Monday 15 April 2019

Tematik vs Mata Pelajaran

Ada sebuah kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan yaitu seorang anak usia sekolah dasar tepatnya kelas VI SD mau menghadapi Ujian. Ujian yang akan dihadapi di hari pertama adalah ujian PKn. Akan tetapi, anak tersebut tidak mau belajar dengan alasan tidak punya buku PKn. Yang anak tahu, mereka hanya punya buku tematik, bukan buku mata pelajaran.

Bagaimana pendapat Anda jika Anda menjadi orang tua anak tersebut dan apa yang akan Anda lakukan?

Kemudian,

Bagaimana pendapat Anda jika Anda menjadi guru anak tersebut dan apa yang akan Anda lakukan?

Jawablah pada kolom komentar dengan tidak lupa mencantumkan Nama dan NIM. Terimakasih.

34 comments:

Unknown said...

Nama : Dina Nur Ramadani
Nim : 162180006
Kelas: Matematika 6B

Menurut pendapat saya, jika saya menjadi orang tua sebaiknya kita memberikan nasehat kepada anaknya dan membujuk anak untuk tetap belajar. Dengan tidak mempunyai buku tidak menjadikan itu sebuah alasan untuk tidak belajar. Mengapa demikian? Karena dengan perkembangan teknologi dan perkembangan zaman, materi pembelajaran tidak hanya bersumber pada buku saja melainkan juga bisa dari sumber-sumber relevan yang lainnya misalkan mencari dari internet tentunya dengan dampingan, bimbingan dan arahan dari orang tua.
Jika sebagai guru sebaiknya memberikan bimbingan khusus dan motivasi kepada peserta didik nya agar menumbuhkan rasa ingin tau peserta didiknya melalui belajar entah disekolah maupun dirumah atau memberikan jam tambahan ataupun melalui tutor sebaya. Dengan belajar siswa akan mengetahui yang tidak tau menjadi tau ataupun sebagainya. Agar peserta didik tetap terus semangat dalam belajar, guru sebaliknya mengingatkan dan menanyakan apa si cita2 kalian dan bagimana jika kalian tidak belajar dengan pernyataan seperti itu siswa akan berfikir dan berintrospeksi hal tersebut akan membangkitkan semangat peserta didik semangat dalam belajar.

Terimakasih

Unknown said...

Nama: Dwi Astuti
NIM: 162180013

Assalamu'alaikum wr wb
menurut pendapat saya jika dalam kasus terdapat siswa sekolah dasar kelas VI yang akan melaksanakan ujian dengan hari pertama mata pelajaran matematika akan tetapi siswa tersebut tidak mau belajar dikarenakan tidak memiliki buku sebagai orang tua kita harus bisa memberikan pengertian terhadap anak bahwa belajar tersebut sangat penting dan alasan tidak memiliki buku orang tua dapat menafaatkan internet untuk dapat memberikan materi mata pelajaran tersebut (orang tua membimbing anak dalam belajar). Jika sebagai guru, guru harus dapat memberikan pengertian dan motivasi belajar agar siswa tersebut mau untuk belajar dan mau untuk berusaha mendapatkan buku atau mencari materi yang akan diujikan, guru juga dapat memberikan jam tambahan disekolah.
sekian
terima kasih
wassalamu'alaikum

Anonymous said...

Nama :Ika Rachmawati
NIM :162180025
Kelas:6B


Assalamualaikum wr wb
Menurut saya jika saya sebagai orang tua dari siswa tersebut maka saya akan memberika nasehat dan motivasi terhadap siswa tersebut agar siswa tersebut mau belajar.. selain itu saya akan mendampingi siswa tersebut ketika belajar.. apabila siswa tersebut tidak mau belajar dengan alasan tidak mempunyai buku maka kita sebagai orang tua dapat mencarikan materi melalui internet karena zaman sekarang apapun itu sudah dapat diakses melalui internet... selain itu kita sebagai orang yua bisa meminjamkan buku dari teman sekelasnya kemudian di fc bagian yg akan dipelajarinya...
Sedangkan bila saya menjadi seorang guru maka saya akan memberikan motivasi kepada siswa tersebut agar siswa tersebut termotivasi untuk belajar..
Sekian pendapat dari saya..terima kasih..
Wassalamualaikum wr wb

Unknown said...

Nama: Eka Nofita Sari
Nim: 162180109
Kelas: 6B

Menurut pendapat saya, jika sebagai orang tua anak tersebut saya akan mensuport untuk belajar, karena belajar sangatlah penting untuk kedepannya. Nah..untuk alasan anak tidak mempunyai buku, sebagai orang tua berusaha mencari buku kepada teman anak tersebut, bisa dengan memfotocopynya. Orang tua juga bisa mencari materi atau buku yang berupa pdf di internet.
Jika sebagai guru, bisa memberikan jam tambahan atau les untuk anak. Guru meminta anak untuk mencatat materi apabila anak tidak mempunyai buku. Guru juga memberikan pembelajaran yang tidak hanya melalui buku, guru bisa menggunakan alat peraga atau menggunakan permainan-permainan, dll. Dengan hal itu, biasanya anak akan lebih mudah dan lama mengingatnya.

Terimakasih

Unknown said...

