lini kehidupan banyak menggunakan / serba daring seperti di segi lini Pendidikan, menggunakan daring , para siswa dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh atau daring ini sering kali mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan oleh guru. serta guru juga dituntut untuk tanggap teknologi satu persatu guru akan terbiasa dengan pembelajaran jarak jauh. pasti ada plus minusnya. minusnya adalah keterbatasan sarana prasarana.
2. Persamaan dan Perbedaan
PERSAMAAN nya adalah Dapatkah pembelajaran jarak jauh ini bisa mencapai tujuan pembelajaran dan bisakah sosok seorang guru di kelas bisa digantikan dengan tekhnologi yang ada. Covid 19 dampak pandemi pada pendidikan Keberadaan virus corona memang menghambat kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung tatap muka. Namun, ada tantangan besar dalam pelaksanaan model pembelajaran jarak jauh. Salah satunya, seorang guru/dosen tidak terbiasa menggunakan sistem pembelajaran yang dicampur dan sepenuhnya online. "Muncul kesulitan karena mereka belum terlatih menggunakan peralatan untuk model pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu perlu untuk dukungan tambahan dan mentoring untuk menyesuaikan model ini pembelajaran baru.

PERBEDAAN nya dalam solusi yang saya berikan adalah dalam segi faktor finansial dan limit budget. pembelajaran daring ini dirasa minim sarana prasarana sebaiknya, lebih memperhatikan kualitas dan keefisien waktu serta finansial untuk masyarakat kecil lebih diutamakan terlebih dahulu.

Sumber Jurnal :https://stai-binamadani.e-journal.id/jurdir/article/view/194 (Tantangan Dan Harapan Pembelajaran Jarak Jauh Di Masa Pandemi Covid 19 ) ,http://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/120 (EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DARING (FULL ONLINE) DIMASA PANDEMI COVID- 19 PADA JENJANG SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN SUBANG )

Shinta Magdhalena Gusna said...

Nama: Shinta Magdhalena Gusna
NIM : 182180047
Kelas: 5B

"KENDALA PEMBELAJARAN DARING DI TENGAH PANDEMI COVID-19"

Permasalahan yang terjadi bukan hanya terdapat pada sistem media pembelajaran akan tetapi ketersediaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet. Hal ini pun menjadi permasalahan yang sangat penting bagi siswa, Jaringan internet bermasalah Pembelajaran daring tidak bisa lepas dari jaringan internet. Koneksi jaringan internet menjadi salah satu kendala yang dihadapi siswa yang tempat tinggalnya sulit untuk mengakses internet, apalagi siswa tersebut tempat tinggalnya di daerah pedesaan, terpencil dan tertinggal.
Kalaupun ada yang menggunakan jaringan seluler terkadang jaringan yang tidak stabil, karena letak geografis yang masih jauh dari jangkauan sinyal seluler. Hal ini juga menjadi permasalahan yang banyak terjadi pada siswa yang mengikuti pembelajaran daring sehingga kurang optimal pelaksanaannya. Ada sebuah pelajaran yang dipetik dari dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19, yakni kegiatan belajar tatap muka terbukti lebih efektif ketimbang secara daring (online).
Menurutnya pembelajaran penuh secara daring, akhir-akhir ini banyak menimbulkan keluhan dari peserta didik maupun orang tua.
selain itu. kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya agar tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis. Dengan demikian, pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing juga menjadi .pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif .Semoga pandemi Covid-19 ini cepat berlalu seiring dengan new normal yang telah diberlakukan oleh pemerintah. Sehingga proses pembelajaran bisa terlaksana seperti semula dengan kehadiran guru dan siswa yang saling berinteraksi langsung.

Nimas windyantika said...

Nama : Nimas Windyantika
NIM : 182180071
Kelas : 5B

1. Permasalahan : yang sering dialami oleh siswa tentang mata pelajaran matematika adalah ketika diberi soal atau latihan biasanya anak kesulitan menerapkan rumus mana yang harus digunakan atau kesulitan mengerjakan latihan soal tersebut karena biasanya soal yang diberikan lebih sulit dari contoh yang diberikan guru.
Untuk solusinya mungkin guru bisa memberikan contoh soal yang lebih banyak serta kerja sama orang tua sangat diperlukan, orang tua juga harus bersabar untuk membimbing anaknya dalam belajar di rumah.
2. Persamaan : pada artikel yang saya baca terdapat kesamaan permasalahan dalam pembelajaran matematika, penulis artikel mengatakan bahwa dia mengalami beberapa masalah terkait dengan soal matematika, seperti kebanyakan siswa mereka sulit dalam mengerjakan soal dikarenakan persepsi mereka yang menyatakan bahwa matematika itu sulit. padahal sebenarnya jika mereka mau berlatih banyak soal maka mereka sedikit demi sedikit akan paham bagaimana konsep mengerjakan soal matematika. Ditambah lagi dengan pendampingan orang tua yang galak dapat memicu siswa untuk malas dalam mengerjakan soal tersebut. Solusi yang diberikan oleh si penulis artikel adalah menciptakan momen untuk menyukai matematika terlebih dahulu serta bimbingan dari orang tua yang selalu mensupport anak untuk rajin berlatih dalam belajar tidak hanya matematika saja.

FaraYuni said...

Nama : Fara Yuni Sulistiyowati
NIM : 182180132
Kelas: 5D
masalah yang dihadapi adalah kurangnya daya tangkap siswa apalagi siswa yang masi duduk di kelas rendah Serta kurang efektifnya pembelajaran, karena biasanya untuk SD Hanya menggunkan Group WA dan GC yang hanya berupa teks saja, padahal anak pemikiran masi konkret dan perlu contoh yang nyata kemudian kendala lain yaitu kurangnya PengetaHuan orang tua akan gadget masi rendah akan membuat anak kesulitan karena kurangnya bimbingan dari orangtuanya solusinya diera seperti ini dimaksimalkan teknologi yang hampir mirip dengan tatap muka misal gmeet atau zoom dan jika masi tidak memungkinkan diberi soal latihan yang inofatif serta kreatif yang membangun anak agar atas materi tersebut. Keterkaitan artikel dengan masalahnya adalah Pembelajaran daring ini menurut saya tidaklah berjalan dengan efektif dan efisien karena ada berbagai faktor yang mempengaruhi berlangsungnya proses pembelajran daring ini .
Persamaan dan Perbedaan
Persamaanya yaitu kurang efektifnya pembelajaran daring. Perbedaanya dalam kendala yaitu dalam artikel mengatan, sebagai contoh seorang msiswa yang tinggal dan rumahsaya ada di desa yang terpencil tentunya akan susah untuk mendapatkan sinyal yang bagus dan tentunya kita kurang dapat berinteraksi dengan teman dan guru kita jadi ini juga merupakan faktor penghambat. Sedangkan pada permaalahan faktor pengetahuan orangtua sebagai salah satu penghambat. Solusinya pada artikel jurnal hanya pada menelisik kelebihan dan kekurangan belajar daring saja (siswa) tidak juga membahas pendampingan orang tua dan komponen pendukung lainya.
Sumber :
https://www.researchgate.net/publication/340453108_artikel_KURANG_EFEKTIFNYA_PEMBELAJARAN_DARING_madeputra

Ulfaturrokhmah said...

Nama:Ulfaturrokhmah
NIM:182180081
Kelas:5CPgsd

Menurut saya permasalahan pada pembelajaran matematika di SD selama pandemi covid-19 ini adalah pada sistem penyampaian materi. Pada siswa sekolah dasar yang rata-rata berusia 6-11 tahun berada pada tahap operasional konkrit, jadi akan susah memahami materi matematika jika gurunya hanya menjelaskan materi lewat daring.
Persamaannya guru Guru dituntut untuk menguasai dan mengembangkan metode untuk proses belajar yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.
Sedangkan anak diusia tersebut harus praktek langsung. Oleh sebab itu di dalam menanamkan konsep dasar matematika untuk siswa sekolah dasar sebaiknya dimulai dari penyajian materi yang konkrit kemudian dengan penyajian materi semi konkret dan dilanjutkan dengan penyajian materi secara abstrak dengan menggunakan simbol-simbol matematika dan juga dengan benda-benda konkret yang ada dilingkungan sekitar.
Pada pembelajaran daring orangtua itu sangat berperan penting, kebanyakan mereka yang mengerjakan PR anaknya tanpa memberitahu cara atau proses pengerjaannya jadi ya setelah dites anak tersebut tidak paham. Seharusnya harus ada kerjasama antara guru dan wali murid dalam membimbing anak didiknya. Sekarang semua orangtua yang mempunyai anak terutama SD dituntut harus bisa mengajarkan anaknya. Sedangkan kesibukan orangtua kan masing-masing dan berbedabeda.
Solusinya, agar pembelajaran matematika ditengah pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik, sebaiknya guru dapat mempersiapkan berbagai materi dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar. Bagi peserta didik harus memanfaatkan waktu luang untuk senantiasa mendalami materi yang tersedia.
Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Di Tengah Pandemi Covid-19. Universitas Negeri Semarang: Jurnal Review Pendidikan Dasar. Vol. 6, No. 2.

Unknown said...

Nama : Emitha Prihartini
Nim : 182180044
Kelas : 5/B



1. Permasalah yang terjadi dalam hal ini adalah dari faktor internal diri anaknya sendiri baik rasa malas dan juga merasa kesulitan dalam memahami materi dan adanya orang tua yang gaptek dalam teknologi. Dalam artikel juga dikatakan bahwa Orang tua memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberhasilan proses pembelajaran anak. Banyak orang tua yang tidak dapat mendampingi anak belajar sepenuhnya karena suatu hal, maka yang mendampingi anak belajar di rumah adalah anggota keluarga lainnya. Ada juga orang tua yang tidak dapat memahami materi yang diberikan oleh guru, sebagai solusinya orang tua memberi kepercayaan pada guru les untuk mendampingi anak dalam belajar.

2. Persamaan antara dalam permasalahan menurut saya dengan artikel adalah adanya persamaan dari pihak orang tuanya sendiri dalam hal mendampingi anaknya, karena tidak semua orang tua mampu mendampingi anaknya dalam pembelajaran daring. Solusi sama yaitu apabila orang tua tidak mampu dalam mendampingi anaknya, orang tua dapat meminta bantuan baik dari anggota keluarga lain atau memberikan guru les untuk anaknya.
Perbedaannya dalam hal ini yaitu dalam memberikan solusi untuk orang tua yang kesulitan dalam mendampingi anaknya, artikel hanya memberikan solusi untuk memberikan guru tambahan, tidak ada penyebutan referensi belajar lain seperti youtube dan aplikasi belajar lainnya.

Sumber jurnal :
1. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=kesulitan+anak+SD+belajar+matematika+daring&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DVtVeXhLz8FIJ
2. Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika dI Sekolah Dasar di Tengah Pandemi COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. 6(2), 1-8.

Anonymous said...

Nama : Febrianti Arum Puspita Sari
Nim : 182180097
Kelas : PGSD 5C

1. Permasalahannya adalah pada pembelajaran matematika sd saat masa pandemi ini adalah dimana pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang tidak hanya sekedar nalar saja akan tetapi siswa juga harus memahami materi seperti rumus yang banyak menjadi kesulitan ditambah masa pandemi yang semakin menyulitkan siswa. Seperti yang kita ketahui pada saat pembelajaran luring/offline matematika terkenal dengan masalah kesulitan dalam memahami rumus yang bervariasi disini masalahnya pada rumus yang sudah dirubah tetapi sesuai dengan rumus dasar bahkan dalam menyelesaikan satu soal perlu menggunakan 2 rumus atau lebih.

2. Persamaannya dan perbedaan. Persamaanya adalah pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar dalam menggunakan video ini penyampaian materi jelas dimana saat menyampaikan guru menggunakan tata bahasa yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa. Tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran saja namun guru memberikan beberapa cara agar siswa mampu untuk memahami bahkan menghafal rumus dasar yang disampaikan sehingga siswa tidak merasa kebingungan atau tertukar rumus saat mengerjakan. Adapun perbedaannya adalah penggunaan video dalam pembelajaran matematika memang memiliki kekurangan seperti menjadikan siswa kurang berpikir kritis, kurang aktif dalam pembelajaran dan kendala yang dialami oleh guru dalam pembuatan video tersebut.

Sumber : https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pembelajaran+rumus+matematika+sd+dengan+video&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DzWHDeLTvFaIJ

Swesti Melani said...
This comment has been removed by the author.
Swesti Melani said...

Nama : Swesti Melani
Nim : 182180142
Kelas : 5D

1. Permasalahan yang saya ambil yaitu sebagian orang tua peserta didik mungkin memiliki handpohe android, kurangnya ketersediaan fasilitas pembelajaran, ketiadaan kuota yang membutuhkan biaya cukup tinggi guna memfasilitasi pembelajaran daring. Meskipun jaringan internet ada dalam genggaman tangan, peserta didik mengalami kesulitan akses jaringa internet karena tempat tinggal di daerah pedesaan terpencil dan tertinggal. Ketidaksiapan guru dan peserta didik terhadap pembelajaran daring. Perpindahan sistem belajar konvensial ke sistem belajar daring secara tiba tiba tanpa persiapan yang matang. Mau tidak mau, siap tidak siap harus tetap dijalankan agar proses pembelajaran tetap berlangsung. Solusi dari permasalahan tersebut sebagai guru kita harus siap, mungkin pengetahuan tentang teknologi berbeda maka ada sosialisasi agar semua guru paham dan mampu mengakses media dengan benar seperti zoom, google classroom, whats app grup, google meet. Kurangnya ketersediaan fasilitas dapat dengan belajar bersma teman yang memiliki hp dan jaringan yang mendukung.
2. Persamaan : sama memiliki kendala karena ketidaksiapan karena pandemi yang menghruskan pembelajaaran konvensional ke pembelajaran daring serta kurangnya sosialisasi.
Perbedaan : diartikel dijelaskan bahwa guru juga harus meminimalisir hambatan pembelajaran daring, juga perlunya komunikasi dengan orang tua siswa, memberi kelonggaran waktu untuk peserta didik dalam mengerjakan tugas karena harus bergantian dengan orang tuanya.

Nugrahanie said...

Nama: Nugrahanie Candra Maulidya
NIM: 182180157
Kelas: 5B

1. Kaitan dari permasalahan yang terjadi menurut saya dan artikel yang saya baca dalam pembelajaran dari tatap muka ke daring adalah perbedaan cara mengajar guru dan orangtua terutama pada mata pelajaran matematika menjadi masalah yang cukup sering dijumpai. Guru dan orangtua bisa saja mempunyai cara penyampaian materi yang berbeda sehingga membuat siswa bingung, bahkan tidak mau menerima cara yang disampaikan oleh orang tuaya. Siswa biasanya akan mengikuti apa yang dikatakan oleh guru dari pada apa yang dikatakan oleh orangtua mereka.

2. Persamaan dan perbedaan.
Persamaan dalam pembelajaran terutama matematika adalah sangat dibutuhkannya bimbingan dari orangtua, sehingga guru dan orangtua dituntut untuk bisa bekerjasama dengan baik guna kelancaran proses pendidikan dan pembelajaran dari rumah. Hal ini dapat terwujud dengan baik jika tersedia handphone, kuota, jaringan internet yang stabil. Orang tua dan guru memegang peran penting dalam proses belajar anak terutama pada proses pembelajaran daring siswa sd. Perbedaannya adalah artikel yang saya baca tidak memberikan saran tentang bagaimana cara menyamakan pola pikir dan cara menyampaikan materi pembelajaran yang sama antara guru dan orang tua kepada siswa. Pada artikel ini orang tua diminta untuk memotivasi dan mendampingi siswa saat pembelajaran daring sehingga konsentrasi siswa tidak teralihkan pada hal lain. Orang tua juga memberikan informasi baru tentang perkembangan anaknya pada proses pembelajaran daring di rumah.

Sama, dkk.2020.Sinergitas Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Covid-19 di Kecamatan Kalianget.Prosiding Diskusi Daring Tematik Nasional 2020. ISBN 987-623-6613-01-6;Publikasi Online 5 September 2020

Unknown said...

Lita Widianti Rahayuningtyas
182180033/5A

Persamaan :
Pada proses belajar mengajar di rumah adalah murid merasa dipaksa belajar jarak jauh tanpa sarana dan prasarana di sekolah. Seharusnya disediakan dulu fasilitasnya seperti laptop, HP, computer karena tidak semua orang tua murid mempunyai fasilitas tersebut. Siswa yang terbuka atau yang sudah berpengalaman lebih memperhatikan pembelajaran online sehingga siswa tersebut tidak ada kendala pembelajaran online maupun pembelajaran tatap muka sedangkan siswa yang neoritis menghindari stress karena belajar dalam situasi yang mereka tidak kenal atau mereka menjadi malas belajar sehingga tertinggal materi pembelajaran yang di berikan oleh Guru.

Perbedaan :
Kendala yang di hadapi para orangtua adalah adanya penambahan biaya pembelian kuota internet, teknologi memerlukan jaringan internet yang stabil sedangkan di daerah-daerah tertentu jaringan internet bisa dikatakan sulit. Lalu orangtua harus meluangkan lebih ekstra waktu kepada anak untuk mendampingi belajar online, orangtua juga dituntut melek teknologi. Dan pendidikan orangtua juga berbeda-beda ada yang tinggi juga ada yang rendah tak jarang mereka tidak bisa mengajari PR yang diberikan oleh Guru.

Solusi : orangtua harus ikut mendukung anaknya dalam proses pembelajaran online agar anak tidak tertinggal oleh pelajaran pelajaran yang diberikan oleh Guru. Sekolah harus menyediakan laptop, HP bagi siswa yang tidak mempunyai fasilitas tersebut. Guru harus memaklumi siswa jika siswanya ada kendala seperti koneksi internet yang tidak stabil.

Unknown said...

