Wednesday 19 December 2018

Rendahnya Budaya Literasi di Kalangan Mahasiswa

  • Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai Literatus yang artinya adalah orang yang belajar.
  • Selanjutnya National Institut for Literacy sendiri menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
  • Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari literasi, yaitu kemampuan individu untuk menggunakan potensi serta skill yang dimilikinya, dan tidak sebatas hanya kemampuan baca tulis saja.
  • Lebih lanjut lagi, UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari konteks dimana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman.
  • Kemudian, di dalam kamus online Merriam – Webster, dijelaskan bahwa literasi adalah kemampuan atau kualitas melek aksara dimana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis dan juga mengenali serta memahami ide-ide secara visual.

Dari beberapa pengertian tersebut, kita kemudian tahu bahwa yang namanya literasi itu tidak bisa dilepaskan dari bahasa. Kita bisa disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan literasi bila kita sudah mendapatkan kemampuan dasar dalam berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca serta menulis, sehingga dengan demikian kita juga tahu bahwa kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan tulis adalah pintu pengembangan makna literasi selanjutnya.

Pada kenyataannya, terutama di kalangan mahasiswa, dapat dikatakan budaya literasi sangatlah rendah. Hal tersebut terlihat jika ketika ada sebuah pemberitahuan, pengumuman, atau informasi lainnya, mereka terlihat acuh hanya sebagian kecil yang menyimak dengan benar. Padahal informasi tersebut ditujukan untuk kepentingan mereka. Kejadian tersebut tidak hanya sekali atau dua kali, tetapi SERING. Kebiasaan itu akhirnya berimbas pada akademik mereka yang rendah yang nantinya pasti akan membiasa di kehidupan sosialnya. 
Jika dilihat secara luas, rendahnya literasi merupakan masalah mendasar yang memiliki dampak sangat luas bagi kemajuan bangsa. Literasi rendah berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas bangsa. Ini berujung pada rendahnya pertumbuhan dan akhirnya berdampak terhadap rendahnya tingkat kesejahteraan yang ditandai oleh rendahnya pendapatan per kapita.
Literasi rendah juga berkontribusi secara signifikan terhadap kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan.

AYO! BUDAYAKAN GERAKAN LITERASI DARI HAL YANG SEKECIL SESEDERHANA MUNGKIN.

Sumber : gurudigital.id, theconversation.com