Nama : Peni Febriyani
Nim : 162180012
Kelas : PGSD 6A

Assalamualaikum wr.wb
Menurut pendapat saya seharusnya kita.sebagai orang tua memberikan nasehat serta pengarahan secara perlahan dan pelan harus penuh kasih sayang agar anak mau belajar dari sumber yang lain misalnya internet dengan didampingi orang tua atau sumber lainya dengan bertanya kepada teman atau dengan belajar bersama saling bertukar informasi dari yang tidak tahu menjadi tahu. Pada zaman sekarang orang tua harus berperan penting bagi anak dengan memberikan perhatian dengan bertanya apa keluhanya dan sebisa mungkin orang tua membantu anak supaya apa yang dibutuhkan terpenuhi karena sumber belajar sangat mudah dicari didapatkan.
Sebagai Guru sebaiknya memberikan dorongan dan semangat belajar berupa bimbingan dan memberikan motivasi agar siswanya berusaha untuk belajar lebih giat dan selalu semangat walaupun tidak punya buku mereka tetap semangat mencari sumber lain. Guru harus membekan dorongan yang kuat agar siswa belajar itu hasil nilainya bagus dan belajarnya.selama.ini tidak sia.-sia karena sumber belajar itu tidak hanya didapatkan dari sekolah saja akan tetapi dimana saja sumber belajar sangat mudah sekali dijangkau sehingga siswa mau belajar dengan tekun dan bhasil ujianya memuaskan.
Wassalamualaikum wr.wb

No coment said...

Nama : Meliana Wulandari
NIM : 162180174
Kelas : Metematika 6B
Asalamu'alaikum warohmatulahi wabarakatuh
Menurut pendapat saya, jika saya menjadi orang tua sebaiknya kita memberikan motivasi dan semangat belajar agar tidak putus sekolah dan memberikan nasehat agar semangat belajar. Dengan tidak mempunyai buku bisa belajar dengan menggunakan teknologi informasi karena materi pembelajan tidak hanya di dapat dari sumber buku bisa juga dari teknologi sesuai perkembangan zaman. Belajar itu tidak harus menggunakan buku tetapi bisa di peroleh dari lingkungan sekitar, misalnya PKN bisa dikaitkan dengan lingkungan sosial yang ada di sekitar rumah maupun sekolah selain itu juga, belajar dapat diperoleh dari sumber lain, misalnya ruang guru atau dari internet tetapi tetap dalam pengawasan orang tua. Kemudian orang tua juga harus mempunyai perhatian yang besar terhadap anak termasuk dalam hal memfasilitasi anak seperti buku pelajaran dan lain-lain.
Jika saya menjadi guru sebaiknya memotivasi belajar agar siswa tersebut dapat berusaha dan belajar. Mengajak siswa tersebut belajar dengan teman sebaya agar mudah di tangkap pembelajaran dan menyuruh untuk belajar kembali di rumah dan jangan pantang menyerah terus berusaha untuk mengejar cita- cita kelak dewasa karena perjalanan siswa sekolah dasar masih sangat labil dan mudah berubah-ubah dan bisa mencari pengetahun tentang pembelajaran lewat mana saja. Guru harus memberikan jam tambahan untuk siswa tersebut. Jangan sekali- kali guru menjatuhkan semangat belajar siswa.
Terimakasaih
Wasalamu'alaikum warohmatulahi wabarakatuh

No coment said...

Nama : Baeti Rakhmah
Nim : 162180156
Kelas : Matematika B

Assalamualaikum wr.wb
Menurut pendapat saya, apabila saya menjadi orang tua anak tersebut memberikan pemahaman terhadap anak bahwa belajar itu penting tidak hanya pada saat itu saja tetapi bisa untuk kemudian hari. Selain itu, sebagai orang tua mempunyai peran penting dalam membimbing maupun mengarahkan anak supaya memiliki minat untuk belajar dan memberikan motivasi kepada anak untuk belajar walaupun tidak mempunyai buku. Belajar itu tidak harus menggunakan buku tetapi bisa di peroleh dari lingkungan sekitar, misalnya PKN bisa dikaitkan dengan lingkungan sosial yang ada di sekitar rumah maupun sekolah.selain itu juga, belajar dapat diperoleh dari sumber lain, misalnya ruang guru atau dari internet tetapi tetap dalam pengawasan orang tua. Kemudian orang tua juga harus mempunyai perhatian yang besar terhadap anak termasuk dalam hal memfasilitasi anak seperti buku pelajaran dan lain-lain.
Apabila saya menjadi guru anak tersebut, saya akan mengajak anak tersebut untuk mencari alternatif belajar yang lain seperti diskusi dengan teman sebaya maupun belajar bersama dengan orang-orang di sekitarnya yang mempunyai kemampuan lebih dalam memberikan pemahaman tentang pelajaran tersebut, sehingga anak tersebut dapat belajar dan dapat mengerjakan ujian dengan baik serta hasil yang memuaskan.
Sekian
Wassalamu'alaikum wr.wb

Anonymous said...

Nama : Meliana Wulandari
NIM : 162180174
Kelas : Metematika 6B
Asalamu'alaikum warohmatulahi wabarakatuh
Menurut pendapat saya, jika saya menjadi orang tua sebaiknya kita memberikan motivasi dan semangat belajar agar tidak putus sekolah dan memberikan nasehat agar semangat belajar. Dengan tidak mempunyai buku bisa belajar dengan menggunakan teknologi informasi karena materi pembelajan tidak hanya di dapat dari sumber buku bisa juga dari teknologi sesuai perkembangan zaman. Belajar itu tidak harus menggunakan buku tetapi bisa di peroleh dari lingkungan sekitar, misalnya PKN bisa dikaitkan dengan lingkungan sosial yang ada di sekitar rumah maupun sekolah selain itu juga, belajar dapat diperoleh dari sumber lain, misalnya ruang guru atau dari internet tetapi tetap dalam pengawasan orang tua. Kemudian orang tua juga harus mempunyai perhatian yang besar terhadap anak termasuk dalam hal memfasilitasi anak seperti buku pelajaran dan lain-lain.
Jika saya menjadi guru sebaiknya memotivasi belajar agar siswa tersebut dapat berusaha dan belajar. Mengajak siswa tersebut belajar dengan teman sebaya agar mudah di tangkap pembelajaran dan menyuruh untuk belajar kembali di rumah dan jangan pantang menyerah terus berusaha untuk mengejar cita- cita kelak dewasa karena perjalanan siswa sekolah dasar masih sangat labil dan mudah berubah-ubah dan bisa mencari pengetahun tentang pembelajaran lewat mana saja. Guru harus memberikan jam tambahan untuk siswa tersebut. Jangan sekali- kali guru menjatuhkan semangat belajar siswa.
Terimakasaih
Wasalamu'alaikum warohmatulahi wabarakatuh

No coment said...