Aldila Nugraheni
182180034 (5A)

Persamaan
Model pembelajaran daring yang menjadi pilihan pertama yaitu sebanyak 100% guru-guru
menggunakan fasilitas WA atau sering dikenal dengan WhatsApps dimana guru membuat WhatsApps
group sehingga semua siswa dapat terlibat dalam grup. Tugas-tugas diberikan melalui WhatsApps.
Bahkan jika memang siswa masih belum memahami maka guru juga akan menambahkan dengan
mengirimkan video ataupun melakukan WhatsApps Video Call dengan siswa. Penggumpulan tugaspun
lebih memudahkan siswa melalui pesan WhatsApps. Tugas dapat juga dikirim lewat WhatsApps dan
biasanya siswa memfoto tugas tersebut dan mengirimkan pada guru. Bahkan video tutorial yang dibuat
oleh guru banyak juga yang diunggah lewat WhatsApps. Selanjutnya siswa mengunduh materi dan
mempelajari materi dari guru. Hasil wawancara lebih lanjut dijelaskan bahwa model pembelajaran yang
dilakukan guru adalah dengan mengirimkan video dengan menggunakan WhatsApps group. Bentuk
video pembelajaran yang umum dikirim lewat WhatsApps group kelas berisi sapaan kepada siswa dan
dilanjutkan dengan menjelaskan materi pelajaran dan tugas yang akan dikerjakan pada hari itu.
Selanjutnya tugas yang diberikan dapat dikirimkan dalam bentuk video, Lembar Kerja Siswa (LKS). Dari siswa sendiri tidak semua siswa memegang android dan tidak semua siswa paham cara menggunakan aplikasi sistem online begitu pun juga orang tua dan siswa juga sulit untuk bertanya dan memahami jika hanya melalui pesan wa saja.

Perbedaan

Guru menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom yang hanya dilakukan dalam
satu pekan sekali Pilihan aplikasi selanjutnya yang digunakan adalah Youtube (mengunggah video pembelajaran) yang
digunakan sebanyak 7% atau 5 guru. Video singkat terkait materi yang diajarkan dengan durasi 10-20
menit. Video tersebut tersedia di YouTube untuk durasi yang lama. Aplikasi berikutnya adalah
aplikasi Zoom Cloud Meeting yang dimanfaatkan guru untuk menjelaskan materi baru yang
diangap sulit. Melalui aplikasi tersebut guru mengeksplorasi pengetahuan anak, memberi umpan balik
secara langsung, dan memantau aktifitas siswa. Tujuan lainnya adalah supaya anak lebih antusias
belajar karena termotivasi dengan teman-temannya yang hadir, juga dapat membantu mengurangi rasa jenuh belajar sendiri.

Unknown said...

Aldila Nugraheni
182180034 (5A)

Persamaan
Model pembelajaran daring yang menjadi pilihan pertama yaitu sebanyak 100% guru-guru
menggunakan fasilitas WA atau sering dikenal dengan WhatsApps dimana guru membuat WhatsApps
group sehingga semua siswa dapat terlibat dalam grup. Tugas-tugas diberikan melalui WhatsApps.
Bahkan jika memang siswa masih belum memahami maka guru juga akan menambahkan dengan
mengirimkan video ataupun melakukan WhatsApps Video Call dengan siswa. Penggumpulan tugaspun
lebih memudahkan siswa melalui pesan WhatsApps. Tugas dapat juga dikirim lewat WhatsApps dan
biasanya siswa memfoto tugas tersebut dan mengirimkan pada guru. Bahkan video tutorial yang dibuat
oleh guru banyak juga yang diunggah lewat WhatsApps. Selanjutnya siswa mengunduh materi dan
mempelajari materi dari guru. Hasil wawancara lebih lanjut dijelaskan bahwa model pembelajaran yang
dilakukan guru adalah dengan mengirimkan video dengan menggunakan WhatsApps group. Bentuk
video pembelajaran yang umum dikirim lewat WhatsApps group kelas berisi sapaan kepada siswa dan
dilanjutkan dengan menjelaskan materi pelajaran dan tugas yang akan dikerjakan pada hari itu.
Selanjutnya tugas yang diberikan dapat dikirimkan dalam bentuk video, Lembar Kerja Siswa (LKS). Dari siswa sendiri tidak semua siswa memegang android dan tidak semua siswa paham cara menggunakan aplikasi sistem online begitu pun juga orang tua dan siswa juga sulit untuk bertanya dan memahami jika hanya melalui pesan wa saja.

Perbedaan

Guru menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom yang hanya dilakukan dalam
satu pekan sekali Pilihan aplikasi selanjutnya yang digunakan adalah Youtube (mengunggah video pembelajaran) yang
digunakan sebanyak 7% atau 5 guru. Video singkat terkait materi yang diajarkan dengan durasi 10-20
menit. Video tersebut tersedia di YouTube untuk durasi yang lama. Aplikasi berikutnya adalah
aplikasi Zoom Cloud Meeting yang dimanfaatkan guru untuk menjelaskan materi baru yang
diangap sulit. Melalui aplikasi tersebut guru mengeksplorasi pengetahuan anak, memberi umpan balik
secara langsung, dan memantau aktifitas siswa. Tujuan lainnya adalah supaya anak lebih antusias
belajar karena termotivasi dengan teman-temannya yang hadir, juga dapat membantu mengurangi rasa jenuh belajar sendiri.

Surya Adi Pradana said...

Nama : Surya Adi Pradana
NIM : 182180019
Kelas : 5A PGSD

1. Permasalah yang terjadi dalam hal ini adalah pembelajaran matematika apabila dilaksanakan secara daring kurang efektif, karena semangat siswa akan lebih berkurang daripada tatap muka atau luring. Peran orang tua juga dinilai kurang memperhatikan anaknya. Guru juga belum bisa menerapkan pembelajaran matematika yang menarik itu seperti apa. Kenyataannya saja saat siswa belajar matematika secara tatap muka saja masih ada yang kurang dimengerti apalagi melalui daring, yang sudah tentu guru tidak dapat mengontrol fokus siswa.

2. Persamaan antara masalah menurut saya dengan artikel yaitu apabila pembelajaran dilaksanakan secara daring pemahaman terhadap suatu materi akan kurang mendalam. Hal ini dikarenakan kurang siapnya semua elemen terhadap pembelajaran daring serta kurangnya sarana dan prasarana yang dapat digunakan. Kemudian didalam artikel juga dikatakan bahwa orang tua kurang memperhatikan anaknya saat pembelajaran daring ini, dikarenakan orang tua disibukkan dengan pekerjaannya, tugas anaknya, dan masih minimnya pengetahuan mengenai teknologi atau gagap teknologi. Setelah itu dalam artikel juga disebutkan bahwa guru kurang dalam menciptakan atau menerapkan pembelajaran yang menarik bagi siswa, jadi siswa menjadi bosan ataupun bermalas-malasan.
Perbedaan masalahnya yaitu dalam artikel menyebutkan masih banyak orang tua yang mengeluhkan mereka tidak bisa menjelaskan materi khususnya matematika secara mendetail kepada siswa atau anaknya. Masih kurang maksimalnya keterlibatan siswa dalam mengikuti pembelajaran daring secara penuh. Kemudian perbedaan mengenai solusi yaitu menurut saya solusi yang tepat yaitu pembelajaran dilaksanakan secara tatap muka atau luring (dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan) sedangkan dalam artikel menyebutkan solusinya yaitu orang tua harus menambah waktu untuk mendampingi anaknya, dan guru lebih melek teknologi dan dituntut belajar banyak hal khususnya pembelajaran berbasis daring

Sumber:
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 282-289.

Wiryanto, W. (2020). PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 6(2), 125-132.

Roja Nada Rana said...

Roja Nada Rana
182180026
PGSD 5A

1. Permasalahan yang terjadi saat pembelajaran daring yaitu pertama siswa sulit untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kedua yaitu tidak semua anak memiliki fasiitas HP dan ada beberapa orang tua yang kurang paham dengan teknologi. Sehingga menyebabkan orang tua sulit untuk mendampingi dan memfasilitasi anak. Ketiga, kejenuhan dan kebosanan yang dirasakan oleh siswa ketika belajar secara daring, sehingga terkadang siswa menjawab pertanyaan secara asal-asalan.

2. persamaannya dari masalah tersebut yaitu siswa merasa bosan dan jenuh ketika pembelajaran daring, sehingga terkadang ada beberapa siswa yang sulit untuk memahami materi yang disampaikan guru. Perbedaanya yaitu pada jurnal dituliskan bahwa adanya kesulitan untuk mencari jaringan internet dan HP yang sering dibawa orang tua yang bekerja.

Solusinya yaitu sebaiknya model pembelajaran daring ini baik digunakan tapi alangkah baiknya untuk daerah zona hijau ditambahkan dengan pembelajaran model luar jaringan (luring). Hal ini digunakan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar secara daring.

Sumber: Anugrahana, Andri. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/4033 (diakses pada tanggal 2 desember 2020)

Sherin D said...

Nama: Sherin Damayanti
Nim : 182180036
Kelas: 5A
1.Permasalah yang dihadapi anak SD dalam pembelajaran matematika secara daring, yaitu adanya penurunan minat belajar, karena belajar secara mandiri dirasa anak cepat bosan karena tidak ada teman untuk berbagai pengetahuan ataupun belajar sambil bermain. Dalam pembelajaran daring ini juga terdapat kendala di antaranya yaitu kurang kesiapan orang tua untuk berkolaborasi dengan guru agar pembelajaran secara daring dapat berjalan efektif dan efisien.
Solus untuk permasalahan diatas yaitu orang tua harus bisa menciptakan kreativitas dan efektivitas untuk mendukung kegiatan pembelajaran, jika belajar di rumah dilakukan secara menyenangkan maka siswa tidak akan tergiur bermain gadget karena merasa bosan.
2.Persamaan
Penurunan minat belajar pada pembelajaran matematika dapat dipengaruhi oleh tindakan orang tua dalam membimbing anak dalam belajar, disaat pembelajaran yang dialihkan bersama orangtua dirumah, setiap kegiatan pengajaran yangbdilakukan bersama anak haruslah dengan cara yang asyik dan menyenangkan. Jika para orang tua tidak dapat membuat suasana asyik dan menyenangkan, akan berakibat kepada kejenuhan, siswa dan dapat mengakibatkan penurunan minat belajar, jika diteruskan akan menimbulkan maslah lainnya seperti kurangnya kreativitas anak.
Perbedaan
Pembelajaran matematika pada masa pandemi bagi anak usia dini akan lebih ringan dan mudah bila belajar matematika menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu dekat dengan konteks kehidupan sehari-hari dari lingkungan anak. Namun kebanyakan dari orangtua kurang menyadari pembelajaran matematika dapat ditemukan dalam kegiatan sehari-hari
Jurnal
Amalina, Amalina. "Pembelajaran Matematika Anak Usia Dini di Masa Pandemi COVID-19 Tahun 2020." Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 538-548. Internet https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=pembelajaran+matematika+sd+di+masa+pandemi&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3Dz2lu92cgChQJ

Desfi Dwi Lestari said...

Nama : Desfi Dwi Lestari
Nim : 182180001
5A

1. Permasalahan yang terjadi yaitu dimana seorang anak SD cenderung cepat merasa bosan terhadap pembelajaran yang tidak menggunakan sebuah media apalagi dengan mata pelajaran matematika. Siswa lebih senang menggunakan media yang bersifat konkrit dengan menggunakan bantuan vidio dalam masa pandemi seperti ini.
2. Persamaan masalahnya media daring yang paling disukai peserta didik secara berturut turut yakni Google Classroom (53%), WhatsApp Group (21%), Youtube (16%), Instagram (7%), dan Zoom (3%). Mereka menyukai media tersebut karena dianggap mudah dan praktis digunakan. Selain itu, karena tidak terlalu banyak menyita pulsa kuota. Meskipun demikian, mereka masih menginginkan adanya pertemuan tatap muka via online seperti youtube dan zoom sebagaimana yang mereka sarankan dalam penelitian ini. Hanya saja kendala kuota dan akses jaringan terbatas, sehingga mereka berharap pihak pemerintah menyediakan fasilitas daring yang efektif dan tidak membebani.
Sumber: jurnal THE EFFECTIVENESS OF E-LEARNING USING ONLINE MEDIA DURING THE
COVID-19 PANDEMIC IN MATHEMATICS Mustakim
SMA Negeri 1 Wajo, Sulawesi Selatan

Unknown said...

Nama : Laviola Safriyaningsih
NIM : 182180111
Kelas: 5 C PGSD

Keterkaitan permasalahan dan solusi:
Selama masa pandemi covid 19, semua kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring. Hal tersebut memberikan dampak yang kurang baik bagi siswa yaitu siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran, khususnya pelajaran matematika. Solusi yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan penjelasan materi melalui media berupa video pembelajaran yang menarik dan mudah dipahami.
Persamaan dan perbedaan:
Persamaan permasalahan dengan artikel yang saya baca yaitu siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran karena pembelajaran matematika merupakan pelajaran yang abstrak sedangkan pemahamannya siswa SD perlu bantuan benda konkret. Persamaan solusinya yaitu guru harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran daring dengan cara mengirimkan penjelasan materi melalui video pembelajaran.
Perbedaan permasalahan dengan artikel yang saya baca yaitu kesulitan dalam mengirimkan tugas karena kendala sinyal, orang tua kurang sabar dalam mendampingi siswa. Perbedaan solusinya yaitu orang tua harus mendampingi anak dengan sabar dan telaten. Peran orang tua di rumah diharapkan dapat semaksimal mungkin mendampingi putra putrinya selama belajar dirumah. Hal positif yang dapat diperoleh dari itu semua adalah anak-anak memiliki kedekatan secara personal dengan orang tua.


Sumber:
Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 10 No. 3, September 2020: 282-289
Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru
Sekolah Dasar (Andri Anugrahana)

Ulfa Mubarokah said...

Ulfa Mubarokah
182180155
PGSD A
1. Permasalahan/ Kendala kurangnya pemahaman materi oleh orang tua disebut juga kendala pedagogi, bentuk kendalanya meliputi, belum pernah mendapatkan pelatihan, belum berpengalaman, dan belum mendapatkan pendampingan. Kendala kendala yang telah disebutkan terkait kurangnya pemahaman materi oleh orang tua bisa diatasi atau
diminimalisir dengan adanya musyawarah antara orang tua dan guru, supaya guru bisa memberikan alternatif lain kepada orang tua. Masukan- masukan dari guru sangat bermanfaat untuk mengatasi rasa sulit yang dialami oleh orang tua.
2. Persamaan:
Peristiwa covid-19 yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia ini menunjukkan bahwa semakin pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak belajar di rumah menggantikan tugas guru di sekolah. Hal ini tentu saja menimbulkan masalah atau kendala baru yang dialami orang tua seperti kurangnya pemahaman materi oleh orang tua kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak. Karena harus bekerja orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar di rumah sakitan orang tua dengan memperhatikan gadget dan kendala terkait jangkauan layanan internet. Oleh karena itu perubahan membutuhkan waktu untuk bisa berjalan optimal.
Perbedaan:
Selama pembelajaran di rumah banyak orang tua menganggap bahwa tugas yang diberikan oleh guru terlalu banyak dan tugas yang diberikan terlalu sulit namun walaupun begitu sebagian besar orang tua senang karena tugas dinilai mampu membantu siswa dalam mengerti materi lebih banyak karena latihan soal berupa tugas yang diberikan.
Banyak orang tua menilai bahwa melalui Melalui pembelajaran dari rumah dapat mempererat hubungannya dengan anaknya begitupun anaknya dinilai dapat melakukan pembelajaran dirumah dengan sangat baik sehingga banyak orang tua yang berpikir kreatif mencoba berbagai cara agar anak tidak merasa jenuh saat belajar di sekolah karena banyak anak yang ngeyel lebih suka bermain daripada belajar banyak anak menganggap bahwa dirumah tempatnya bermain sehingga terdapat beberapa kasus tugas tidak diselesaikan dengan baik orangtua juga merasa Melalui pembelajaran dirumah orang tua dapat melihat perkembangan anaknya dalam belajar.
Sumber:
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print)
Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi
Vol. 04 No. 1, Juni 2020, Hal. 152-159
E-ISSN : 2549-7367

TiaAyudita said...

Nama : Tia Ayu Dita
Kelas : 5b
Nim : 182180039


1. Keterkaitan permasalahan
Keterkaitan anatar masalah dengan jurnal yaitu fasilitas belajar online dan penguasaan materi serta penguasaan teknologinya. Pada jurnal tersebut di sampaikan bahwa sinyal menjadi salah satu kendala atau permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran seharusnya orang tua memfasilitasi gawai dan kartu yang mempunyai sinyal yang kuat agar daring teteap berjalan. Serta ketidak pahaman orang tua dengan materi yang membuat siswa juga bingung, seharusnya sebagai orang tua kita harus lebih giat belajar agar dapat mengajar saat pembelajaran daring sepeti ini.

2. Persamaan
a. Dalam jurnal yang say abaca di jelaskan bahwa salah satu hambatan sekolah daring adalah keterbatasan sinyal sama dengan yang saya jelaskan pada permsalahan yaitu keterbatasan media belajar online ( sinyal dll).
b. Di dalam jurnal tersebut juga menjelaskan bahwasannya siswa masih mengalami bebrapa kendala yaitu tidak memiliki gawai hal itu sama dengan yang saya jelaskna yaitu keterbatsan media belajar ( sinyal dll)
c. Pada jurnal itu di katakana “Bahkan pada awal pembelajaran daring siswa belum bisa membuka file WA web karena belum memiliki memiliki pengetahuan mengenai aplikasi tersebut” hal ini berarti sama dengan keterbatsan pehamahan teknologi
3. Perbedaan
Perbedaan antara jurnal dengan permasalahan yang saya sampaikan yaitu pada jurnal yaitu pada jurnal dijelaskan bahwa guru tidak dapat memantau proses belajar siswa, menurut saya guru masih bisa memantau kegiatan belajar siswa melalui aplikasi zoom metting yang sudah di lengkapi dengan kameram jadi guru dapat melihat proses belajar siswa.

Sumber jurnal : Andi Anugrahana. 2020 . Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Jurnal sosial dan budaya 10 (3), 282-289,

Novita Anggraeni said...