Nama : Khadik Fatchur Rohman
Nim : 162180152
Kelas : Matematika B

Assalamualaikum wr.wb
Menurut pendapat saya, apabila saya menjadi orang tua anak tersebut memberikan pemahaman dan Nasehat terhadap anak bahwa belajar itu penting tidak hanya pada saat mempunyai buku pelajaran ataupun tidak karena perkembangan teknologi zaman modern saat ini semakin canggih dan mudah diakses untuk mencari referensi sumber-sumber materi pembelajaran dan juga anak masih mempunyai catatan dibuku tulisnya. Selain itu, sebagai orang tua mempunyai peran penting dalam membimbing maupun mengarahkan anak supaya memiliki minat untuk belajar dan memberikan motivasi kepada anak untuk Rajin belajar walaupun keterbatasan buku. Belajar itu tidak harus menggunakan buku tetapi bisa di peroleh dari lingkungan sekitar, internet dan catatan dibuku tulis materi yang sebelumnya diberikan oleh guru.
Apabila saya menjadi guru anak tersebut, saya akan mengajak anak dan belajar bersama untuk mencari alternatif belajar yang lain seperti diskusi dengan teman sebaya maupun belajar bersama dengan orang-orang di sekitarnya yang mempunyai kemampuan lebih dalam memberikan pemahaman tentang pelajaran tersebut, sehingga anak tersebut dapat belajar dan dapat mengerjakan ujian dengan baik serta hasil yang memuaskan.
Sekian
Wassalamu'alaikum wr.wb

Amalina Hanik said...

Nama: Amalina Hanik
NIM: 162180185
kelas: B
Menurut pendapat saya, jika saya orang tua siswa tersebut, saya akan membuka kembali buku pelajaran yang dipakai siswa saat di sekolah. Bisa jadi karena buku yang digunakan tematik, siswa tidak terlalu memperhatikan judul materi permakulnya. Maka sebagai orang tua, saya akan membantu mencarikan mana saja materi Pkn yang harus dipelajari dan membantu meringkasnya. Selain itu, jika memang tidak ada bukunya, orang tua bisa mencari reverensi di internet.
Jika saya guru siswa tersebut, saya akan memberikan ringkasan materi permakul (terpisah) sejak awal pembelajaran agar memudahkan siswa dalam belajar. Sehingga siswa tahu, mana saja yang termasuk materi Pkn. Dengan begitu siswa mempunyai sumber belajar yang fokus mempelajari Pkn.

Anonymous said...

Nama : Dwi Oktavia Sandi
Nim : 162180117
Kelas: Matematika 6B

Assalamu'alaikum wr wb
Sebagai orang tua jika anak akan menghadapi ujian akan tetapi anak tersebut tidak mau belajar dengan alasan tidak punya buku PKn. Tindakan pertama yaitu jangan memarahi dan membentak anak hanya karena malas belajar karena tidak mempunyai buku Pkn. Jika anak dimarahi dan dibentak mental anak tersebut akan down dan mengakibatkan anak tersebut depresi hal ini akan mengakibatkan anak tersebut tertekan dan tidak bisa berfikir saat ujian pertama tiba. Karena itu sebagai orang tua harus menjadi sahabat bagi anak. Dengan bersikap sebagai sahabat, bukan sebagai sipir penjaga, orang tua akan membuat anak merasa nyaman, tenang, dan damai saat belajar. Sebagai sahabat, orang tua berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan anak agar bisa semangat dalam belajar. karena itu anak yang merasa didampingi orang tua sebagai sahabat akan membuat mental anak lebih kuat menghadapi Ujian. Anak akan merasakan dukungan yang maksimal, tidak merasa berat menanggung beban, sehingga bisa berpikir dengan segar dan jernih.
Jika sebagai guru, sama halnya yaitu siswa jangan dimarahi dan dibentakan. sebaiknya guru memberi motivasi dan dorongan agar siwa ingin belajar. dalam memberi motivasi sebaiknya guru hanya satu kali tetapi berulang ulang kali agar anak tersebut mengingat motivasi-motivasi yang diberikan oleh guru dan akan memberi hasrat siswa dalam belajar. Jika siswa malas belajar dikarenakan tidak mempunyai buku, sebagi guru memberitahukan agar meminjam buku diperpustakan untuk dibaca dirumah sebagai panduan belajar untuk mengerjakan soal-soal ujian.
sekian
terima kasih
wassalamu'alaikum wr wb

Yeni putri prastiwi said...

Nama: yeni putri prastiwi
Nim : 162180157
Assalamu'alaikum wr wb
Menurut pendapat saya sebagai orangtua hatus tetap memberikan motivasi anak dalam belajar dan memberikan solusi yautu dapan menggunakan internet untuk mengakses bahan materi yang akan diuji( tetapi dalam pantauan orang tua). Sedangkan untuk guru selain terus memberikan dorongan dan motivasi belajar guru juga harus meningkatkan keaktifan siswa (rasa ingin tahu) bukan hanya saat kegiatan KBM saja namun di luar kelas siswa juga memiliki rasa ingin tahu yang membuat dia semangat untuk belajar. Sehingga keaktifan siswa dan wawasannya tidak bergantung pada kegiatan formal (sekolah) namun juga kegiatan nonformal.sehingga wawasan yang di miliki akan semakin luas.
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr wb

dhianasa said...

Nama : Dhiana Safitri
NIM : 162180114
Kelas : 6B

Menurut saya, jika saya menjadi orang tua dari anak tersebut maka yang akan saya lakukan adalah membimbing dan mengarahkan anak saya supaya mau belajar dengan materi-materi yang tersedia dibuku, dan lebih baik lagi orang tua mencarikan sumber/ materi tambahan agar wawasan tentang materi yang akan diujikan siswa lebih banyak. Sedangkan jika saya menjadi guru anak tersebut, yang akan saya lakukan adalah mengingatkan siswa terkait materi-materi yang akan diujikan secara mata pelajaran dan dalam pembelajarannya pun guru dapat menekankan hal-hal yang penting misalnya terkait bab-bab dalam mata pelajaran yang terangkum dalam tematik. Guru juga dapat memberikan penugasan kepada siswa untuk mencari referensi/ sumber belajar lainnya.

Anonymous said...

Nama inake rizkulilla
Nim 162180033
Assalamu'alaikum wr.wb
Menurut pendapat saya mengenai kasus tersebut.
Sebagai orang tua harus sabar dalam mengajari anak,mengantarkan anak kerumah temannya yang mempunyai buku agar di fotocopy atau belajar bersama, membujuk dan mengasih reward agar anak memiliki semangat untuk belajar lagi dan mencarikan materi yang sesuai dengan kelasnya di perpustakaan terdekat, panduan buku lainnya dan internet.
Jika sebagai guru, guru harus bersabar untuk mengajari siswa sampai paham materi - materi yang akan di ujikan atau memberikan kisi-kisi soal, murid yang kurang paham diberikan bimbingan khusus,guru juga harus memberikan motivasi agar siswa mau semangat belajar serta memberikan reward jika siswa mampu menjawab pertanyaan yang ada di soal atau juga siswa yang mendapatkan nilai tertinggi akan di berikan sebuah buku, pujian dll.
Sekian
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr wb.

Anonymous said...

Nama inake rizkulilla
Nim 162180033
Assalamu'alaikum wr.wb
Menurut pendapat saya mengenai kasus tersebut.
Sebagai orang tua harus sabar dalam mengajari anak,mengantarkan anak kerumah temannya yang mempunyai buku agar di fotocopy atau belajar bersama, membujuk dan mengasih reward agar anak memiliki semangat untuk belajar lagi dan mencarikan materi yang sesuai dengan kelasnya di perpustakaan terdekat, panduan buku lainnya dan internet.
Jika sebagai guru, guru harus bersabar untuk mengajari siswa sampai paham materi - materi yang akan di ujikan atau memberikan kisi-kisi soal, murid yang kurang paham diberikan bimbingan khusus,guru juga harus memberikan motivasi agar siswa mau semangat belajar serta memberikan reward jika siswa mampu menjawab pertanyaan yang ada di soal atau juga siswa yang mendapatkan nilai tertinggi akan di berikan sebuah buku, pujian dll.
Sekian
Terimakasih
Wassalamu'alaikum wr wb.

Anonymous said...

Nama : Dwi Oktavia Sandi
Nim : 162180117
Kelas: Matematika 6B

Assalamu'alaikum wr wb
Sebagai orang tua jika anak akan menghadapi ujian akan tetapi anak tersebut tidak mau belajar dengan alasan tidak punya buku PKn. Tindakan pertama yaitu jangan memarahi dan membentak anak hanya karena malas belajar karena tidak mempunyai buku Pkn. Jika anak dimarahi dan dibentak mental anak tersebut akan down dan mengakibatkan anak tersebut depresi hal ini akan mengakibatkan anak tersebut tertekan dan tidak bisa berfikir saat ujian pertama tiba. Karena itu sebagai orang tua harus menjadi sahabat bagi anak. Dengan bersikap sebagai sahabat, bukan sebagai sipir penjaga, orang tua akan membuat anak merasa nyaman, tenang, dan damai saat belajar. Sebagai sahabat, orang tua berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan anak agar bisa semangat dalam belajar. karena itu anak yang merasa didampingi orang tua sebagai sahabat akan membuat mental anak lebih kuat menghadapi Ujian. Anak akan merasakan dukungan yang maksimal, tidak merasa berat menanggung beban, sehingga bisa berpikir dengan segar dan jernih.
Jika sebagai guru, sama halnya yaitu siswa jangan dimarahi dan dibentakan. sebaiknya guru memberi motivasi dan dorongan agar siwa ingin belajar. dalam memberi motivasi sebaiknya guru hanya satu kali tetapi berulang ulang kali agar anak tersebut mengingat motivasi-motivasi yang diberikan oleh guru dan akan memberi hasrat siswa dalam belajar. Jika siswa malas belajar dikarenakan tidak mempunyai buku, sebagi guru memberitahukan agar meminjam buku diperpustakan untuk dibaca dirumah sebagai panduan belajar untuk mengerjakan soal-soal ujian.
sekian
terima kasih
wassalamu'alaikum wr wb

Anonymous said...