Nama : Novita Anggraeni
Nim : 182180017 (5A)

1. Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya ketidakpahaman siswa dalam pembelajaran daring akibat pandemi Covid 19, menjadi kendala atau hambatan pertama adalah kondisi orang tua siswa yang lebih
banyak menggunakan aplikasi WhatsApps (WA). Kendala yang kedua adalah kesulitan mencari jaringan
internet dan gawai telepon pintar yang lebih sering dibawa orang tua yang bekerja. Aplikasi WA juga
lebih mudah karena siswa banyak menggunakan dan bisa menggunakan. Kendala ketiga adalah
kesulitan sinyal, dengan guru yang menggunakan
pembelajaran dengan model daring, menyatakan bahwa model daring tersebut sangat cocok untuk para
peserta didik. Pada awal pembelajaran daring, materi hanya diberikan melalui Microsoft Word
kemudian siswa membaca, sehingga lama-lama siswa merasa bosan. Ketika guru menyuguhkan
pembelajaran daring melalui video, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi bila
mengerjakan latihan soal berupa kuis melalui Google Forms, siswa sangat antusias karena mereka bisa
melihat langsung jawaban yang benar dan juga mereka juga dapat melihat langsung skor atau hasil dari
pekerjaan mereka. Zoom Meeting hanya sesekali dilaksanakan karena mengingat tidak semua siswa
dapat mengaksesnya terlebih ada beberapa siswa yang terkendala sinyal. Solusi dari permasalahan ini adalah guru harus memaksimalkan materi agar dapat di pahami oleh siswa. Peran orang
tua di rumah diharapkan dapat semaksimal mungkin mendampingi putra putrinya belajar dirumah. Hal
positif yang dapat diperoleh adalah siswa memiliki kedekatan secara personal dengan orang tua.
2. Persamaan nya adalah siswa kurang paham terhadap pembelajaran daring, solusinya yaitu guru harus membuat materi yg menarik agar dapat dipahami oleh siswa seperti video, kuis, ppt dan lain sebagainya
Perbedaan nya adalah orang tua tidak bisa menjelaskan materi kepada siswa karena kendala sinyal, sebaiknya diadakan tatap muka seminggu sekali untuk memaksimalkan pembelajaran


Waryanto, N.H. (2006). Online learning sebagai salah satu inovasi pembelajaran. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal Matematika, Vol. 2, No.1, Desember 2006: 10-23

Anonymous said...

Nama : Robainah
Kelas : 5a
NIM : 182180003

1. Keterkaitan masalah Dalam sistem pembelajaran daring
guru sangat kesulitan dalam menyampaikan materi karena sebagian dari guru tidak menguasai IT dan peran orangtua untuk membantu dan membimbing anak dalam mengerjakan tugas, menjadi beban yang berat karena sebagian besar orangtua tidak menguasai materi
2.Permasalahan dan perbedaan permasalahan dan solusi.
Persamaan masalahnya adalah latar belakang pendidikan orangtua mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan orang tua dalam mendidika anak persamaan solusinya yaitu kerjasama antara orangtua dengan gurudalam membimbing anak-anak.
Perbedaan masalahnya yaitu Kendala, kendala yang dihadapi guru berupa keterbatasan kuota/jaringan, kesulitan mengontrol siswa sedangkan bagi orang tua akses internet dan terbatasnya fasilitas gadget serta kesulitan mengatur waktu dan proses mendampingi anak belajar, Dampak BDR, target kurikulum tidak secara optimal tercapai, penilaian akhlaq sulit dilakukan.
Perbedaan solusinya yaitu guru dan orangtua harus mempersiapakan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran daring untuk mencapai hasil yang lebih baik

sumber
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/petik/article/view/869

Sholika Mega Puspita said...

Nama :Sholika Mega Puspita
Nim :182180031
Kelas:5A
1.Peemasalahan yang dialami dalam pelaksanaan pembelajaran online kendala dalam menggunakan aplikasi atau menggunakan aplikasi yang teekini , siswa belum terlalu menguasai dan juga orang tua masih binggung dalam penggunaanya seperti zoom.
2. Persamaan permasalahan Hal yang menjadi kendala atau hambatan pertama adalah kondisi orang tua siswa yang lebih
banyak menggunakan aplikasi WhatsApps (WA). Kendala yang kedua adalah kesulitan mencari jaringan
internet dan gawai telepon pintar yang lebih sering dibawa orang tua yang bekerja. Aplikasi WA juga
lebih mudah karena anak-anak banyak menggunakan dan bisa menggunakan. Kendala ketiga adalah
kesulitan sinyal. Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut, dengan guru yang menggunakan
pembelajaran dengan model daring, menyatakan bahwa model daring tersebut sangat cocok untuk para
peserta didik. Pada awal pembelajaran daring, materi hanya diberikan melalui Microsoft Word
kemudian siswa membaca, sehingga lama-lama siswa merasa bosan. Ketika guru menyuguhkan
pembelajaran daring melalui video, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi bila
mengerjakan latihan soal berupa kuis melalui Google Forms, siswa sangat antusias karena mereka bisa
melihat langsung jawaban yang benar dan juga mereka juga dapat melihat langsung skor atau hasil dari
pekerjaan mereka.
Sumber
https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/download/4033/1527/

Unknown said...

Nama : Mahardhika Bagas Nugroho
NIM : 182180137
Kelas : 5D
Permasalahannya adalah anak saat proses pembelajaran daring kurang efektif karena kurangnya fasilitas salah satunya yaitu akses internet dan listrik. Oleh karena itu siswa menjadi terhambat mengikuti pemebelajaran yang diikutinya. Keterkaitan dengan artikel yaitu Pembelajaran daring merupakan bagian dari pendidikan jarak jauh yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dan teknologi berbasis internet. Pendekatan moda daring memiliki karateristrik konstruktivism, sosial konstrukivism, community of learners yang inklusif, pembelajaran berbasis komputer, kelas digital, interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas, dan pengayaan. Persamaanya yaitu membahas kendala saat pembelajaran daring. Kekuranganya yaitu kurang spesifik masalah yang dihadapi dalam artikel tersebut.

Sumber Artikel : http://ojs.ikipmataram.ac.id/index.php/pedagogy/article/view/2941/2003

ngestiwardani@gmail.com said...

Nama : Ngesti Wardani
NIM : 182180086
Kelas : 5C

○Permasalah pembelajran online agak memberatkan bagi mereka yang kurang mampu memiliki hp android untuk pembelajaraj daring. Dan juga permasalahan pada sinyal untuk desa2 terpencil. Dalam pembelajaran mtk di SD yaitu kurangnya minat belajar sisa dalam mempelajari berhitung dan juga menghafalkan rumus-rumus.
○Persamaan. Persemaannya adalah pembelajaran MTK di tingkat SD dalam penyampaian materi kurang jelas karena hanya disampaikan melalui vidio saja, sehingga anak anak sulit dalam memahami jika tidak diajari secara langsung dalam lenyelasaian soalnya.

Nurul Faridah said...

Nama : Nurul Faridah
NIM : 182180128
Kelas : 5D

Permasalahan : Kesulitan belajar yang dialami mulai dari proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa/ujaran tulisan. Sehingga peserta didik kurang dalam menguasai konsep, prinsip, algoritma penyelesaian masalah, kurang nya variasi dalam pembelajaran menyebabkan peserta didik bosan pada saat pembelajaran sehingga pembelajaran kurang efektif.

Persamaan dan perbedaan solusi :
Menggunakan latihan latihan soal untuk mengetahui pemahaman peserta didik tersebut, serta mengetahui kesulitan kesulitan apa yang masih dialami peserta didik. Peran orang tua sangat penting dalam proses pembelajaran online untuk mendampingi peserta didik dan memberikan penjelasan atas materi yang di sampaikan. Serta membuat variasi dalam pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menyenangkan.

Sumber : Cahyati,Nika dan Rita Kusumah.2020.Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran dirumah saat Pandemi. (diakses pada 2 Desember 2020).
Waskitoningtyas, Rahayu Sri.2015.Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu. (diakses pada 2 Desember 2020).

Isty Khazizah said...

Nama : Isty Khazizah
NIM : 182180113
Kelas : 5C

Permasalahan : Permasalahan pembelajaran matematika pada masa pandemi ini terutama pada kelas rendah yang belum bisa menghitung siswa akan kebingungan dalam memahami materi yang diberikan oleh gurunya, karena guru hanya menyuruh siswa untuk mengerjakan soal dan caranya hanya di foto, tidak dijelaskan dengan menggunakan video pembelajaran. selain itu siswa yang diberikan tugas juga akan mengalami kesulitan, kebanyakan juga dari latar belakang pendidikan orang tua mereka kurang memahami materi matematika saat ini. Karena pada siswa kelas rendah siswa sangat membutuhkan penjelasan dari guru langsung, mereka membutuhkan penjelasan yg konkret.
Solusi : Sebagai guru lebih baik menggunakan media pembelajaran berupa animasi tentang penjelasan materi tersebut, selain itu orang tua juga lebih perhatian kepada anaknya. Karena jika menggunakan media pembelajaran akan membantu mereka dalam berfikir abstrak menjadi konkrit
Persamaan : Pada masa operasional konkrit dengan rentang usia 6-11 tahun. Pada masa ini, peserta didik sudah dapat berpikir secara logis dan sistematis, tetapi belum mampu menangkap sesuatu yang bersifat abstrak. Peserta didik dapat dengan mudah menangkap suatu konsep jika konsep itu didatangkan ke hadapan siswa sehingga peserta didik dapat mengamati dan membangun kognisinya. Hal tersebut menujukkan bahwa pembelajaran matematika di SD haruslah dibantu dengan adanya suatu media dan penjelasan dari guru. Selain itu dampak dari pembelajaran matematika selama pandemi COVID adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media. Persamaan solusi pembelajaran matematika di SD dilakukan dengan cara daring melalui aplikasi whatsapp, dsb. Pembelajaran matematika melalui aplikasi tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media, karena anak SD masih masuk pada masa operasional konkrit. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar.
Perbedaan : permasalahan dengan artikel yang saya baca yaitu kesulitan dalam mengirimkan tugas karena kendala sinyal, orang tua kurang sabar dalam mendampingi siswa. Pada permasalahan yang saya uraikan ada tentang latang belakang pendidikan orang tua yang hanya sampai pada jenjang tertentu sehingga minimnya pengetahuan orang tua tentang materi yang kadang diberikan oleh gurunya. Selain itu permasalahan tentang tugas tugas matematika yang mengerjakan keluarganya.
Sumber:
Wiryanto. 2020. PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. Vol. 6(2)

Unknown said...


Nama : Astuti Tri Utami
NIM : 182180083
Kelas : 5C
Permasalahannya adalah Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid 19. Kendala- kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid- 19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan layanan internet.

Persamaannya adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kendala tersebut adapun bisa di minimalisir seperti adanya musyawarah orang tua dengan guru, supaya guru memberikan alternatif lain kepada orang tua. Kurang cukupnya waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, hal tersebut bukan menjadi suatu penghalang untuk mendampingi anak, karena momentum keluarga adalah nomer satu, sebab pendidik pertama adalah orang tua, maka dari itu orang tua harus maksimal dalam mendampingi anak di rumah. Kesulitan dalam mengoperasikan gadget, yang terpenting untuk komunikasi antara guru dan orang tua sangat penting, guru bisa memberikan pesan singkat terhadap orang tua dan membantu anak untuk menyelesaikan.

Sumber Jurnal:
August 2020
Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):772
DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.705

DYNA ADE RAWAN SAPUTRI said...

Dyna Ade Rawan Saputri
182180147 /PGSD 5D
persamaan: kendala yang dihadapi anak-anak SD mengenai kesulitan belajar online sehinga tidak memahami apa yang disampaikan guru
perbedaan : solusi yang diberikan dalam artikel yaitu
1. orang tua memberi kesempatan pada anak untuk menggunakan laptop atau HP untuk bermain setelah ia menyelesaikan kewajibannya yaitu belajar online
2. jika anak mengalami kesulitan untuk belajar sendiri, diminta untuk menanyakan kepada guru apakah memungkinkan untuk mengadakan kelas online untuk membahas tugas yang diberikan oleh guru
3. membiasakan anak belajar di meja belajar, anak dapat selalu fokus pada pelajarannya. memilih ruangan yang tenang untuk menghindari potensi gangguan agar anak dapat tetap fokus. Selain itu, suasana tenang juga sangat penting untuk kelancaran proses belajar di rumah ini.
Sedangkan solusi yang saya berikan hanya seputar orangtua yang harus mendampingi anak-anaknya saat belajar online agar tetap terpantau.
Sumber: https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.popmama.com/amp/big-kid/6-9-years-old/sysilia-tanhati/tips-tetap-fokus-saat-anak-belajar-online&ved=2ahUKEwi43sny47DtAhVOWH0KHaGcAAMQFjALegQICBAB&usg=AOvVaw3aBCuAEkDOZCdw1mwvS45h&ampcf=1

Anonymous said...

Nama:Ani Novianti
NIM: 182180076
Kelas: 5B/PGDD

a. Permasalahan yang terjadi pada pelajaran matematika di SD yaitu siswa sulit untuk memahami matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam belajar dan dalam memahami soal-soal yang di berikan oleh guru.
b. Persamaan dan Perbedaan
persamaan siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami materi dan soal-soal yang di sampaikan oleh guru serta siswa juga merasa mudah merasa bosa.
Perbedaannya siswa saat pembelajaran daring memiliki hambatan koneksi jaringan ada beberapa anak yang sulit untuk mengakses dan beberapa ada yang belum memiliki hp andorid siswa juga merasa kesulitan dalam mengirimkan tugas karena susah sinyal.
c. Solusi : Orang tua memiliki peran penting untuk memantau pembelajaran anak dirumah selama masih pembelajaran via daring jangan sampai siswa menyalahgunakan handphonenya saat mengerjakan tugas. Guru juga perlu membuat pembelajaran yang menarik seperti video yang diberikan animasi-animasi maupun gambar-gambar yang menunjang pembelajaran agar siswa juga mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Sumber jurnal: Anugrahan, Andri. " Hambatan Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar."scholaria:jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10.3 282-289

Andi said...

Nama: Andi Aprilianto
NIM : 182180115
Kelas: 5C
Menurut jurnal yang saya baca terdapat beberapa jenis permasalahan dalm menjawab suatu soal matematika, permasalahan tersebut adalah
(a) Masalah translasi, merupakan
masalah kehidupan sehari-hari yang untuk
menyelesaikannya perlu translasi dari bentuk
verbal ke bentuk matematika,
(b) Masalah
aplikasi, memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyelesaikan masalah dengan
menggunakan berbagai macam-macam
keterampilan dan prosedur matematika, (c)
Masalah proses, biasanya untuk menyusun
langkah-langkah merumuskan pola dan
strategi khusus dalam menyelesaikan masalah.
Masalah seperti ini dapat melatih keteram- pilan siswa dalam menyelesaikan masalah
sehingga menjadi terbiasa menggunakan stra-
tegi tertentu,
(d) Masalah teka-teki, seringkali
digunakan untuk rekreasi dan kesenangan
sebagai alat yang bermanfaat untuk tujuan
afektif dalam pembelajaran matematika.

Dari penjelasan di atas terdapat persamaan dari pendapat saya yaitu permasalahan matematika dapat di bagi 2 yaitu,
Masalah tertutup yaitu masalah yang dirumuskan sederhana mungkin sehingga hanya memiliki satu jawaban yg benar dengan satu cara pemecahannya
Masalah terbuka yaitu permasalahan yang mempunyai banyak cara untuk mendapatkan penyelesaiannya.

Solusi
tahap memahami soal
Pemikiran suatu rencana
Pelaksanaan rencana yaitu melakukan perhitungan dengan segala macam data yang diperlukan
Peninjauan ulang yaitu siswa mengecek ulang hasil dari tahapan sebelumnya

Unknown said...

Pemahaman anak terhadap materi matematika saat pandemi Covid 19 terbatas dikarenakan penjelasan materi hanya dikirimkan melalui voice note atau video melalui aplikasi WA. Peran orang tua dalam menjelaskan pembelajaran matematika sangat diperlukan tetapi orang tua kadangkala disebutkan dengan pekerjaannya sehingga para siswa memiliki pemahaman pada suatu materi matematika terbatas.Jika pada keadaan normal gurulah yang bertugas untuk menjelaskan materi secara jelas siswa paham. Akan tetapi karena pandemi ini pembelajaran di sekolah tidak bisa dilaksanakan sehingga peran orang tua lah yang sangat penting. Akan tetapi kebanyakan dari orang tua siswa mengeluh jika diminta untuk menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa. Para siswa juga merasa jenuh ketika melakukan pembelajaran daring.
Solusi agar pembelajaran matematika ditengah pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik, sebaiknya guru dapat mempersiapkan berbagai materi dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga
harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar.

Sumber : Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. Volume 6. Hal 1-8.

Unknown said...

Nama: Hanifah
Nim:182180069
Kelas 5B
Pemahaman anak terhadap materi matematika saat pandemi Covid 19 terbatas dikarenakan penjelasan materi hanya dikirimkan melalui voice note atau video melalui aplikasi WA. Peran orang tua dalam menjelaskan pembelajaran matematika sangat diperlukan tetapi orang tua kadangkala disebutkan dengan pekerjaannya sehingga para siswa memiliki pemahaman pada suatu materi matematika terbatas.Jika pada keadaan normal gurulah yang bertugas untuk menjelaskan materi secara jelas siswa paham. Akan tetapi karena pandemi ini pembelajaran di sekolah tidak bisa dilaksanakan sehingga peran orang tua lah yang sangat penting. Akan tetapi kebanyakan dari orang tua siswa mengeluh jika diminta untuk menjelaskan kembali materi yang belum dipahami oleh siswa. Para siswa juga merasa jenuh ketika melakukan pembelajaran daring.
Solusi agar pembelajaran matematika ditengah pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik, sebaiknya guru dapat mempersiapkan berbagai materi dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga
harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar.

Sumber : Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ditengah Pandemi Covid 19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian. Volume 6. Hal 1-8.

Unknown said...

Nama : Rismatul Amaliyah
NIM : 182180085
KELAS : 5C
1. Keterkaitan dengan permasalahan yang terjadi menurut saya adalah ditengah kondisi Covid-19 ini pembelajaran dilaksanakan secara daring dan tidak bisa dilaksanakan secara tatap muka di kelas. Kondisi tersebut membuat siswa kesulitan memahami materi pembelajaran oleh karena itu guru harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran daring yang menarik bagi siswa.
2. Persamaan dan perbedaan
Persamaan permasalahan dengan artikel adalah siswa sulit memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu yang dilakukan guru selama masa pandemi adalah mencari solusi dengan menggunakan pembelajaran berbasis dalam jaringan. Guru dituntut untuk inovatif dalam menggunakan pembelajaran dengan model daring dengan membuat video pembelajaran untuk siswa. Perbedaan permasalahan dengan artikel adalah siswa tidak punya HP sendiri, sehingga harus meminjam, terkendala dengan sinyal jaringan dan kuota internet sehingga menghambat dalam pengiriman tugas. Orang tua tidak bisa mendampingi anaknya hal tersebut menyebabkan orang tua harus memfasilitasi anaknya untuk menunjang pembelajaran.
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(3), 282-289.

Unknown said...

Nama : Winda Adhaeni
Nim : 182180045
Kelas 5B.

1. Keterkaitan
Keterkaitan antara masalah dan solusi yang ada di artikel. Dalam materi bangun datar masih bingung dalam membedakan bentuk fisik bangun datar yang hampir sama serta belum dapat membedakan satu dengan yang lain. Dalam artikel juga di tuliskan siswa perlu di kenalkan dalam model dunia nyata kemudian di bawa dalam model geometri, sehingga nantinya dapat memvisualisasikan menggambar serta membandingkan atau membedakan antar bantu datar untuk itu dalam pembelajaran pandemi sangat di perlukan peran orang tua agar dapat membantu siswa dalam belajar untuk mengenalkan bentuk² konkret bangun datar dengan contoh benda yang ada di rumah dan sebagai guru saat kondisi pandemi seperti ini diperlukan kreativitas tinggi agar dapat membuat video pembelajaran yang menarik

2. Persamaan : permasalahan siswa kesulitan dalam membedakan bentuk bentuk dari jenis bangun datar selain itu siswa juga kurang termotivasi untuk semangat belajar padahal dalam keadaan seperti ini peran orang tua dalam membantu anak saat belajar sangat penting. Serta guru juga di tuntut kreatif agar dapat tetap dapat menciptkan suasana belajar yang menyenangkan mesti secara daring.
Perbedaan : dalam artikel dituliskan komunikasi baik secara lisan maupun tulis sangat diperlukan agar dapat meningkatkan kemampuan peserta didik, namun karena adanya pandemi sehingga guru hanya dapat memberikan pemahaman melalui aplikasi group wa, atau zoom saja.



Sumber :
Indah Setya Wardani.2020.Geometri dan Permasalahannya Dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah (Suatu Penelitian Meta Analisis) Prosiding Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami.Vol.3,No.1, September 2019, hlm. 124-129.p-ISSN:2580-4596; e-ISSN: 2580-460X

Unknown said...

nama : Laela Maksunah
Nim : 182180008
kelas : 5A

permasalah pembelajaran daring yaitu pada masa pandemi ini anak diajarkan untuk tetap bisa belajar namun cara penyampaian guru harus tetap diperhatikan karena anak kurang bisa atau mudah memahami materi yang hanya bersifat teori saja namun guru harus bisa membuat suatu pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif seperti membuat media interaktif. dan siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran matematika yang disampaikan guru melalui daring dan siswa merasa bosan atau kurang motivasi belajar akibat banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru.
persamaannya yaitu Persamaan masalah yang dihadapi adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, siswa mengalami kebingungan dan kehilangan motivasi belajar akibat banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru yang tidak sebanding dengan penjelasan materi yang disampaikan. dan juga
masalah yang dihadapi ialah siswa mengalami kendala sinyal ketika pembelajaran daring sehingga siswa tidak paham mengenai pembelajaran yang disampaikannya.
perbedaanya yaitu permasalahan lebih ke apa yang dialaminya saat pembelajaran daring berlangsung memberikan cara pengajaran yg bisa membuat peserta didiknya masih bisa paham dg pembelajarannya walaupun dilaksanakan secara daring jarak jauh.
solusinya adalah Orang tua memiliki peran penting untuk memantau anak dirumah selama sekolah masih daring . Guru juga perlu membuat pembelajaran yang menarik seperti video agar siswa juga mudah untuk memahami materi yang disampaikan.
sumber jurnal : Yurianto, Ahmad, Bambang Wibowo, K. P.
(2020). PEDOMAN PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN CORONAVIRUS
DISEASE (COVID-19) (M. I. Listiana
Azizah, Adistikah Aqmarina (ed.)).

Marisa Yuniarti said...

Nama : Marisa Yuniarti
Nim : 182180032
Kelas : PGSD 5A

A. Permasalahnnya :
Masalah yang dihadapi oleh siswa yaitu mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran matematika yang disampaikan guru melalui daring karena siswa lebih mudah memahami secara langsung( tatap muka ) dan siswa merasa bosan karena guru hanya sebagian menjelaskan tanpa memberi contoh secara detail dan kegiatan siswa hanya seperti itu saja, mempelajari dan mengerjakan, karena matematika untuk anak SD juga perlu ada permainan yang menyangkut tentang materi yang akan di ajarkan atau kurangnya motivasi belajar kepada siswa akibat banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru.

B. Persamaan :
Masalah oleh siswa ialah mengalami kendala tempat tinggal yang ketika siswa bertempat tinggal di pengunungan akan sulit memiliki sinyal dibandingkan siswa yang tinggal di daerah perkotaan sehingga siswa tidak paham mengenai pembelajaran yang telah disampaikan oleh gurunya.

C. Perbedaan :
Permasalahannya yaitu mengenai Hambatan, Solusi dan Harapan pembelajaran daring di masa pandemi covid 19.

D. Solusi :
Orang tua harus ikut serta membimbing siswa dalam mengajarkan materi pembelajaran dengan mengajarinya dan juga memberi motivasi agar siswa bangkit semangatnya untuk mempelajari matematika. Selain itu orang tua juga perlu mengarahkan kegunaan hp untuk hal positif. Serta menemani atau perlu mengecek hp siswa agar tidak salah digunakanan


Sumber : Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah
Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55-61.

Unknown said...

Nama :Surya Dandi Pratama
NIM :182180109
Kelas : PGSD 5C
1. Keterkaitan dengan permasalahan yang terjadi adalah ditengah kondisi sekarang siswa sangat sulit sekali mehamahami suatu materi dikarenakan keterkaitan siswa yang kurang dalam suatu pelajaran matematika, kurang perhatiannya orang tua dalam menjaga si buah hati dan peran guru yang kurang dalam menjelaskan sebuah materi

2. Persamaan
siswa juga mengalami kesulitan dalam memahamai materi, peran guru yang dituntut untuk inovatif dan peran orang tua sangat penting untuk menjaga si buah hatinya
Perbedaan masalaah pembelajaran daring yang dirasa karena kesulitan mendapatkan jaringan sehingga anak- anak sulit mengikuti pelajaran tersebut

3. Solusi
Diharapkan segala aspek dapat membantu sianak dalam mengikuti pelajaran daring seperti orang tua, guru dan fasilitas yang mendukung pembelajaran daring, agar sianak dapat mengikuti pembelajaran daring dengan baik
Sumber jurnal
Anugrahan, A (2020 ) Hmabatan Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid -19 Oleh Guru Sekolah Dasar

Unknown said...

Nama : Dian Meilatifah
NIM : 182180084
Kelas : 5C
1. Permasalahan yang terjadi di masa covid ini dalam pembelajaran yaitu siswa malas belajar dan waktu banyak dihabiskan untuk bermain saja. Permasalahan yang ada di artikel yaitu kendala akses jaringan dan kuota yang kurang mendukung,siswa malas belajar dan bosan.
Keterkaitannya yaitu siswa menjadi terbatas dalam belajar dan memahami pelajaran yang diberikan,karena melalui daring.
Solusinya yaitu mulai diberikannya kuota gratis yang memadai,guru mulai mendatangi siswanya dirumah, dalam hal ini untuk mengontrol siswanya belajar di rumah,hal ini bentuk perhatian guru terhadap siswanya.
2. Persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu sama sama membahas permasalahan pembelajaran di masa pendemi ini.perbedaanya yaitu ada tindakan langsung dari guru yang terjun langsung mengontrol siswanya belajar dirumah.
Sumber: artikel pendidikan
Kendala siswa terhadap akses belajar daring di tengah pandemi covid 19.
Alem Febri Soni 27 Oktober 2020

Shafira Hidayah said...

Nama : Shafira Hidayah
NIM : 182180116
Kelas : 5C
Keterkaitan antara pendapat yang saya kemukakan dengan artikel yaitu permasalahan pembelajaran matematika di di SD pada era pandemi yaitu pada kondisi sekarang, kreatifitas dan keaktifan para orang tua harus hadir disaat pembelajaran yang dialihkan bersama orangtua dirumah. Permasalahannya disini kebanyakan guru memberikan tugas terlalu banyak kepada siswa dan membuat para siswa apalagi kelas rendah merasa sulit menguasai materi karena beberapa di antaranya ada yang masih sulit untuk menerima pelajaran apalagi sekarang pembelajaran dilakukan secara daring dan dan pembelajaran ini dikatakan tidak efektif karena penguasaan materi masih sangat minim. Solusi yang diberikan yaitu dengan memberikan pelajaran yang tepat sesuai kebutuhan siswa dan meminimalkan pemberian tugas yang terlalu banyak serta meningkatkan peran orangtua untuk memantau kegiatan anak selama sekolah diliburkan di era covid19.
Persamaannya yaitu pada pembelajaran matematika pada era pandemi dan pembelajaran dibebankan pada orangtua dirumah sehingga diperlukan peran yang besar dari orangtua untuk selalu mendampingi anak dalam pembelajaran secara daring agar pembelajaran dapat dikatakan efektif.
Perbedaannya permasalahan yang saya kemukakan tidak mengemukakan tentang pembelajaran daring Matematika pada masa pandemi mengharuskan orangtua untuk membuat suasana asyik dan menyenangkan agar tidak berakibat kebosanan dan berujung pada masalah perilaku anak seperti tantrum pada anak dan atau anak akan beralih pada kegiatan-kegiatan pasif seperti menonton TV. Solusinya dengan melakukan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu dekat dengan konteks kehidupan sehari-hari dari lingkungan anak. Anak bisa mengamati secara langsung kegiatan-kegiatan yang menunjang pengetahuan kognitif mereka dirumah yang bermanfaat bagi pengalaman anak.
Sumber : https://www.kompasiana.com/ersywidiani99/5f3601d8097f361ea77d6f02/pendidikan-matematika-pada-anak-di-masa-pandemi-covid-19

Anonymous said...

Nama :Catur Annisa
Nim : 182180073
Kelas :5B
1. Kaitan dari permasalahan yang terjadi menurut saya dan artikel yang saya baca yaitu kurangnya minat dalam pembelajaran matematika karena kesulitan dalam belajar matematika, kesulitan belajar yang dialami siswa terbagi menjadi dua yaitu kesulitan dari dalam diri siswa dan yang berasal dari luar diri siswa. Faktor internal yaitu minat dan motivasi belajar rendah, kemampuan intelektual rendah, persepsi yang salah terhadap matematika dan tidak dikuasainya konsep-konsep dasar matematika sedangkan faktor eksternal yaitu guru, guru kurang menguasai materi matematika, guru tidak memahami karakteristik siswa dalam belajar.Individu yang mengalami kesulitan belajar bukan berarti memiliki kekurangan atau gangguan dalam intelektual namun juga disebabkan hasil desain dari pembelajaran yang kurang efektif.

2. Persamaan dan perbedaan
Persamaannya ialah guru harus memotivasi siswa dalam belajar matematika agar siswa senang belajar matematika.perbedannya adalah artikel yang saya baca tidak memberikan saran tentang bagaimana cara memotivasi siswa dalam belajar matematika agar siswa senang terhadap pembelajaran matematika. Berdasarkan artikel yang saya baca jadi kesulitan belajar yang dialami siswa tidak selalu disebabkan oleh intelejensi atau kecerdasan yang rendah, tetapi kesulitan belajar disebabkan oleh faktor fisiologik,psikologik, instrument dan lingkungan belajar.

Sumber : ARIFIN,M.FAHMI. KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PENANGANNYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD/MI.Jurnal Inovasi penelitian,2020,1.5:988-1000

dyah said...

Nama: Dyah Putri Erryyanti
NIM : 182180058
Kelas: PGSD 5B

permasalahan: siswa tidak paham dengan rumus-rumus yang disampaikan guru, karena dilakukan secra online.
solusi yang saya ambil: guru/ pendidik membuat vidio ketika mengajar tidak hanya dilakukan secra chat, karena dengan vidio tersebut diharapkan siswa mampu memahami dengan lebih baik.

persamaan: pembelajaran menggunakan vidio lebih efektif ketika menjelaskan rumus-rumus, pembelajaran vidio merupakan salah satu solusi pembelajaran daring

perbedaan: dari permasalahan dan solusi pembelajaran menggunakan vidio yang terbaik dari sistem pembelajaran yang lain, sedangkan dari jurnal pembelajaran terbaik menggunakan vidio call atau zoom.

sumber: Dini Nuraeni,dkk.Analisis Pemahaman Kognitif Matematika Materi Sudut Menggunakan Vidio Pembelajaran Matematika Sistem Daring Di Kelas IV B SD N Pintksi. Pedas: Jurnal Ilmiah Pendididikan Dassar. vol,05. No, 01.

ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 4 said...

Nama : Desi Tri Utami
NIM : 182180070
Kelas: PGSD 5B

Permasalahan :
Kedisiplinan waktu terhadap belajar siswa pada pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa pandemi covid 19.

Solusi :
Dengan adanya kerjasama dan dukungan yang cukup bagus dengan pihak orang tua sebagai pendamping belajar siswa selama adanya pembelajaran jarak jauh (online), orang tua diharapkan dapat berlaku tegas terhadap anaknya agar dapat menerapkan disiplin waktu belajar sehingga waktu belajar siswa dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Persamaan :
Kedisiplinan belajar akan menghindarkan siswa dari menunda-nunda menyelesaikan tugas sekolah sehingga tidak ada pelajaran yang terabaikan. Tentunya, orang tua di rumah juga memegang peranan yang sangat penting dalam mengajarkan anaknya tentang kedisiplinan dengan kaitannya sebagai seorang siswa yang mempunyai tanggungjawab terhadap tugas belajarnya. Orang tua sedapat mungkin memantau aktivitas anaknya dirumah agar waktu yang dimiliki anaknya tidak hanya digunakan untuk bermain, apalagi dihabisi untuk menonton atau sekedar bermain game.

Perbedaan :
Dari permasalahan dan solusinya orang tua sebagai pemeran penting dan utama dalam pembentukan kedisiplinan waktu belajar terhadap siswa pada pembelajaran online seperti saat ini, sedangkan dari jurnal pembentukan kedisiplinan waktu belajar untuk siswa dipengaruhi oleh guru dan orang tua.

Sumber :
Rusni dan Agustan.Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Di Sekolah. Korespondensi: Jurnal Riset Pendidikan Dasar. Vol,1.No,1.

Anonymous said...

Rina Setyawati
182180041
5B
1. Keterkaitan dari permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Matematika di SD dan artikel yang telah saya baca, permasalahan atau kesulitan belajar siswa yang berasal dari dalam diri siswa dan yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu minat belajar yang rendah, persepsi yang salah terhadap matematika. faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu guru kurang mampu menggunakan teknik pembelajaran yang aktif, sedangkan orang tua pun tidak sepenuhnya mendampingi anak-anaknya dalam belajar di masa pembelajaran jarak jauh.
2. Persamaan dan perbedaan
persamaan antara artikel yang saya baca dan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran Matematika di SD, yaitu minat belajar siswa yang rendah yang memaksakan seorang guru harus memiliki keterampilan dalam menggunakan teknik pembelajaran yang mampu membangkitkan semangat belajar siswa. perbedaannya adalah artikel yang saya baca tidak membahas solusi pada pentingnya peran orang tua dalam mendampingi siswa belajar di masa Pembelajaran jarak jauh.

Sumber:
ARIFIN, M. Fahmi. KESULITAN BELAJAR SISWA DAN PENANGANANNYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD/MI. Jurnal Inovasi Penelitian, 2020, 1.5:989-1000.

Ismawati said...
This comment has been removed by the author.
Ismawati said...

Nama : Ismawati
Nim : 182180011
Kelas : PGSD 5 A
Keterkaitan antara masalah dan solusi menurut saya yaitu, untuk permasalahan yang dihadapi saat pandemi ini tentunya pada siswa dan orang tua antara lain mengenai jaringan internet,kurangnya finansial keluarga untuk membeli kuota. dan kurang optimalnya anak dalam menyerap materi yang disampaikan oleh guru. Untuk solusi, alangkah baiknya jika tidak ada sinyal, dilaksanakannya pembelajaran tatap muka dengan dibentuk shift agar tetap mendapatkan hak belajarnya. Untuk masalah kuota, solusinya sekarang pemerintah sudah membagikan kuota belajar kepada seluruh siswa. untuk materi kepada siswa mungkin diberikan semacam video pembelajaran agar lebih paham menyerapnya.
Persamaan masalahnya adalah mengenai hambatan hambatan yang dialami oleh siswa dan orang tua tentang kondidi finansial mereka serta sinyal. Perbedaannya, dalam artikel juga menjelaskan kendala yang dialami, guru harus memikirkan strategi bagaimana caranya supaya anak-anak bisa keluar dari zona kebosanan mereka. Guru harus kreatif dalam menciptakan pembelajaran daring yang menarikbagi siswa. perbedaan selanjutnya yaitu di dalam artikel kurang memberikan solusi-solusi yang seharusnya disampaikan.
Sumber:
Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 10(3), 282-289. https://doi.org/https://doi.org/10.24246/j.js.2020.v10.i3.p282-289



Unknown said...