Nama : Dwi Oktavia Sandi
Nim : 162180117
Kelas: Matematika 6B

Assalamu'alaikum wr wb
Sebagai orang tua jika anak akan menghadapi ujian akan tetapi anak tersebut tidak mau belajar dengan alasan tidak punya buku PKn. Tindakan pertama yaitu jangan memarahi dan membentak anak hanya karena malas belajar karena tidak mempunyai buku Pkn. Jika anak dimarahi dan dibentak mental anak tersebut akan down dan mengakibatkan anak tersebut depresi hal ini akan mengakibatkan anak tersebut tertekan dan tidak bisa berfikir saat ujian pertama tiba. Karena itu sebagai orang tua harus menjadi sahabat bagi anak. Dengan bersikap sebagai sahabat, bukan sebagai sipir penjaga, orang tua akan membuat anak merasa nyaman, tenang, dan damai saat belajar. Sebagai sahabat, orang tua berusaha memahami dan memenuhi kebutuhan anak agar bisa semangat dalam belajar. karena itu anak yang merasa didampingi orang tua sebagai sahabat akan membuat mental anak lebih kuat menghadapi Ujian. Anak akan merasakan dukungan yang maksimal, tidak merasa berat menanggung beban, sehingga bisa berpikir dengan segar dan jernih.
Jika sebagai guru, sama halnya yaitu siswa jangan dimarahi dan dibentakan. sebaiknya guru memberi motivasi dan dorongan agar siwa ingin belajar. dalam memberi motivasi sebaiknya guru hanya satu kali tetapi berulang ulang kali agar anak tersebut mengingat motivasi-motivasi yang diberikan oleh guru dan akan memberi hasrat siswa dalam belajar. Jika siswa malas belajar dikarenakan tidak mempunyai buku, sebagi guru memberitahukan agar meminjam buku diperpustakan untuk dibaca dirumah sebagai panduan belajar untuk mengerjakan soal-soal ujian.
sekian
terima kasih
wassalamu'alaikum wr wb

Ainun Mardhiyyah said...

Nama : Ainun Mardhiyyah
Kelas : 6A
NIM : 162180003

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Pembelajaran Pkn merupakan mata pelajaran penting dan terdapat pada kurikulum 2013. Namun, dalam pembelajaran Pkn anak cenderung tidak bersemangat dan bosan dengan pembelajaran tersebut.
Menurut saya apabila saya menjadi anak tersebut saya akan menasihati dan membujuk anak agar mau belajar Pkn. Apabila anak saya belum mau maka saya akan menghadirkan gadget yang familiar dengan anak sekarang dan belajar Pkn dengan gadget tersebut dengan bimbingan saya. Apabila masih tidak mau maka saya akan memberikan hadiah atau pun hukuman (yang wajar) sehingga anak mau belajar. Sehingga diharapkan anak termotivasi untuk belajar.
Sedangkan apabila saya menjadi guru tersebut, saya akan menghadirkan sebuah media dan permainan dalam pembelajaran. Jika anak tersebut masih tidak mau mengikuti pelajaran. Maka, saya akan memberikan bimbingan khusus seperti motivasi dan semangat agar anak tersebut mau belajar Pkn. Sumber buku tidak dibatasi asalkan masih berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Cukup sekian pendapat saya. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Ainun Mardhiyyah said...

Nama : Ainun Mardhiyyah
Kelas : 6A
NIM : 162180003

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Pembelajaran Pkn merupakan mata pelajaran penting dan terdapat pada kurikulum 2013. Namun, dalam pembelajaran Pkn anak cenderung tidak bersemangat dan bosan dengan pembelajaran tersebut.
Menurut saya apabila saya menjadi anak tersebut saya akan menasihati dan membujuk anak agar mau belajar Pkn. Apabila anak saya belum mau maka saya akan menghadirkan gadget yang familiar dengan anak sekarang dan belajar Pkn dengan gadget tersebut dengan bimbingan saya. Apabila masih tidak mau maka saya akan memberikan hadiah atau pun hukuman (yang wajar) sehingga anak mau belajar. Sehingga diharapkan anak termotivasi untuk belajar.
Sedangkan apabila saya menjadi guru tersebut, saya akan menghadirkan sebuah media dan permainan dalam pembelajaran. Jika anak tersebut masih tidak mau mengikuti pelajaran. Maka, saya akan memberikan bimbingan khusus seperti motivasi dan semangat agar anak tersebut mau belajar Pkn. Sumber buku tidak dibatasi asalkan masih berkaitan dengan materi yang diajarkan.
Cukup sekian pendapat saya. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Anonymous said...

Nama : Khikmah Kurnia
Kelas : 6B
NIM : 162180128
Assalamu'alaikum wr.wb
Menurut pendapat saya dari segi orang tua apabila anak tidak mau belajar dengan alasan tidak mempunyai buku adalah orang tua memberikan motivasi dan menasihati anak bahwa belajar itu penting, Hal lain yang dapat dilakukan orang tua pada zaman sekarang buku juga bukan sumber utama jadi orang tua dapat memanfaatkan teknologi seperti google untuk mencari materi yang sesuai. Orang tua juga dapat memanggil Guru Les agar anak tersebut mau belajar karena juga siswa tersebut bisa saja bosan jika hanya membaca buku saja. Orang tua juga bisa memberikan reward kepada anaknya jika ia sudah belajar/ apabila hasil Ujian nanti baik diberikan reward.
Dari segi guru apabila anak malas belajar karena tidak mempunyai buku sebaiknya guru memberikan jam belajar tambahan pada anak tersebut misalkan setelah pulang sekolah. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa bahwa belajar itu penting agar siswa bisa meraih cita - citanya.

Fita fatimah said...