Nama : Astuti Tri Utami
NIM : 182180083
Kelas : 5C
Permasalahannya adalah Kendala Orang Tua dalam Mendampingi Anak Belajar di Rumah Pada Masa Pandemi Covid 19. Kendala- kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah pada masa pandemi Covid- 19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan layanan internet.

Persamaannya adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kendala tersebut adapun bisa di minimalisir seperti adanya musyawarah orang tua dengan guru, supaya guru memberikan alternatif lain kepada orang tua. Kurang cukupnya waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, hal tersebut bukan menjadi suatu penghalang untuk mendampingi anak, karena momentum keluarga adalah nomer satu, sebab pendidik pertama adalah orang tua, maka dari itu orang tua harus maksimal dalam mendampingi anak di rumah. Kesulitan dalam mengoperasikan gadget, yang terpenting untuk komunikasi antara guru dan orang tua sangat penting, guru bisa memberikan pesan singkat terhadap orang tua dan membantu anak untuk menyelesaikan.

Sumber Jurnal:
August 2020
Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5(1):772
DOI: 10.31004/obsesi.v5i1.705

Unknown said...

Nama : Emitha Prihartini
Nim : 182180044
Kelas : 5B



1. Permasalahannya adalah  (1). Siswa lupa akan cara mengerjakan soal, karena jarang di ulang oleh siswa dan guru juga hanya menjelaskan melalui daring.(2). Siswa dari awal memang tidak tahu cara mengerjakan soal tentang FPB karena belum paham.(3). Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal FPB karena siswa tidak dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian.(4)merasa bosan terhadap model pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2.persamaannya adalah guru membuat model pembelajaran baru yang lebih kreatif dari sebelumnya dan sebisa mungkin dengan cara yang sederhana agar siswa mudah memahaminya dan siswa tidak bosan.
Perbedaannya adalah guru melakukan penelitian daring untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, membuat proses penyelesaian masalah, dan memeriksa hasil kebenaran atau jawaban dari masalah FPB dan KPK. Penelitian ini melalui pendekatan kualitatif deskriptif.


NE Purba, E Surya, E Syahputra… - PPs Unimed Medan …, 2017 - researchgate.net
E Unaenah, A Ismawati, SN Fauziah, SA Amelia… - EDISI, 2020 - ejournal.stitpn.ac.id

Unknown said...

Maaf bu yang ini salah

Unknown said...

Nama : Emitha Prihartini
Nim : 182180044
Kelas : 5B



1. Permasalahannya adalah  (1). Siswa lupa akan cara mengerjakan soal, karena jarang di ulang oleh siswa dan guru juga hanya menjelaskan melalui daring.(2). Siswa dari awal memang tidak tahu cara mengerjakan soal tentang FPB karena belum paham.(3). Siswa kesulitan dalam mengerjakan soal FPB karena siswa tidak dapat melakukan operasi perkalian dan pembagian.(4)merasa bosan terhadap model pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2.persamaannya adalah guru membuat model pembelajaran baru yang lebih kreatif dari sebelumnya dan sebisa mungkin dengan cara yang sederhana agar siswa mudah memahaminya dan siswa tidak bosan.
Perbedaannya adalah guru melakukan penelitian daring untuk mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam memahami masalah, merencanakan pemecahan masalah, membuat proses penyelesaian masalah, dan memeriksa hasil kebenaran atau jawaban dari masalah FPB dan KPK. Penelitian ini melalui pendekatan kualitatif deskriptif.

Sumber jurnal :
NE Purba, E Surya, E Syahputra… - PPs Unimed Medan …, 2017 - researchgate.net
E Unaenah, A Ismawati, SN Fauziah, SA Amelia… - EDISI, 2020 - ejournal.stitpn.ac.id

Belajar Yuk! said...
This comment has been removed by the author.
Belajar Yuk! said...

Nama : Shella Fitri Wahyuni
NIM : 182180107
Kelas : 5C

Permasalahan : kurangnya pemahaman materi oleh siswa karena siswa yang belum terbiasa dengan kegiatan belajar daring dan perbedaan pemahaman siswa, kurangnya perhatian orang tua yang pada saat ini sangat di perlukan kurangnya kerja sama orang tua dan siswa, kompetensi guru, serta kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, pun banyak orang tua yang mengeluhkan Pengeluaran biaya untuk membelikan paketan maupun handphone (sarana dan prasarana)
Solusi : guru bisa mengikuti seminar atau pelatihan tentang teknologi informasi dan belajar pada teman sebaya, memberi bimbingan atau pendampingan anak secara kelompok atau individual, memberi penyuluhan dan mengadakan pertemuan dengan wali murid mengenai pentingnya penggunaan android dalam proses pembelajaran, cara memberikan pengertian tentang pentingnya kerjasama orang tua dalam mengawasi putra-putrinya belajar dari rumah , guru dan orang tua harus bersinergi bersama menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. cara mengadakan kerjasama orang tua Guru juga dapat menambahkan pembelajaran agar siswa lebih paham dengan materi melalui video, guru juga dapat menugaskan siswa untuk tugas praktik. untuk kuota internet sekarang ini sudah dibantu oleh pemerintah. Dengan diadakan konsultasi belajar, guru dapat melakukan konsultasi belajar, dimana anak dapat Mengkonsultasikan kesulitan yang dihadapi guru dapat mengevaluasi pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Persamaan : garis besar permasalahan yang ditampilkan dan jurnal sama. Tentang kurangnya pemahaman siswa, kompetensi guru yang dapat mempengaruhi pembelajaran, keterkaitan masalah sarana dan prasarana, dan masalah Kerjasama orang tua.
Perbedaan : perbedaan terletak pada solusi yang ditampilkan, dalam jurnal lebih menitik beratkan Kerjasama orang tua dan guru, sedangkan solusi yang ditampilkan pada comment sebelum laman ini adalah menitik beratkan pada penyampaian guru dalam pembelajaran daring.
Jurnal :
Sekha, N. M. A. (2020). PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN DARING PADA SISWA KELAS IV MI BUSTANUL MUBTADIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Delyla Millenia Valent said...

Nama : Delyla Millenia Valent
NIM : 182180064
Nama : PGSD V B

1. Masalah & Solusi : keadaan dimana mayoritas siswa belum memiliki inisiatif untuk belajar sendiri (matematika bahkan hampir semua mapel) dirumah tanpa guru, sehinggga proses pembelajarn berjalan lambat yang disebabkan siswa menunggu instruksi dari guru dalam belajar. Guru masih diposisikan sebagai pusat dalam proses pembelajaran padahal seharusnya siswa juga dapat berperan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Solusi untuk permasalah seperti diatas sebaiknya siswa harus diarahkan agar dapat memiliki kemandirian dalam belajar. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan siswa.

2. Persamaan : Karena adanya pandemi virus covid-19 para siswa dituntut untuk belajar mandiri, yaitu perihal pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan covid-19 bagi guru dan siswa.

perbedaan : Pada artikel dijelaskan bahwa mengapa siswa sulit untuk belajar mandiri dirumah dan bergantung pada guru, itu karena kendala salah satu diantaranya siswa tidak memiliki buku paket sebagai sumber belajar di rumah karena selama ini buku hanya dipinjamkan oleh sekolah dan hanya digunakan saat pembelajaran di kelas, buku tersebut tidak bisa dibawa pulang oleh siswa karena jumlahnya terbatas sehingga penggunaannya harus bergantian dengan siswa lain, jadi orang tua pun bingung harus mendampingi dari mana dulu.

sumber : https://m.mediaindonesia.com/read/detail/303286-karena-pandemi-koronapara-siswa-dituntut-belajar-mandiri

Delyla Millenia Valent said...

Nama : Delyla Millenia Valent
NIM : 182180064
Nama : PGSD V B

1. Masalah & Solusi : keadaan dimana mayoritas siswa belum memiliki inisiatif untuk belajar sendiri (matematika bahkan hampir semua mapel) dirumah tanpa guru, sehinggga proses pembelajarn berjalan lambat yang disebabkan siswa menunggu instruksi dari guru dalam belajar. Guru masih diposisikan sebagai pusat dalam proses pembelajaran padahal seharusnya siswa juga dapat berperan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Solusi untuk permasalah seperti diatas sebaiknya siswa harus diarahkan agar dapat memiliki kemandirian dalam belajar. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan siswa.

2. Persamaan : Karena adanya pandemi virus covid-19 para siswa dituntut untuk belajar mandiri, yaitu perihal pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan covid-19 bagi guru dan siswa.

perbedaan : Pada artikel dijelaskan bahwa mengapa siswa sulit untuk belajar mandiri dirumah dan bergantung pada guru, itu karena kendala salah satu diantaranya siswa tidak memiliki buku paket sebagai sumber belajar di rumah karena selama ini buku hanya dipinjamkan oleh sekolah dan hanya digunakan saat pembelajaran di kelas, buku tersebut tidak bisa dibawa pulang oleh siswa karena jumlahnya terbatas sehingga penggunaannya harus bergantian dengan siswa lain, jadi orang tua pun bingung harus mendampingi dari mana dulu.

sumber : https://m.mediaindonesia.com/read/detail/303286-karena-pandemi-koronapara-siswa-dituntut-belajar-mandiri

Delyla Millenia Valent said...

Nama : Delyla Millenia Valent
NIM : 182180064
Nama : PGSD V B

1. Masalah & Solusi : keadaan dimana mayoritas siswa belum memiliki inisiatif untuk belajar sendiri (matematika bahkan hampir semua mapel) dirumah tanpa guru, sehinggga proses pembelajarn berjalan lambat yang disebabkan siswa menunggu instruksi dari guru dalam belajar. Guru masih diposisikan sebagai pusat dalam proses pembelajaran padahal seharusnya siswa juga dapat berperan dalam proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Solusi untuk permasalah seperti diatas sebaiknya siswa harus diarahkan agar dapat memiliki kemandirian dalam belajar. Hal ini tentu tidak terlepas dari peran serta orangtua sebagai orang yang paling dekat dengan siswa.

2. Persamaan : Karena adanya pandemi virus covid-19 para siswa dituntut untuk belajar mandiri, yaitu perihal pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan covid-19 bagi guru dan siswa.

perbedaan : Pada artikel dijelaskan bahwa mengapa siswa sulit untuk belajar mandiri dirumah dan bergantung pada guru, itu karena kendala salah satu diantaranya siswa tidak memiliki buku paket sebagai sumber belajar di rumah karena selama ini buku hanya dipinjamkan oleh sekolah dan hanya digunakan saat pembelajaran di kelas, buku tersebut tidak bisa dibawa pulang oleh siswa karena jumlahnya terbatas sehingga penggunaannya harus bergantian dengan siswa lain, jadi orang tua pun bingung harus mendampingi dari mana dulu.

sumber : https://m.mediaindonesia.com/read/detail/303286-karena-pandemi-koronapara-siswa-dituntut-belajar-mandiri

Shofi Nur Azizah said...

Nama : SHOFI NUR AZIZAH
Nim: 182180089.
Kelas: PGSD 5 c
Permasala yang saya ambil yaitu tentang Banyak siswa yang kurang paham dengan materi yang disampaikan kepada siswa secara online mengakibatkan siswa menjadi malas belajar, orang tua yang kurang memahami materi pada pembelajaran anaknya.Dikarenakan juga kurangnya sarana dan prasarana yang tidak memadai.
2. Persamaan : yaitu sama-sama bergantung pada peran orang tua. Orangtua dituntut untuk mampu berperan sebagai guru bagi anak–anak mereka, dan hal tersebut tidaklah mudah. Orangtua harus belajar kembali tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari oleh anaknya. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan yang tidak mudah untuk dilalui mengingat materi pelajaran SD saat ini jauh berbeda dengan apa yang dipelajari oleh para orangtua zaman dahulu.

Perbedaan : yaitu jika di jurnal tidak ada cara mengatasi orang tua yang kurang memahami materi pembelajaran anaknya jadi dibutuhkan pendukung lainnya seperti bimbingan belajar ,juga guru harus membuat media pembelajaran yang menarik
Sumber : http://jurnal.unpad.ac.id/prosiding/article/download/28256/pdf

Unknown said...

Hanif Setiadi 182180096/PGSD 5C


Permasalahan yang sering dialami oleh
siswa tentang mata pelajaran matematika di SD adalah ketika diberi soal atau latihan biasanya anak kesulitan menerapkan rumus mana yang harus digunakan atau kesulitan mengerjakan latihan soal tersebut karena biasanya soal yang diberikan lebih sulit dari contoh yang diberikan guru, terkadang guru juga tidak memberikan cara penyelesaiannya.

Persamaan
perubahan proses pembelajaran yang dilakukan secara tiba-tiba akibat
adanya virus COVID-19 ini tidak jarang membuat guru
(pendidik), peserta didik, maupun orangtua menjadi
kaget. Adanya perubahan ini mengharuskan pendidik
merespon dengan sikap dan tindakan untuk mau belajar
hal-hal baru. Pemanfaatan teknologi harus menjadi acuan bagi guru untuk mampu menghadirkan proses pembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi siswa untuk mampu bereksplorasi, memudahkan interaksi serta
kolaborasi antar siswa maupun siswa dengan guru,utamanya dalam pembelajaran matematika untuk siswa kelas tinggi di sekolah dasar. Penyusunan materi serta
penggunaan alat peraga atau media pembelajaran dalam
proses pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh
guru dengan siswa harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan intelektual siswa. Hal ini dilakukan agar
siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diajarkan.
Perbedaannya yaitu jika pada jurnal tidak ada cara mengatasi masalah matematika tetapi hanya karakter dan lingkungan.
menurut saya itu tergantung pada orang tua dan lingkungan di sekitar.


Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 2, Mei 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD
e-ISSN: 2460-8475

Lutfi Qurrotul'Aini said...

Nama : Lutfi Qurrotul’Aini
NIM : 182180098
Kelas : 5C
Judul : “Proses Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Di Tengah Pandemi Covid-19”
1. Keterkaitan
Pada saat pandemi seperti ini pembeljaran dilakukan daring. Salah satunya yaitu pada pembelajaran Matematika yang dahulunya dilakukan dengan tatap muka sekarang harus daring. Hal ini menyebabkan beberapa masalah bagi para siswa, guru maupun orang tua. Bagi siswa pembelajaran matematika daring yaitu ada materi yang kurang jelas, bagi guru yaitu tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara maksimal. Bagi orang tua yaitu jkesulitan dalam menggunakan teknologi guna menunjang pembelajaran matematika. sebaiknya guru dapat mempersiapkan berbagai materi dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dengan adanya daring yang kesannya guru hanya memberi tugas dan tugas saja kepada peserta didiknya. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar. Bagi peserta didik harus memanfaatkan waktu luang untuk senantiasa mendalami materi yang tersedia.

2. Persamaan dan perbedaan
Persamaan permasalahan yang dihadapi yaitu siswa pemahaman anak terhadap suatu materi kurang mendalam karena guru tidak langsung memberikan penjelasan tatap muka jadi siswa kurang bisa memahami pelajaran yang disampaikan guru. Perbedaan permasalahan yaitu pada jurnal membahas tentang permasalahan penilaian hanya dilakukan melalui penilaian hasil saja, peserta didik tidak dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu karena kurangnya alat komunikasi, melonjaknya kebutuhan kuota internet, orang tua disibukkan oleh tugas
atau pekerjaan anak, dan rasa jenuh pada anak yang merasa hanya berkutat pada tugas, serta tidak jelasnya penjelasan guru ketika pembelajaran melalui aplikasi tatap muka ketika signal buruk sehingga materi yang disampaikan menjadi tidak jelas.

Sumber:
Wiryanto, W. (2020). PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian, 6(2), 125-132.

fitaendahpratiwi said...
This comment has been removed by the author.
fitaendahpratiwi said...

Nama: Fita Endah Pratiwi
NIM: 182180087
Kelas: 5C

Permasalahan: siswa kelas rendah membutuhkan media konkrit untuk belajar, namun ketika pembelajaran secara daring mereka hanya melihat video dari YouTube.

Persamaan: Sama-sama membahas tentang penalaran pada siswa SD. Siswa SD khususnya kelas rendah sangat membutuhkan penjelasan materi bernalar secara langsung. Saat pembelajaran daring seperti ini, orang tua sangat berperan dalam membantu anaknya untuk mengajari ketika belajar dirumah.

Perbedaan: pada pemecahan masalah, di dalam jurnal disebutkan fungsi dari media konvensional dan media era modern seperti internet. Sehingga saat pembelajaran secara daring siswa harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Baik penjelasan secara daring maupun tatap muka tidak ada hambatan untuk siswa dalam proses belajarnya.

Sumber: Agustina, I. (2020). EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA DARING DI ERA PANDEMI COVID-19 TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF.

MustikaSariyati said...

Nama : Tyasmoko Taufiq Ros Artanto
Nim. : 182180040
Kelas: PGSD 5B

PERMASALAHAN : orang Tua Tidak Sabar Dalam Mendampingi Anak Belajar Dirumah

Banyak orang tua dalam menemani belajar anak dirumah kurang sabar sehingga muncul kekesalan dan melampiaskannya pada anak. Sejatinya orang tua harus menjadi figur dalam memberi kesabaran pada anak, hal lain menunjukkan bahwa ternyata orang tua juga sudah merasa jenuh dengan pembelajaran yang dilakukan dirumah serta WFH yang di terapkan hal itu memicu ketidaksabaran orang tua dalam menemani anak belajar dan bermain (Tabiin, 2020). Ketidaksabaran adalah salah satu kesalahan dalam mendidik anak, dan tenyata masih banyak orang tua yang kurang sabar dalam mendidik anak, hal ini tentunya sangat disayangkan karena orang tua mempunyai kewajiban untuk membentuk, mengarahkan, membmbing, dan mendidik anak dengan penuh kesabaran (Iriani, 2014).