Nama : fita fatimah
Nim : 162180111
Kelas : 6B
Menurut saya jika ada permasalahan yang dipaparkan seperti diatas, yang akan saya lakukan jika saya menjadi :
1. orang tua
Maka saya akan memotivasi anak tersebut untuk belajar, meskipun dengan keterbatasan buku, kita bisa menggunakan internet untuk mengakses materi dan latihan soal dari internet tersebut, orang tua juga harus menanamkan sikap percaya diri kepada anak, dorongan yang diberikan kepada siswa dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. selain itu orang tua juga bisa mencarikan guru les kepada anak, sesuai dengan bidang yang akan diujikan. Hal tersebut dapat membuat siswa belajar dan menayakan apa yang belom diketahui siswa dari guru lesnya. Sebagai orang tua tidak lupa juga kita harus berdoa untuk kebaikan dan kelancaran anak agar diberi kelancaran dan kemudahan dalam menghadapi ujian, selain itu kita juga bisa memberikan asupan makanan yang sehat, sehingga ketika akan ujian siswa tidak akan merasa lemas ataou kurang sehat ketika akan menghadapi ujian.
2. Guru
Maka yang akan saya lakukan tentunya memotivasi siswa agar siap menghadapi ujian, selain itu guru juga perlu memberikan jam tambahan untuk mengajar pelajaran yang akan diujikan meskipun dengan keterbatasan buku, guru harusnya tidak hanya memandang dari sisi akademisnya saja melainkan juga harus melihat bagaimana siswa beproses atau usaha yang dilakukan untuk menadatkan nilai yang baik. Disini guru juga dapat bekerjasama dengan orang tua agar dapat membimbing, memperhatikan dan mengarahkan siswa untuk dapat siap menhadapi ujian. Selain itu guru juga dapat memberikan pemetaan materi atau ringkasan materi yang sekiranya akan keluar dalam ujian dengan melihat soal soal ujian tahun sebelumnya.
Terimakasih.

Anonymous said...

Nama : Khikmah Kurnia
Kelas : 6B
NIM : 162180128
Assalamu'alaikum wr.wb
Menurut pendapat saya dari segi orang tua apabila anak tidak mau belajar dengan alasan tidak mempunyai buku adalah orang tua memberikan motivasi dan menasihati anak bahwa belajar itu penting, Hal lain yang dapat dilakukan orang tua pada zaman sekarang buku juga bukan sumber utama jadi orang tua dapat memanfaatkan teknologi seperti google untuk mencari materi yang sesuai. Orang tua juga dapat memanggil Guru Les agar anak tersebut mau belajar karena juga siswa tersebut bisa saja bosan jika hanya membaca buku saja. Orang tua juga bisa memberikan reward kepada anaknya jika ia sudah belajar/ apabila hasil Ujian nanti baik diberikan reward.
Dari segi guru apabila anak malas belajar karena tidak mempunyai buku sebaiknya guru memberikan jam belajar tambahan pada anak tersebut misalkan setelah pulang sekolah. Guru juga memberikan motivasi kepada siswa bahwa belajar itu penting agar siswa bisa meraih cita - citanya.

Intan Sukengsi said...

Nama: Intan Sukengsi
NIM : 162180143
Kelas: Matematika B

Jika saya menjadi orang tua dari anak tersebut, saya akan meminjam buku dari temannya atau gurunya dan memfotokopi buku tersebut supaya materi yang dipelajari sama dengan materi yang dipelajari di sekolah. Serta dalam belajar juga harus didampingi agar siswa benar-benar belajar dengan efektif.
Jika saya menjadi gurunya, saya akan meminjamkan buku kepada anak tersebut agar difotokopi dan memberitahukan kepada orang tuanya agar mendampingi anak tersebut dalam belajar. Selain itu, juga menanyakan apakah ada materi yang kurang dipahami atau tidak. Juga iya maka saya akan mengulang sekilas materi tersebut.

Unknown said...

Nama :Bibit Amal R.U
NIM :162180142
Kelas:Matematika B

Menurut pendapat saya, apabila saya menjadi orangtua dari anak kelas 6 SD yang akan menghadapi ujian Pkn namun anak tidak mau belajar dengan alasan tidak memiliki buku saya akan menasehati anak tersebut dan menyadarkan bahwa belajar itu penting sehingga yang akan saya lakukan sebagai orangtua adalah mencarikan materi dari mata pelajaran yang akan diujikan yaitu Pkn dengan berbagai cara seperti meminjam buku dari gurunya atau temannya untuk difotocopy atau mencarikan materi lewat internet sehingga anak bisa belajar dan tidak lagi beralasan tidak mau belajar karena tidak memiliki buku.
Jika saya menjadi guru, yang akan saya lakukan adalah meminjamkan buku kepada siswa agar dapat menjadi pedoman dalam belajar atau menyuruh siswa meminjam buku di perpustakaan apabila ada buku yang berkaitan dengan materi yang diujikan untuk ujian dan saya akan memberitahu kepada orangtua siswa untuk mengawasi anaknya dalam belajar di rumah

AKSI NYATA said...

Nama : Indra laksana Pura
NIM :162180094
Kelas : Matematika 6B

Assalamualaikum
>Jika terjadi kasus seperti itu makayang dilakukan orang tua yang pertama berusaha mencarikan buku atau referensi dari Internet yang mnyangkut mata pelajaran PKN yang kedua anak tersebut jangan di marah marahi melainkan anak diberi dorongan dan motivasi untuk rajin belajar supaya besok waktu mengerjakan ujian bisa lancar dan orang tua juga memberi penghargaan jika anaknya bisa mendapatkan nilai yang bagus.
>Yang dilakukan guru adalah setiap sebelum memualai pelajaran guru memberi motivasi dan dorongan supaya rajin belajar. Menyangkut kasus tersebut guru memberikan saran kepada siswa apabila siswa tidak mempunyai buku untuk pelajaran hendaknya meminjam di perpustakaan atau meminjam buku teman yang memunyai buku PKN
Terima kasih
Wassalamualaikum Wr. Wb

Unknown said...