Solusi:tetap melakukan pembelajaran dari rumah tetapi orang tua mempunyai trik sendiri sendiri agar ia tidak bosak dan emosi terhadap si anak. Ada yg melakukan variasi antara pembelajaran dengan guru kelas ( privat) ada juga yang melakukan pembelajaran dengan aplikasi meeting bersama teman dan wali siswa lainmya agar si anak tidak bosan dan jenuh

Persamaan: banyak orang tua yang kurang sabaran dalam mendidik anak saat pandemi covid 19, kebanyak orang tua disini tidak sabaran dikarenakan beban pikiran karena ia tidak paham terhadap materi pembelajaran si anak, emosi karena orang tua sudah punya beban kerjaan dan masih dipusingkan dengan mengurus pembelajaran anak, dan lain sebagainya

Perbedaan: banyak perbedaan disini, ada yang mencari solusi dengan mengadakan les privat dengan guru kelas agar si anak bisa mengikuti pembelajaran karena ketidak efektif pembelajaran di rumah beserta orang tua, ada juga orang tua yang dengan dabar tetap mengajar si anak walaupun dengan susah payah dan emosi yang terus memuncak

Jurnal: Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 354-365 DOI: 10.31004/OBSESI.51I.54

Natijatul Khusna said...

Nama: Natijatul Khusna
NIM: 182180072
Kelas: 5B.

1. Permasalahan yang terjadi pada pembelajaran jarak jauh ini yaitu kesulitan belajar siswa dalam menangkap materi matematika dikarenakan para siswa hanya membaca materi dari buku saja. Perlunya media pembelajaran untuk melancarkan proses pembelajaran, seperti video pembelajaran.
2. Persamaannnya yaitu sama-sama membutuhkan video untuk menunjang pembelajaran matematika di saat pandemi ini supaya siswa dapat memahami materi. Karena pembelajaran matematika perlu penjelasan.
Perbedaannyaa dalam jurnal membahas jugaa mengenai adanya siswa yang mengalami kendala mata jika melihat video terlalu lama.

Jurnal: Hutami Sri Purbayanti, Ponoharjo, Dian Nataria Oktaviani: Analisis Kebutuhan Video Pembelajaran Matematika pada Pandemi Covid-19| Halaman 165 – 172

Unknown said...

Nama : Khofifatun Rohmah
Nim : 182180104
Kelas: 5C pgsd

•Keterkaitan antara jurnal dengan artikel sebelumnya yaitu membahas tentang kendala dari pembelajaran daring dari berbagai perspektif,meliputi Strategi pembelajaran yang kurang efektif, susahnya sinyal apalagi di daerah pegunungan atau pedalaman, kejenuhan siswa dalam belajar secara online karena mereka tidak bisa bertemu dan bermain dengan teman sebaya mereka, anak yang kurang faham dengan materi yang disampaikan apalagi jika belajar secara mandiri tanpa ada pengawasan dari orang dewasa yang bisa memberikan arahan dalam belajar. Jadi antara guru dan siswa sama sama memiliki hambatan dalam pembelajaran online.
•Perbedaannya kalau dalam jurnal ini membahas juga tentang ketidaksiapan baik guru maupun siswa dalam pembelajaran online , dimana guru harus mempersiapkan materi dalam bentuk online yang biasanya jika tatap muka guru bisa langsung menyampaikan nya, guru juga harus media pembelajaran online yang menarik yang kebanyakan guru SD angkatan dulu itu belum bisa belajar menggunakan online, hal ini menjadi kendala dalam pembelajaran daring. Materi yang disampaikan juga menjadi terlambat, dan kurang maksimal. Kemudian perbedaan lainnya yaitu dari segi penilaian pembelajaran daring , kurangnya pengawasan orang tua dalam belajar , orang tua harus membagi waktu mereka antara mengajari anak belajar dan bekerja , pada awal daring mereka mengawasi namun lama kelamaan berkurang , mereka menganggap jika tugas sudah dikirimkan berarti sudah selesai belajar. Padahal kita tidak tahu anak sudah paham atau belum dengan materi tugas tersebut.
Solusinya banyak seperti guru membuat kelompok belajar kecil dimana anak itu bisa belajar dengan temannya sehingga lebih mudah dalam memahami materi dan ada juga pengawasan baik itu kakak atau orang tua dalam proses belajar. Dan tetap jaga jarak mematuhi protokol kesehatan. Selain membuat anak semangat belajar hal ini juga mengurangi beban orang tua apalagi yang bekerja setiap hari. Pemerintah memberikan bantuan kuota untuk belajar anak. Dan menyediakan berbagai macam media pembelajaran online yang bisa diakses guru sebagai media penyalur materi agar anak tidak bosan.
‌Dikutip dari jurnal Aditia Regianti, Henry.2020. Kendala Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar di Kabupaten Banjarnegara.Elementary School 7 (2020) 297-302. Volume 7 nomor 2 Juli 2020.

Anonymous said...

Nama : Naufalliana Ayurizki
NIM : 182180056
Kelas 5b

A. PERMASALAHAN

matematika di SD saat ini yaitu siswa sulit untuk memahami pembelajaran matematika dan siswa juga mengalami kesulitan dalam belajar dalam menyelesaikan pembelajaran matematika serta sulit mengerjakan soal soal yang di berikan oleh gurunya karena tidak paham bagaimana cara mengerjakannya.

B. PERSAMAAN dan PERBEDAAN

persamaan siswa juga mengalami kesulitan dalam memahami materi yang di sampaikan oleh guru. Siswa juga merasa bosan.
Sedangkan perbedaannya siswa saat pembelajaran daring memiliki hambatan koneksi jaringan. Beberapa anak yang tidak mempunyai hp andorid, siswa juga merasa kesulitan dalam mengirimkan tugas karena susah sinyal.
C. SOLUSI : peran orang tua sangat penting untuk memantau anaknya dirumah selama sekolah masih daring. Jangan sampai siswa menyalahgunakan hpnya untuk bermain game. Untuk guru, guru juga perlu membuat pembelajaran yang menarik seperti video agar siswa juga mudah untuk memahami materi yang disampaikan. Dengan seperti itu, anak tetap aktif, tidak bermalas-malasan dan tidak merasa bosan dirumah.

Sumber jurnal: Anugrahan, Andri. " Hambatan Solusi dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Pandemi Covid-19 oleh Guru Sekolah Dasar."scholaria:jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 10.3 282-289

Unknown said...

Silfiana Damayanti
182180106
PGSD 5C,

Permasalahan yg dihadapi pada pembelajaran matematika saat pandemi seeprti ini adalah keefektivitasan dalam belajar karena ketika anak brlajar sendiri itu tidak paham, belajar daring malah membuat siswa tidak memperhatikan materi sehingga siswa tidak tertarik belajar matematika lalu ketika disuruh untuk mengerjakkan soal matematika malah tidak bisa, ketika di ajarkan secara langsung oleh gurung ketika sekolah seminggu dua kali itu tidak paham sehingga siswa tidak bisa mengikuti prlajaran,ketika ada tugas juga hanya mengandalkan browsing dan orang tua juga pusing dirumah dan tidak paham dg apa yg dipelajati oleh anaknya tersebut. Apalagi orang tua sudah tua mudah lupa dan sudah lrlah setelah bekerja lalu disutuh untuk mengajati anaknya ya tidak memberikan pendidikan yg baik.


Persamaannya yaitu dampak yg dirasakan dalam pembelajaran matematika secara daring dirasakan oleh guru dan siswa tidak dapat memberikan feedback secara tepat dan keefektifan dalam pembelajaran masih sangat kurang pemahaman anak terhadap suatu materi kurang mendalam dan peran orang tua disini sangat penting untuk membantu peserta didik dalam belajar, serta penilaian hanya dilakukan melalui penilaian hasil sehingga dalam proses tidak tahu bagaimana, peserta didik
tidak dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu
karena kurangnya alat komunikasi, melonjaknya
kebutuhan kuota internet, orang tua disibukkan oleh tugas
atau pekerjaan anak, dan rasa jenuh pada anak yang
merasa hanya berkutat pada tugas, serta tidak jelasnya
penjelasan guru ketika pembelajaran melalui aplikasi
tatap muka ketika signal buruk sehingga materi yang
disampaikan menjadi tidak jelas.


Mungkin solusinya yaitu peran orang tua sangat penting di masa seperti ini maka orang tua harus sabar mengajari anaknya jika orang tua tidak bisa berarti harus memberikan bimbingan terhadap anak melalui les privat atau meminta bantuan dari orang yg lebih paham akan matematik Agar anak tersebut lebih bisa mengikuti mata prlajaran kalau tidak anak tersebut di berikan video prmbelajaran di youtube tentang matematika yg menarik agar anak tersebut bisa paham tentang matematika di masa pandemi sekarang ini.
Pembelajaran matematika di SD dilakukan dengan
cara daring melalui aplikasi whatsapp, zoom, google
classroom. Pembelajaran matematika melalui aplikasi
tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa
penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta
catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media, karena anak SD masih masuk pada masa operasional
konkrit.


Sumber jurnal : Wiryanto Wiryanto Jurnal Review Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian 6 (2), 125-132, 2020

Unknown said...

Inggit Maharani
182180022
5 / A

1. Permasalahan Pembelajaran
Kendalanya adalah kesulitan mencari jaringan internet aplikasi WA juga
lebih mudah karena anak-anak banyak menggunakan dan bisa menggunakan kesulitan sinyal. Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut, dengan guru yang menggunakan
pembelajaran dengan model daring, menyatakan bahwa model daring tersebut sangat cocok untuk para
peserta didik. Pembelajaran daring melalui video, siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. Apalagi bila mengerjakan latihan soal berupa kuis melalui Google Forms, siswa sangat antusias karena mereka bisa
melihat langsung jawaban yang benar dan juga mereka juga dapat melihat langsung skor atau hasil dari
pekerjaan mereka. Zoom Meeting hanya sesekali dilaksanakan karena mengingat tidak semua siswa
dapat mengaksesnya terlebih ada beberapa siswa yang terkendala sinyal.

2. Persamaan Pembelajaran
Paska Pendemi Covid-19
Harapan dari guru berkaitan dengan pembelajaran daring adalah
kondisi kembali normal atau pun wabah Covid-19 sudah berakhir, harapan guru di samping pembelajaran di kelas maka pembelajaran daring tetap bisa dilaksanakan untuk melatih keterampilan guru dan siswa pada era abad 4.0. pembelajaran ini sebagai alternatif guru dalam menerapkan model-model pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menambah ilmu dan mengaplikasikan
penggunaan kemajuan teknologi dengan baik dan benar.

3. Solusi
Solusi pembelajaran dengan menggunakan sistem daring
menjadi topik yang menarik dalam masa pandemi Wabah Covid-19 ini. Meski dalam kondisi yang serba
terbatas karena pandemic COVID-19 tetapi masih dapat melakukan pembelajaran dengan cara daring untuk belajar banyak hal
kususnya pembelajaran berbasis daring. Sistem pembelajaran daring ini dapat dijadikan sebagai model
dalam melakukan pembelajaran.

Unknown said...

Saya Ikne Sabela- PGSD -5B - 182180074, izin berkomentar.
1. Keterkaitan Permasalahan dan solusi dengan artikel:
Yang di rasakan pada kegiatan pembelajaran Matematika di SD yang guru dan murid rasakan sangat besar. Dampak negatif yang
dirasakan seperti guru dan peserta didik tidak dapat
memberi feedback secara cepat, pemahaman anak terhadap suatu materi kurang mendalam, penilaian hanya dilakukan
melalui penilaian hasil saja, peserta didik tidak dapat
mengumpulkan tugas dengan tepat waktu karena
kurangnya alat komunikasi, melonjaknya kebutuhan kuota
internet, orang tua disibukkan oleh tugas atau pekerjaan
anak, dan rasa jenuh pada anak yang merasa hanya
berkutat pada tugas, serta tidak jelasnya penjelasan guru
ketika pembelajaran melalui aplikasi tatap muka ketika
signal buruk sehingga materi yang disampaikan menjadi
tidak jelas.
2.a. Sulosi persamaan yang diberikan Pembelajaran matematika di SD dilakukan dengan
cara daring melalui aplikasi whatsapp, zoom, google
classroom. Pembelajaran matematika melalui aplikasi
tersebut untuk menerangkan suatu konsep abstrak berupa
penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta
catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid
dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada
siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media,
karena anak SD masih masuk pada masa operasional
konkrit. Dampak positifnya dengan adanya pembelajaran
daring selama COVID-19 adalah semua elemen dapat
melek teknologi dengan mengenal berbagai aplikasi tatap
muka yang digunakan untuk mempermudah proses belajar
mengajar dengan daring. Selain itu, belajar menjadi lebih
fleksibel karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana
saja tidak terpaku oleh dinding kelas.
Persamaan: Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan di atas bahwa dampak COVID-19
terhadap implementasi pembelajaran daring di
sekolah dasar dapat dilakukan dengan baik.
COVID-19 begitu besar dampaknya bagi
pendidikan untuk memutus rantai penularan
pandemik COVID-19 pembelajaran yang biasanya
dilakukan di sekolah sekarang menjadi belajar di
rumah dengan menggunakan berbagai macam
aplikasi seperti ruang guru, class room, zoom,
google doc, google from, maupun melalui grup
whatsapp. Kegiatan belajar dapat berjalan baik dan
efektif sesuai dengan kreatifitas guru dalam
memberikan materi dan soal latihan kepada siswa,
dari soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa
dapat digunakan untuk nilai harian siswa.
Untuk anak sekolah dasar kelas I sampai
III belum dapat mengoperasikan gawai maka dari
itu dibutuhkannya kerjasama antara guru dengan
orang tua, untuk orang tua yang bekerja sehingga
tidak bisa mendampingi anak saat belajar dapat
memerikan jadwal-jadwal belajar khusus agar bisa
belajar seperti siswa yang lainnya. Jadi, adanya
kerjasama dan timbal balik anatara guru, siswa dan
orang tua yang menjadikan pembelajaran daring
menjadi efektif.
B. Perbedaan: Beberapa sekolah yang belum dapat
menyelenggarakan KBM daring dapat
mengembangkan kreativitas guru untuk
memanfaatkan media belajar alternatif selama
peserta didik belajar di rumah. Mereka dapat
menggunakan sumber belajar yang ada yaitu buku
siswa sesuai dengan tema-tema yang diajarkan
sesuai jadwal yang telah dibuat sebelumnya.
Sumber: https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=pembelajaran+di+saat+pandemi+covid+19&oq=#d=gs_qabs&u=%23p%3DnkiPehvLwq8J

Anonymous said...

Nurena Lisa Nabilla
182180140
5D
• Permasalahan
Siswa susah memahami materi matematika melalui daring dikarenakan orang tua siswa juga kurang mengerti pada materi matematika tersebut sehingga siswa kesusahan dalam belajar.

• persamaan:
Siswa dapat belajar menggunakan vidio yang ada di youtube maupun meminta guru menjelaskan melalui vidio atau zoom sehingga lebih mudah berinteraksi antara siswa dan juga guru yang bisa membuat siswa lebih paham dengan materi matematika yang telah diajarkan.
• Perbedaan
Didalam artikel,setelah zoom siswa disuruh mengerjakan soal kemudian difoto dan dikirimkan ke guru kelas nya untuk dinilai. Jika menurut saya lebih baik memberikan soal hanya untuk latihan memahami materi dan dibahas bersama pada daring berikutnya sehingga materi dapat disampaikan beberapa kali dan bisa membuat siswa lebih memahami matematika tersebut.

Febrila vernanda said...
This comment has been removed by the author.
Anonymous said...

Nama : Nita Dwi Ayuningrum
NIM. : 182180012

1. Permasalahan untuk pembelajaran matematika di SD banyak mengalami kesulitan ditambah dengan munculnya pembelajaran daring. Salah satu kesulitan siswa SD yang saya temui dikelas 3 adalah saat menyelesaikan soal cerita yang didalamnya terjadi materi pembagian, apalagi jika pembagian angka besar. Mereka bisa membaca soal, namun tidak bisa mengetahui maksud soal (tidak mudeng disuruh apa dalam soal) apalagi mengerjakan hitung-hitungannya.

Solusi yang dapat dilakukan adalah melatih siswa menuliskan ringkasan atau maksud ada per satu kalimat. Dipisahkan antara apa yang di ketahui dan apa yang ditanyakan. Membantu siswa memahami soal dengan menggunakan penalaran yang sudah mereka miliki. Apabila siswa benar-benar tidak memahami maksud soal cerita bantulah dengan menceritakan soal secara konkret.
Penalaran siswa memang harus diajarkan dari hal yang sederhana dan konkret menuju hal yang abstrak, sehingga mereka tak ragu dalam penyelesaian masalah tersebut. Terkadang dalam bentuk soal yang sudah sederhana, anak masih saja ada yang salah menafsirkan maksud.
Jadi sebelum masuk ke materi tertentu dengan bentuk soal cerita, sebaiknya pastikan anak benar-benar paham dalam perhitungan yang dimaksud.

2. Persamaannya dengan jurnal adalah siswa salah dalam memahami konsep soal cerita dan salah juga dalam menggunakan metode untuk mengerjakannya.
Meskipun bagi kita soal cerita terlihat mudah tetapi bagi siswa SD sangat membingungkan. Karena yang mereka tau dari mulai belajar berhitung adalah mengenal soal angka bukan mengenal soal cerita.
Perbedaannya yaitu : bentuk soal dari materi bangun ruang dengan perintah menghitung luas dan volume.
Solusi dalam jurnal adalah menggunakan metode yang paling mudah dengan mengkategorikan mana yang diketahui panjang lebar dan tinggi. Sehingga mereka mampu menalar dengan kalimat yang lebih sederhana.

Referensi jurnal dengan judul :

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Pembelajaran Pemecahan Masalah Kelas V SD Negeri Gebangsari 03


Melani Nureza Putri NS said...

Nama : Melani Nureza Putri
NIM : 182180030
Kelas: 5A

Permasalahan pada pembelajaran matematika yaitu kurangnya minat atau motivasi belajar siswa terhadap pelajaran matematika. Sebelum adanya pandemi covid-19 saja siswa cenderung tidak menyukai matematika di karenakan menganggap matematika itu sulit. Saat pandemi ini,pembelajaran tatap muka diganti menjadi daring (online), adanya keterbatasan ini mengakibatkan siswa menjadi semakin malas belajar matematika karena menganggap sudah sulit, tidak ada minat pula. Terkadang, melalui tatap muka saja belum cukup untuk membuat siswa memahami dengan cepat, apalagi saat pandemi sekarang ini.

Persamaan dengan artikel:
Kurangnya minat belajar anak terhadap matematika karena kurangnya pengertian tentang hakekat dan fungsi itu sendiri. Padahal matematika itu merupakan salah satu jalan untuk menuju pemikiran yg jelas, tepat dan teliti. Kurangnya minat atau motivasi belajar matematika menyebabkan semangat belajar turun, apalagi saat pandemi siswa yang hanya belajar menggunakan media WhatsApp atau menonton video Youtube menjadi kurang memahami materi yang diberikan oleh guru. Apalagi pengawasan orangtua dalam pembelajaran di rumah juga kurang.

Perbedaan:
Adanya pembelajaran daring selama covid-19 adalah guru dengan siswa tidak dapat memberi feedback secara cepat, pemahaman anak terhadap suatu materi kurang mendalam. Hal tersebut dikarenakan kurang siapnya elemen terhadap adanya pembelajaran darinf serta kurangnya sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk pembelajaran daring di tengah pandemi ini.

Solusi:
Guru harus berusaha membangkitkan minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam matematika dengan cara kurang lebih sama dengan membangun sikap positif, perasaan senang akan menimbulkan minat pula yang diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Selain itu, guru dapat mempersiapkan berbagai materi dengan baik bisa juga dengan memberi video animasi yang diberi gambar-gambar menarik yang terkait dengan materi agar siswa merasa tertarik dan tidak jenuh atau bosan belajar matematika. Jangan terlalu banyak memberi tugas dan tugas. Selain itu, pengawasan orang tua dirumah saat pembelajaran juga sangat sangat diperlukan.

Sumber artikel :
Wiryanto. 2020. Proses Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar di Tengah Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 6. 1-8

Unknown said...

Dimas Bayu Aji 182180023 5a
Persamaan Pendekatan pengolahan informasi untuk mengidentifikasi pemecahan masalahprocesses focuses on the sequential steps of cognitive demands required in proses berfokus pada langkah-langkah berurutan tuntutan kognitif yang diperlukan dalam solving a mathematical problem. memecahkan masalah matematika.

Perbedaan
Dalam pembelajaran matematika tentu banyak permasalahan-permasalahan yang sulit untuk dipecahakan, maka dari itu perlu adanya problem solving (pemecahan masalah) dalam suatu poses pembelajaran dengan respon siswa yang lebih aktif dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa yang kurang aktif akan kesulitan dalam memecahkan masalah matematika karena kurang berinteraksi dengan guru atau siswa yang lainnya.

Unknown said...

Permasalahan yang terjadi adalah kurangnya minat belajar pada siswa dikarenakan banyaknya tugas yang diberikan oleh guru dan kurang kreatifnya guru untuk menyampaikan materi saat pandemi dari artikel yang saya baca adalah guru tetap diharapkan bekerja sama dengan orang tua siswa untuk membuat pembelajaran dirumah lebih menyenangkan dengan menggunakan gadget tetapi penggunaan gadget tetao dalam pengawasan orang tua karena anak2 belum tau apa kegunaan gadget yang efektif dan baik

Desty Arba'atun Fitri said...

Nama : Desty Arba'atun Fitri
Nim :182180130
Kelas: 5D
Permasalahan yang dihadapi siswa saat pandemi, pembelajaran daring tidak cukup efektif meteri tidak tersampaikan dengan baik. Ketidak pahaman siswa dalam menerima materi secara daring karena tidak dijelaskan secara langsung, jika di jelaskan secara langsung maka siswa akan memahami materi secara maksimal. Meskipun guru sering memberikan materi secara tertulis, belum tentu anak memahami materi tersebut. Dan ketika anak diberikan materi melaui video oleh gurunya, anak cenderung lebih menyimak dan memahami tetapi tidak membuat anak kecanduan handpone. Terlebih lagi pembelajaran MTK sulit jika disampaikan dengan teori saja ataupun dengan tayangan video namun perlu penyampaian dengan praktek seperti bertatap muka langhsung sehingga anak lebih leluasa bertanya ketika mendapat kesulitan. 
Persamaan: Pembelajaran matematika
selama pandemi COVID adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media. Hal tersebut membuat orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk mengajari anaknya. Di sekolah kami dihimbau untuk menggunakan aplikasi daring untuk membantu peserta didik belajar. Jadi guru tetap sebagai fasilitator dan tutor untuk peserta didik. Awalnya guru memberi penjelasan singkat (materi) kepada peserta didik melalui video yang guru buat sendiri dan dibagikan kepada grup di whatsapp. Tidak hanya video, guru terkadang memberikan sebuah catatan yang guru rangkum. Hal tersebut dilakukan karena mengingat terkadang materi matematika itu sebuah konsep yang abstrak.
Perbedaan : permasalahan yaitu orang tua yang tidak bisa menjelaskan dengan detail kepada siswa, siswa cepat bosan, masalah sinyal, mata lelah saat melihat tampilan video pembelajaran, video tidak menarik, dan tugas lebih menumpuk dari biasanya. Sedangkan dari solusinya yaitu saat pembelajaran daring berlangsung guru dapat mengarahkan siswa untuk belajar bersama teman dekat rumahnya, jadi setidaknya tetap aktif dan ada interaksi. Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses
belajar.
Jurnal: Wiryanto. PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Jurnal Review Pendidikan Dasar: Vol 6, No 2, Mei 2020
Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian.ISSN: 2460-8475 http://journal.unesa.ac.id/index.php/PD

Febrila vernanda said...

Nama : Febrila Vernanda
Nim : 182180016

permasalahan untuk pembelajaran di SD ketika daring terutama di SD yaitu ketidakpahaman siswa tentang menyelesaikan suatu soal, di karenakan guru hanya memberikan penjelasan melalui voice note di grup Wa. Jadi siswa masih bingung tentang cara menyelesaikan soal tersebut. Kemudian perbedaan pemahaman ketika menjelaskan antara guru Dan orang tua. Hal itu juga menjadikan siswa merasa bingung tentang materi yang sedang diajarkan.Solusinya yaitu dimana guru harus memberikan metode pembelajaran berupa video penjelasan materi. Dan orang tua harus memahami cara menyelesaikan suatu permasalahan dengan memahami video pembelajaran yang di berikan guru.
Persamaan Dan perbedaan dengan artikel yang saya cari yaitu persamaannya dimana siswa sama sama kesulitan dalam memahami materi pembelajaran yang di sampaikan oleh guru, karena penjelasan yang disampaikan guru kurang jelas. Sedangkan perbedaannya guru seharusnya dalam melakukan pembelajaran media audio visual. Namun yang terjadi justru guru melakukan pembelajaran hanya dengan aplikasi Wa dan tidak mengirimkan video.
Sumber:
https://www.researchgate.net/publication/342496659_Dampak_COVID-19_terhadap_Implementasi_Pembelajaran_Daring_di_Sekolah_Dasar

Muhammad Hafid Musofa said...

ma : Muhammad Hafid Musofa
Kelas : 5b
NIM : 182180062

1. Keterkaitan masalah Dalam sistem pembelajaran daring
guru sangat kesulitan dalam menyampaikan materi karena sebagian dari guru tidak menguasai IT dan peran orangtua untuk membantu dan membimbing anak dalam mengerjakan tugas, menjadi beban yang berat karena sebagian besar orangtua tidak menguasai materi
2.Permasalahan dan perbedaan permasalahan dan solusi.
Persamaan masalahnya adalah latar belakang pendidikan orangtua mempengaruhi tingkat kemudahan dan kesulitan orang tua dalam mendidika anak persamaan solusinya yaitu kerjasama antara orangtua dengan gurudalam membimbing anak-anak.
Perbedaan masalahnya yaitu Kendala, kendala yang dihadapi guru berupa keterbatasan kuota/jaringan, kesulitan mengontrol siswa sedangkan bagi orang tua akses internet dan terbatasnya fasilitas gadget serta kesulitan mengatur waktu dan proses mendampingi anak belajar, Dampak BDR, target kurikulum tidak secara optimal tercapai, penilaian akhlaq sulit dilakukan.
Perbedaan solusinya yaitu guru dan orangtua harus mempersiapakan fasilitas sarana dan prasarana pembelajaran daring untuk mencapai hasil yang lebih baik

sumber
https://journal.institutpendidikan.ac.id/index.php/petik/article/view/869

Anonymous said...

Nama: Aslikhatul Isti Azzah
Nim: 182180063
Kelas: 5B

1. Pada masa pandemi seperti saat ini,kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring dengan menggunakan media sosial.kendala yang dialami kurangnya efektifitas belajar mengajar sehingga anak lebih sulit dalam memahami materi dan merasa terbebani akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh guru. Nah, disinilah peran orang tua sangat penting untuk menunjang belajarnya siswa.

2. Persamaan masalah yang dihadapi adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi. Selain itu, siswa mengalami kebingungan dalam mengerjakannya dan banyaknya tugas-tugas yang diberikan guru yang tidak sebanding dengan penjelasan materi yang disampaikan.
Perbedaan masalahnya yaitu Kendala, kendala yang dihadapi guru berupa keterbatasan jaringan, kesulitan mengontrol siswa sedangkan bagi orang tua susah untuk mengatur anak untuk belajar dengan baik dan terbatasnya fasilitas serta kesulitan mengatur waktu dan proses mendampingi.

Tasya Laititia said...

Nama: Tasya Laititia
NIM: 182180061
Kelas: PGSD/5B

1. KETERKAITAN
Pembelajaran daring memerlukan fasilitasi seperti Smartphone atau laptop,
tetapi ada sebagian siswa yang tidak memiliki Smarthpnone atau laptop ditambah
lagi tidak adanya kuota internet untuk melakukan pembelajaran secara daring ini menjadi masalah besar bagi guru dan siswa. Selain itu dengan pembelajaran daring guru juga menjadi kewalahan dalam menerapkan metode apa yang akan disampaikan dalam pembelajaran daring agar siswa paham materi yang disampaikan karena pembelajaran daring dilakukan tidak secara bertatap muka
langsung. Pembelajaran secara daring ini kurang efektif karena ada saja alasan dari siswa yang tidak ada jaringan, tidak ada perangkat seperti handphone ataupun laptop. Maka dari itu guru jadi kesulitan dalam melakukan proses pembelajaran
daring ini. Setiap siswa memang menginginkan belajar dengan tenang serta mudah dipahami pada proses pembelajaran daring. Namun guru juga menjadi bingung
bagaimana pembelajaran daring bisa dilaksanakan tanpa ada hambatan apapun serta tidak menjadi beban untuk siswa.
2. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
Persamaan dalam masalah yang dihadapi yaitu guru kesulitan dalam menentukan metode pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswa dan siswa juga kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan guru sehingga pemahaman siswa terhadap materi kurang. Guru juga sulit memantau perkembangan belajar siswa yang berakibat bahwa siswa yang tertinggal akan semakin tertinggal. Perbedaannya dalam artikel/jurnal disebutkan permasalahan pembelajaran dari karena koneksi internet, keterbatasan kuota dan fasilitas yang tidak semua siswa mempunyai dan dapat mengakses materi dari guru dengan baik. Solusi dari permasalahan yang paling utama adalah orang tua harus turut berkontribusi aktif dalam proses belajar anaknya, dan alangkah baiknya guru juga harus belajar dan mencari metode yang tepat agar bisa menjelaskan materi dengan sejelas-jelasnya supaya siswa lebih bisa memahami materi yang disampaikan sehingga akan meminimalisir ketikpahaman siswa terhadap materi, selain itu pemerintah juga harus memikirkan daerah yang tertinggal yang belum dijangkau oleh sinyal agar pembelajaran daring ini kedepannya bisa lebih baik dan lebih terkondisi.

Sumber:
Taradisa, Jarmita, Emalfida, (2020). Kendala yang Dihadapi Guru Mengajar Daring Pada Masa Pandemi COVID-19 Di MIN 5 Banda Aceh.

Felia Dwi said...

Nama : Felia Dwiarni
Nim : 182180035
Kelas : PGSD 5A
1. Keterkaitan permasalahan dan solusi.
Dampak dari pembelajaran matematika selama pandemi COVID adalah kurangnya pemahaman
anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media. Hal tersebut membuat orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk mengajari anaknya. Pembelajaran daring juga belum pernah dilakukan sebelumnya, sehingga ada beberapa orang tua yang merasa gagap teknologi dalam membimbing anak - anaknya belajar melalui sistem daring. Pembelajaran matematika saat pandemi ini dilaksanakan dengan sistem daring. Banyak hal yang dilakukan untuk dapat tetap melaksanakan pembelajaran matematika. Proses pembelajaran matematika di SD pada saat pandemi COVID-19 adalah melalui whatsapp. Guru memberikan penjelasan, materi, dan tugas untuk peserta didiknya melalui whatsapp group.
Solusi Kedepannya guru dapat menggunakan media pembelajaran khususnya video pembelajaran tetapi dalam pembuatan video pembelajaran perlu adanya pengembangan, agar peserta didik memahami materi yang disajikan dalam video pembelajaran dan memberikan manfaat guna meningkatnya pengalaman belajar peserta didik dan orang tua hendaknya mendampingi anak saat melihat tampilan video pembelajaran, agar anak dapat fokus mengikuti pembelajaran.
2. Persamaan dan perbedaan permasalan
Persamaan permasalahannya adalah kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan secara online, karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media. Peran orangtua juga sangat penting, Orangtua dituntut untuk mampu berperan sebagai guru bagi anak–anak mereka, Pembelajaran matematika memerlukan bimbingan atau penjelasan dari guru ataupun orang tua. Jadi ketika pembelajaran matematika, orang tua saat pandemi COVID-19 ini berperan aktif untuk mengajari anaknya agar memahami materi yang guru jelaskan. Orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk memberikan pendampingan kepada anaknya.

Anwar, Z. (2012). Pelaksanaan Pembelajaran Matematika
di Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Ilmu
Pendidikan, 5(2), 24-32. Retrieved from
https://journal.uny.ac.id/index.php/jpip/article/vie
w/4747/4106.

Sofiyatus sholikhah said...

Nama : Sofiyatus Sholikhah
Nim : 18218050
Kelas : 5B
Persamaan
Masalah yang diangkat dalam artikel adalah kendala dalam pembelajaran daring. Diantaranya kesediaan waktu orangtua dalam mendampingi anak dan fasilitas yang belum memadahi. Pada masa pandemi ini orangtua berperan aktif menggantikan guru. Hal ini menjadi kendala untuk para orangtua yang berkerja diluar rumah, yang mana memerlukan waktu yang sangat banyak. Sehingga dalam pendampingan terhadap anak kurang maksimal. Belum lagi jika terkendala sinyal, media yang digunakan sulit dipahami, materi yang sulit, dan orangtua yang gaptek. Hal ini tentunya akan sangat menghambat pembelajaran daring. Dan sebagai solusinya adalah membangun hubungan koordinasi dan komunikasi yang baik antara guru dan orangtua. Agar sama-sama bisa mengevaluasi sistem yang digunakan.
Perbedaan
Dalam artikel dikatakan jika orangtua mengalami kesulitan dalam dalam mendampingi anak, seperti jam kerja bersamaan dengan jam sekolah anak makan dapat menghadirkan seorang guru privat untuk menggantikan perannya agar anak tetap dalam pengawasan dan tidak tertinggal pembelajaran.
Daftar pustaka : Tsyania & Heti. 2020. Optimalisasi Peran Pengawasan Orangtua Dalam Pelaksanaan Sekolah Online di Masa Pandemi Covid-19. Prosding Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat . 7(1), 48-59

STAR said...

NURUL OKTAVIANI

182180152/5D

Permasalahan yang saya dapatkan terkait pembelajaran daring antara lain orang tua merasa sulit untuk melakukan pembelajaran secara daring ini apa lagi jika untuk mereka yang masih belum mempunyai Hp dan gagap teknologi itu menjadi kesulitan tersendiri, selain kesulitan memahami materi pembelajaran. Begitu pula persamaan permasalahan- permasalahan yang terdapat pada artikel diantaranya Secara umum kendala- kendala orang tua dalam mendampingi anak belajar di rumah

di masa pandemi Covid-19 adalah kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, kesulitan

orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak

saat belajar dirumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget, dan kendala terkait jangkauan layanan internet. Permasalahan-permasalahan yang disebutkan diatas tentu harus tetap di evaluasi supaya anak-anak dapat memperoleh pembelajaran yang lebih baik.

Zilfania Tamara said...

Zilfania 182180121
Permasalahan yang terjadi yaitu tidak efektifnya dalam penyampaian materi. Tidak siapnya guru, peserta didik dan orang tua menjadi kendala dalam berlangsungnya pembelajaran daring.Kurangnya pemahaman anak saat diberi materi secara online,karena matematika itu abstrak ketika tidak dijelaskan menggunakan media maka anak kurang paham. Masalah tersebut mengharuskan orang tua untuk lebih meluangkan waktunya dalam mendampingi anak dalam belajar. Solusinya yaitu tetap dilakukan tatap muka jika kondisinya memungkinkan. Ketika kondisi tidak memungikan untuk dilakulan tatap muka guru sebaiknya memberikan median pembelajaran yang mudah dipahami oleh anak.kemudian guru juga bisa memberikan catatan kecil tentang materi atau contoh soal kepada orang tua dari peserta didiknya sebagai pedoman ketika saat mendampingi anaknya belajar.
Persamaan dan perbedaan permasalahan
Persamaannya yaitu tidak siapnya orang tua, anak dan guru dalam berlangsungnya pembelajaran online. Banyak dari orang tua dengan latar belakang pendidikan rendah dan juga gagap teknologi. Dengan kondisi seperti itu, para orang tua belum mampu mendampingi anak dalam pembelajaran daring, sehingga pembelajaran daring berlangsung tidak efektif. Pada saat pembelajaran daring peran orang tua dan guru sangatlah dibutuhkan. Orang tua harus berpartisipasi aktif dalam. Mendampingi proses belajar. Guru juga harus mempersiapkan materi dengan baik agar peserta didik tidak jenuh dengan adanya daring yang kesanya guru hanya memeberikan tugas saja kepada peserta didiknya.
Sumber.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/PD/article/download/9352/4127

Mellianitadps said...