Nama : Serly Ruki Putrimantari
Nim : 162180024
Jelas : 6A

Assalamualaikum we.wb
Menurut pendapat saya sebaiknya anak harus ditegaskan untuk belajar walau dia beralasan tidak punya buku atau tidak dan orang tua dari awal harus memberikan didikan pada anak kedisiplinan ketanggungan jawaban jadi pasti anak tidak ada alasan untuk memiliki buku atau tidak karena belajar ada hal paling penting dan belajar tidak tergantung juga dengan hanya menggunakan buku tapi pada era jaman sekarang teknologi sudah maju orang tua bisa menuntun untuk memberi arahan dan orang tua bisa menjaga anak menggunakan teknologi, sehingga teknologi tidak hanya melihat" YouTube tetapi jg bisa untuk belajar.
Sedangkan jika saya menjadi guru sebaiknya dari awal guru harus mempunyai ide dan pnya bayangan dengan menjaga jaga buku harus di kumpulkan disimpan dikelas dilempari dan setiap hari harus dicek jadi jika anak ingin belajar untuk materi bsok hari ini anak bisa membawa pulang dan paginya di kembalikan dan seterusnya jadi yang dibawa pulang bisa bergantian untuk materinya,sehingga anak tidak ada alasan buku hilang atau tidak ada buku sama sekali. Disekolah juga harus ditegaskan diberi didikan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban jg anak pasti akan merawat buku tersebut dan bisa belajar dengan nyaman dan bisa mengikuti ujian.
Kesimpulan dari pendapat saya dari orang tua dan guru harus memberikan didikan khusus seperti kedisiplinan ketegasan dan motivasi semangat untuk belajar dan bisa merawat buku, termasuk jg orang tua harus bisa memberikan pengawasan yang ketat saat belajar menggunakan teknologi karena jaman sekarang anak rawan menggunakan teknologi yg sudah canggih.
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb

Unknown said...

Nama : Serly Ruki Putrimantari
Kelas : 6A
NIM : 162180024

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Menurut pendapat saya seharusnya anak dari awal sudah diajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban karena seharusnya jika sejak awal sudah diajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban pasti anak tidak ada alasan kehilangan buku atau tidak ada buku tp jika anak kehilangan buku orang tua juga harus memberikan teknologi, belajar juga tidak harus tergantung terus menggunakan buku tp juga bisa menggunakan internet tetapi orang tua harus memberikan pengawasan yang ketat jika anak menggunakan teknologi tersebut jangan asal memberikannya.
Sedangan saya menjadi guru seharusnya guru juga mmberikan motivasi pada anak dan juga guru harus sudah memiliki ide untuk menjaga" jika anak menghilangkan buku, guru mengantisipasinya buku harus disimpan di kumpulkan di kelas jika anak ingin belajar buku dibawa pulang tetapi paginya dikembalikan dan seterusnya setiap hari berganti materi berganti buku jg dan dari guru jg mengajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban karena anak sangat perlu itu.
Terimakasih
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Unknown said...

Nama : Serly Ruki Putrimantari
Kelas : 6A
NIM : 162180024

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Menurut pendapat saya seharusnya anak dari awal sudah diajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban karena seharusnya jika sejak awal sudah diajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban pasti anak tidak ada alasan kehilangan buku atau tidak ada buku tp jika anak kehilangan buku orang tua juga harus memberikan teknologi, belajar juga tidak harus tergantung terus menggunakan buku tp juga bisa menggunakan internet tetapi orang tua harus memberikan pengawasan yang ketat jika anak menggunakan teknologi tersebut jangan asal memberikannya.
Sedangan saya menjadi guru seharusnya guru juga mmberikan motivasi pada anak dan juga guru harus sudah memiliki ide untuk menjaga" jika anak menghilangkan buku, guru mengantisipasinya buku harus disimpan di kumpulkan di kelas jika anak ingin belajar buku dibawa pulang tetapi paginya dikembalikan dan seterusnya setiap hari berganti materi berganti buku jg dan dari guru jg mengajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban karena anak sangat perlu itu.
Terimakasih
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Unknown said...

Nama : Serly Ruki Putrimantari
Kelas : 6A
NIM : 162180024

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Menurut pendapat saya seharusnya anak dari awal sudah diajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban karena seharusnya jika sejak awal sudah diajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban pasti anak tidak ada alasan kehilangan buku atau tidak ada buku tp jika anak kehilangan buku orang tua juga harus memberikan teknologi, belajar juga tidak harus tergantung terus menggunakan buku tp juga bisa menggunakan internet tetapi orang tua harus memberikan pengawasan yang ketat jika anak menggunakan teknologi tersebut jangan asal memberikannya.
Sedangan saya menjadi guru seharusnya guru juga mmberikan motivasi pada anak dan juga guru harus sudah memiliki ide untuk menjaga" jika anak menghilangkan buku, guru mengantisipasinya buku harus disimpan di kumpulkan di kelas jika anak ingin belajar buku dibawa pulang tetapi paginya dikembalikan dan seterusnya setiap hari berganti materi berganti buku jg dan dari guru jg mengajarkan kedisiplinan dan ketanggungan jawaban karena anak sangat perlu itu.
Terimakasih
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Ma'mun said...

Nama : Ma’mun Alvi Syaifulloh
NIM : 162180053
Kelas : Matematika B
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Menurut pendapat saya, apabila saya menjadi orang tuanya hal yang akan saya lakukan yaitu memberikan nasehat kepada anaknya dan memberikan motivasi agar anak tersebut memiliki semangat untuk belajar. Tidak adanya buku penunjang belajar dari sekolah bukan merupakan halangan untuk belajar. Sebagai orang tua yang melek teknologi, saya akan memberikan dampingan kepada anak untuk mencari sumber-sumber belajar dari internet yang relevan sesuai kebutuhan yang akan dipelajarinya.
Apabila sebagai guru sebaiknya memberikan dukungan dengan membuatkan buku rangkuman, dan memberikan jam tambahan berupa les kepada siswa. Mengajak siswa untuk saling berdiskusi dengan teman sebaya dan belajar dengan orang-orang sekitar yang memiliki pengetahuan yang lebih dalam sehingga mampu memberikan pemahaman tentang materi tersebut. Adanya hal seperti itu akan mempermudah anak dalam melakukan belajar dan mengerjakan ujian sehingga mampu mendapatkan nilai yang benar-benar memuaskan.
Terimakasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Unknown said...