Melli Anita DPS / 182180154 / 5D
1. Permasalahan yang saya ambil yaitu kesulitan guru dalam menjelaskan materi. Karena tidak semua siswa mengerti dengan materi yang diberikan oleh guru, mereka perlu diberi penjelasan mengenai materi tersebut. Solusi dari permasalahan tersebut yaitu guru harus menyediakan media yang dapat memberikan pemahaman mengenai materi yang diajarkan misalkan dengan media video. Guru dapat membuat video mengenai penjelasan materi ataupun mencari video tentang materi yang akan diajarkan diyoutube kemudian diberikan kepada siswa.

2. Persamaan yaitu sama-sama menggunakan media pembelajaran video untuk membatu menjelaskan materi yang akan dipelajari. Selain mudah diakses,video pembelajaran harus menarik agar siswa tidak cepat merasa bosan saat melihat/menontonnya.

Sumber: http://journal.upgris.ac.id/index.php/JIPMat/article/view/6693/3556

Dwi Nur Aisyah said...

Nama: Dwi Nur Aisyah
NIM : 182180095
Kelas : 5C
1. Permasalahan yang terjadi adalah siswa pada saat pembelajaran online memerlukan bimbingan secara langsung dari guru atau orang tua dan kurangnya pemahaman anak ketika diberi penjelasan matematika secara online. Hal tersebut membuat orang tua harus meluangkan waktu lebih untuk membimbing anaknya belajar. Ada beberapa orang tua yang masih gagap teknologi. Dalam pembelajaran matematika memang sangat diperlukannya pendampingan pada siswa saat pembelajaran.

2. Persamaan masalahnya yaitu pada saat pandemi Covid 19, pembelajaran matematika memerlukan bimbingan atau penjelasan dari guru ataupun orang tua.
Orang tua harus meluangkan waktu lebih banyak untuk memberikan pendampingan kepada anaknya.
Putria .Hilna dkk. 2020Analisis Proses Pembelajaran dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar. Vol 4, No 4 (2020)
http://jbasic.org/index.php/basicedu/article/view/460

Iva Kurniasari said...

Nama : Iva Kurniasari
NIM : 182180004
Kelas : 5A

Keterkaitan permasalahan yaitu siswa yang tidak memperhatikan materi dan tidak tertarik belajar matematika di karenakan siswa susah menangkap materi pelajaran. Guru mau tidak mau harus siap dengan tantangan ini dan orang tua murid yang terlibat lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Terkait dengan kejadian ini peserta didik bisa melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan internet di rumah masing masing agar dalam kondisi ini tidak mematahkan dan memutuskan semangat. Walaupun pembelajaran dilaksanakan jarak jauh guru harus mampu meningkatkan keaktifan siswa melalui penerapan media pembelajaran.
Solusi : guru harus bisa mengembangkan kreatifitasnya dan mengajar di kelas secara real. Tidak hanya berupa tugas yang hanya di kirimkan melalui WhatsApp saja tetapi juga bisa dengan Zoom atau Google Classroom. Guru juga bisa memberikan lembar kerja siswa (LKS) yang dimana orang tua siswa mengambilnya di sekolah dengan menggunakan protokol kesehatan.

Persamaan solusinya yaitu dalam pemberian materi, guru tidak hanya memberikannya melalui whatsapp, tetapi guru perlu melakukan pembelajaran daring bisa melalui seperti zoom, google classroom jika mendukung. Pembelajaran tatap muka langsung dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan bagi peserta didik karena dapat mendengar langsung penjelasan materi yang disampaikan oleh gurunya.

Sumber : Jurnal Math Educator Nusantara: Wahana Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan Matematika
by http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/matematika

Risma Mellynda P said...

Nama : Risma Mellynda Puspitaningtyas
Nim : 182180005
Kelas : 5A

permasalahan yang terjadi yaitu penggunaan whatsapp sebagai media pembelajaran daring kurang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. hal ini disebabkan sebagai faktor, diantaranya kurangnya penjelasan yang komprehenif dan sederhana dari guru, rendahnya aspek efektif dan psikomotorik pada pembelajaran, sinyal internet, kesibukan orangtua dan latar belakang pendidikan orangtua.
persamaannya yaitu kurang efektifnya pembelajaran daring menggunakan whatsapp karena kurangnya penjelasan yang sederhana dari guru. perbedaaannya yaitu tidak ada pemberian materi menggunakan vidio penjelasan dari guru. mungkin biar siswa jelas dalam pembelajaran melalui whatsapp guru harus memberikan vidio singkat tentang penjelasan materi yang ingin disampaian.

sumber : Regita Indriyani, 165060013 (2020) ANALISIS PEMBELAJARAN DARING MELALUI SOSIAL MEDIA WHATSAPP GROUP (Penelitian Deskriptif Kuantitatif di SDN BALEENDAH Kabupaten Bandung). Skripsi(S1) thesis, FKIP UNPAS.
http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/49778

cendekia berprestasi said...

Nama : Rahma Ulnatifah
NIM: 182180027
Kelas: PGSD 5A

Suatu permasalahan yang terjadi dalam suatu pembelajaran salah satunya adalah kurangnya kefahaman siswa dalam mempelajari mata pelajaran. Tidak semua mata pelajaran yang di sampaikan oleh guru bisa ditangkap dengan mudah. Terlebih lagi hanya teori yang disampaikan tanpa ada bentuk fisik seperti penjelasan yang bersifat nyata seperti bentuk video. Pembelajaran daring juga memiliki permasalahan dalam hal waktu, finansial dan juga keterbatasan kefahaman mengenai ilmu IT. Maka harus perlu sampingan dari orang tua.
Dalam jurnal yang saya reviview. Ada beberapa hambatan dalam pembelajaran menggunakan sistem daring. Hal ini menjadi bahasan menarik dalam masa pandemi ini. Berdasarkan kondisi maka guru harus mampu mengenal pembelajaran digital . Solusi dari permasalahan dalam kondisi pembelajaran daring ini, dapat dijadikan sebagai modal awal guru menghadapi proses perubahan zaman yang serba digital.
Persamaannya: mengenai hambatan hal ini berpengaruh terhadap kondisi psikis siswa. Lalu beberapa keluhan siswa mengenai kesulitan dalam pembelajaran secara daring.


Sumber jurnal
Dampak Covid-19 terhadap Implementasi pembelajaran daring di sekolah. Edukatif: Jurnal Pendidikan , 2 (1) , 55-61. 14)

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://journals.indexcopernicus.com/api/file/viewByFileId/1029484.pdf&ved=2ahUKEwiowJnpurTtAhWJ8HMBHSrCAMQQFjADegQIEBAB&usg=AOvVaw0u0VKI-sOCmmoQOtCRHLW

Siti Sa'ria said...

Nama: Siti Sa'ria
Nim: 182180029
Kelas: 5A

1. Kurangnya pemahaman siswa SD mengenai materi yang diberikan oleh guru. Terutama pada materi matematika, karena dapat kira ketahui bahwasanya anak di tingkatan sekolah dasar masih sulit dalam menangkap materi yang sifatnya abstrak apalagi di masa pandemi dengan sistem daring seperti ini. Dan mungkin bahkan guru langsung memberikan tugas tanpa penjelasan materi terlebih dahulu. Dalam mengatasi perbedaan tingkat pemahaman pada siswa seperti tadi, yaitu dengan guru tetap memerhatikan perbedaan yang ada dengan cara memotivasi agar terus belajar dalam kondisi apapun. Jika mungkin belum juga berhasil guru tetap melaksanakan pembelajaran luring(luar jaringan) agar juga dapat lebih terkontrol kemandirian dan kejujuran dari siswa.
Selain itu, dalam artikel jurnal juga menyinggung bahwa jika orang tua atau wali cenderung sibuk kerja dan tidak memantau siswa, hal tersebut membuat anak tidak terkontrol dam lebih menyukai bermain dengan teman²nya. Diharapkan orang tua atau wali dapat semaksimal mungkin mendampingi anak belajar jika belum terlaksana guru dapat memotivasi orang tua atau wali agar memenuhi tanggung jawabnya.
2. -Persamaan permasalahan dan solusi dengan artikel jurnal yang saya temui perbedaan tingkat pemahaman antar siswa terutama materi mtk diatasi dengan ketelatenan orang tua atau wali, jika belum juga memuaskan maka dilakukan pembelajaran luring( luar jaringan)
Permasalahan orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya diharapkan untuk selalu memantau siswa dan menemaninya belajar.
-Perbedaan dalam artikel jurnal untuk masalah perbedaan tingkat pemahaman siswa dalam artikel jurnal juga ditambahkan dengan cara guru agar selalu memberikan perhatian lebih pda siswa dan selalu memotivasinya.
Untuk masalah kurangnya pemahaman siswa dlm artikel ditambahkan dengan guru agar selalu memotivasi orang tua atau wali agar memenuhi tanggung jawabnya dengan mengadakan penyuluhan.

Sumber:
1. Shekha, N.M.A. (2020). Problematika Pembelajaran Daring Pada Siswa Kelas IV MI Bustanul Mubtadin Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020.
2. Anugrahana, A. (2020). Hambatan, Solusi, dan Harapan: Pembelajaran Daring Selama Masa Pandemi Covid-19 Oleh Guru Sekolah Dasar.

Marisa Yuniarti said...
This comment has been removed by the author.
Murni oktasari said...

Murni oktasari
182180124/5D

1.keterkaitan
Kegiatan pelajaran selama covid-19 dilakukan secara daring,proses belajar mengajar menjadi kurang efektif, materi pemb kurang tersampaikan dengan baik sehingga siswa kurang memahami pemb tersebut. karena dilakukan dirumah dengan menerapkan WFH (Work From Home) yang membuat resah banyak pihak.banyak kendala yang dihadapi selama pemb.daring yakni jaringan internet tidak stabil, tugas terlalu banyak, sulit fokus,pulsa kuota terbatas, apk yg rumit,apalagi orangtua yang ikut serta dalam pemb.daring pun mengeluh karena mayoritas dari mereka kurang melek dalam teknologi. Terutama pada pemb. Matematika ,banyak anak yamg beranggapan bahwa matematika itu sulit,karena karakteristik matematika yang bersifat abstrak,logis.Solusi dalam permasalahn tersebut yaitu guru mapel matematika lebih kreativ dalam mengembangkan pembelajarannya terutama dalam hal media dan metode agar siswa tidak merasa jenuh, peran orang tua juga penting untuk pengawasan supaya mereka tidak melakukan aktivitas lain seperti maen game,saat sedang pembelajaran maupun mengerjakan tugas dengan hp.
2.persamaan dan perbedaan
Persamaan : siswa kurang memahami materi karena pembelajaran kurang efektif,kendala yang dihadapi selama proses pemb daring. Peran orang tua dalam pengawasan, kreativitas guru dalam mengembangkan pembelajarannya (media &metode) media bisa berupa video yang beranimasi,agar siswa lebih mudah memahami materi dan proses pembelajaran menjadi menyenangkan.

Unknown said...

Nama : Tiara Wahyu Nuswantari
Nim : 182180126
Kelas: 5D

Penelitian dalam jurnal kendala pembelajaran daring guru sekolah dasar di Kabupaten Banjarnegara oleh Henry Aditia Rigianti menunjukkan bahwa kendala yang dialami dalam pembelajaran daring yaitu aplikasi pembelajaran, jaringan internet dan gawai, pengelolaan pembelajaran, penilaian dan pengawasan.
Di dalam jurnal untuk mengatasi masalah kepemilikan smartphone dan jaringan internet guru menyiasati dengan memanfaatkan portal kegiatan belajar yang disediakan oleh Kemendikbud melalui siaran televisi.
Tentang pengwasan orang tua yang ada jurnal mengemukakan fakta di lapangan yang menunjukkan bahwa pada minggu awal kegiatan pembelajaran daring orang tua memberikan perhatian terhadap anaknya. Namun pada minggu seterusnya pengawasan dari orang tua mulai berkurang. Hal itu terjadi karena pada saat yang sama orang tua harus membagi waktu antara bekerja mengurus rumah dan mengawasi belajar anak.
Nah permasalahan yang saya tulis di permasalahan kemarin adalah kepemilikan smartphone/ HP siswa atau orang tua siswa dan juga akses jaringan internet. Mengakibatkan anak menjadi tidak dapat memahami atau menangkap apa yang diajarkan gurunya melalui pembelajaran daring. Disini kehadiran peran orang tua sangat penting supaya anak dapat lebih memahami materi walaupun sebenarnya itu sulit karena tidak semua orang tua dapat mendampingi anak mereka ketika pembelajaran daring dan juga tidak semua mengetahui pembelajaran anaknya dengan baik.
Persamaan dan perbedaan : permasalahan beberapa sama dan Sebagian lain berbeda. Dijurnal lebih dilihat dari segi analisis permasalahan guru sedangkan yang saya bahas permasalahan yang dialami siswa atau pun orang tua siswa. Perbedaan selanjutnya ada pada solusi yang diberikan untuk mengtasi masalah tersebut.
Sumber Jurnal:https://journal.upy.ac.id/index.php/es/article/view/768

Anonymous said...

Nama : AKHMAD FAIZIN
NIM 182180122
KELAS 5D

Persamaan solusi yaitu Pembelajaran matematika saat ini
lebih terfokus dalam menerangkan suatu konsep abstrak berupa penjelasan guru, pemberian video pembelajaran, serta catatan atau rangkuman yang guru buat supaya murid dapat jelas menerima materi pelajaran. Suatu konsep pada siswa SD harus diterangkan melalui berbagai media, karena anak SD masih masuk pada masa operasional konkrit.
Saran agar pembelajaran matematika ditengah
pandemi COVID-19 dapat berjalan dengan baik, dapat mempersiapkan berbagai materi
dengan baik agar peserta didik tidak merasa jenuh dan Orang tua juga harus turut berpartisipasi aktif untuk membangun motivasi belajar anaknya dan terus mendampingi proses belajar.

Perbedaan solusi pembelajaran yang dilakukan secara daring membutuhkan waktu dengan temporary yang lebih panjang daripada pembelajaran secara luring dimana nantinya apa media pembelajaran yang dibuat akan lebih rumit apabila pembelajaran dengan model media pembelajaran yang dibuat dari rumah dan disesuaikan dengan alat yang ada sehingga peran dari orang tua lebih banyak di rumah.
PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR DI TENGAH PANDEMI COVID-19
Wiryanto, Universitas Negeri Surabaya, e-mail: wiryanto@unesa.ac.id

Afa said...

Zulfa Ummi Habibah
182180014
Keterkaitan dalam artikel tentang pembelajaran daring :
Orang tua banyak yang merasa kesulitan dalam mendampingi anak-anaknya melakukan pembelajaran daring khususnya siswa sekolah dasar. Dan juga tidak semua anak memiliki perangkat Android atau laptop untuk belajar daring. Jaringan internet yang tidak merata.
Permasalahan..
Kesulitan orang tua dalam mendampingi anak belajar daring serta tuntutan sinyal.
Karena tidak semua daerah punya sinyal internet yang lancar maka pembelajaran daring tidak efektif dan menimbulkan banyak keluhan.

Solusinya, guru di tuntut lebih aktif dan kreatif lagi dalam menyampaikan materi secara daring karena antara daring dan offline tingkat pemahaman materi akan berbeda. Pembelajaran online tentu lebih sulit dalam memahami materi meskipun fleksibel waktu pelaksanaannya.
Pemerintah juga harus mempersiapkan kurikulum dan silabus permbelajaran berbasis daring. Bagi sekolah-sekolah perlu untuk melakukan bimbingan teknik (bimtek) online proses pelaksanaan daring dan melakukan sosialisasi kepada orangtua dan siswa melalui media cetak dan media sosial tentang tata cara pelaksanaan pembelajaran daring, kaitannya dengan peran dan tugasnya.Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik, tentang wabah pandemi Covid-19. Dengan demikian kita dapati pembelajaran yang sama dengan tatap muka tetapi berbasis online. Efeknya sangat bagus, programnya tepat sasaran, dan capaian pembelajarannya tercapai.

Rostika said...

Rostika Anggrani
18280119
5D

Keterkaitan permasalahan dengan pembelajaran daring yaitu keterbatasan waktu yang tersedia disekolah untuk penjelasan materi sehingga banyak materi tidak tersampaikan. Kadang terjadi pulabkasus dimana suatu materi ditekankan hingga siswa benar-benar memahami materi tersebut akan tetapi nantinya malah terjadi ketimpangan dengan meteri yang lain yang mana waktu yang tersedia disekalah hanya akan menbahas beberapa materi sedangkan materi yang lain tidak memiliki waktu untuk dijelskan oleh guru. Lks yang disediakan dari sekolah juga kurang efektif karena sangat terbatasnya materi yang disediakan oleh penulis buku. Ini merupakan pr bagi guru dalam mengembangkan pylajaran.
Solusi yang dapat dicapai yaitu berupa kesadaan orang tua akan kebutuhan lebih anak selama masa pandemi. Karena ketersediaan waktu yang sangat terbatas disekolah, orang tua harus pintar mensiasati anak dalam belajara. Hal ini dpat dilakukan dengan bimbingan langsung oleh orang tua apabila dikiranya orang tua mampu untuk menjelaskan materi. Akan tetapi jika orang tua merasa tidak sanggup maka haruss meniluh jalan keluar lainnya dengan mengikutkan anaknya dalam bimbel yang sekiranya akan menambahkan pemahaman anak akan suatu materi.