Nama :Nur Khasanah
NIM :162180007
Kelas:B
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Saya akan menanggapi pertanyaan dari ibu, mengenai kasus yang terjadi di dunia pendidikan yaitu terdapat seorang siswa yang tidak mau belajar karena dengan alasan tidak mempunyai buku PKN. Jika saya menjadi orang tua dari anak tersebut, tindakan yang saya lakukan yaitu memberikan pemahaman kepada anak bahwa belajar tidak hanya dari buku cetak saja namun kita dapat memanfaatkan teknologi saat ini yaitu internet. Kita dapat mengakses informasi maupun materi pelajaran seluas mungkin. Kita sebagai orang tua harus tetap mengawasi dan mendampingi anak saat menggunakan internet. Tidak hanya menggunakan internet kita juga dapat mengajarkan anak kita untuk belajar dari pengalaman sehari-hari (media konkret), dapat juga menggunakan media visual (gambar) yang hubungannya dengan materi di kelas VI contohnya peta dunia.
Jika saya menjadi guru hal yang akan saya lakukan yaitu terus memotivasi siswa tersebut agar tetap semangat belajar guna menuntut ilmu. Meskipun tidak mempunyai buku PKN, siswa bisa meminjam buku milik teman lain atau meminjam buku di perpustakaan. Saya akan menghadirkan strategi dan metode pembelajaran yang menarik agar tidak membosankan saat pelajaran di kelas, di samping itu siswa akan mencatat materi penting pada buku tulis agar siswa dapat belajar kembali di rumah.
Terima kasih, sekian komentar dari saya
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

maytha maharani said...

Nama : Maytha Maharani
NIM : 162180065
Kelas : B
Assalmu'alaikum wr. wb.
Jika ada sebuah kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan yaitu seorang anak usia sekolah dasar tepatnya kelas VI SD mau menghadapi Ujian. Ujian yang akan dihadapi di hari pertama adalah ujian PKn. Akan tetapi, anak tersebut tidak mau belajar dengan alasan tidak punya buku PKn. Pendapat saya jika saya menjadi orang tua anak tersebut, sebagai orang tua saya akan memberikan pengertian dan motivasi kepada anak saya terlebih dahulu tentang pentingnya belajar PKn, setelah anak mengetahui pentingnya belajar PKn maka anak akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Saya akan berusaha menjadi suri tauladan bagi anak saya. Tidak memiliki buku bukan menjadi alasan untuk menyebabkan anak tidak belajar. Sebagai orang tua, walapun sebenarnya saya juga belum tentu memahami materi tersebut saya akan berusaha menjadi teman bagi anak saya ketika belajar dirumah. Entah cara apa yang saya lakukan, misalnya memanfaatkan internet maupun sumber belajar di sekitar untuk mengatasi maslaah tersebut. Karena di zaman era revolusi industri 4.0 ini banyak sumber belajar yang bisa di manfaatkan selain buku. Sebagai orang tua, saya juga harus membimbing dan memantau anak ketika belajar. Tidak sewajarnya ketika orang tua menyuruh anak untuk belajar tapi ia sendiri asyik menonton TV. Tidak sewajarnya anak fokus belajar sedangkan orang tuanya berada di hadapannya sibuk dengan HP, atau sibuk dengan hal lainnya yang dapat mengganggu konsentrasi belajar anak. Orang tua bisa menjadi guru ketika anak berada di rumah. Belajar sebaiknya juga tidak hanya di lalukan ketika akan menghadapi ujian saja, sebaiknya setiap haripun anak harus belajar untuk memperdalam materi yang telah di ajarkan di sekolah. Sehingga saat akan mendekati ujian, harapannya anak tersebut sudah dapat memahami seluruh materi. Hal tersebut karena anak perlu bertahap dalam menerima atau mempelajari materi, anak bisa belajar secara keseluruhan di hari itu, namun ia tidak bisa langsung memahami seluruh materi yang akan di ujiankan di hari esok.
Kemudian, pendapat saya jika saya menjadi guru anak tersebut saya akan terlebih dahulu memperhatikan kondisi, karakter, atau hal-hal lain terkait dengan siswa yang menjadi murid saya di kelas VI tersebut. Karena sebagai guru di sekolah saya tidak hanya mengajar 1 siswa tetapi mengajar banyak siswa dengan karakter yang berbeda-beda. Sehingga sebisa mungkin saya harus menyesuaikan dengan konsidi mereka. Guru sebaiknya bisa mengayomi, membombong, membimbing, menjadi panutan bagi siswa, selalu memberi motivasi dan pengertian kepada siswa untuk tetap terus belajar untuk bekal mereka di masa depan kelak. Karena guru merupakan pengganti orang tua siswa ketika siswa berada di sekolah. Setiap hari ketika jam pelajaran usai sebaiknya siswa tidak langsung pulang. Tetapi mereka bisa belajar bersama di kelas tersebut. Guru bisa memberikan jam tambahan di kelas tersebut untuk pendalaman materi yang tadi sudah di ajarkan baik materi PKn maupun materi mata pelajaran yang lain. Guru dapat mencari sumber belajar yang relevan baik buku cetak, buku online, maupun sumber lain yang dapat membantu siswa dalam mendalami materi tersebut sehingga wawasan siswa semakin luas, dan siswa dapat memahami materi yang ia ketahui. Ketika akan ujian, sebaiknya di hari-hari mendekati ujian guru mengulas kisi-kisi materi PKn yang akan di ujikan. Sehingga siswa akan memiliki acuan materi yang akan keluar di ujian nanti. Hal tersebut membuat siswa semakin siap dan merasa percaya diri dalam menghadapi ujian.
Wassalamu'alaikum wr. wb.

Anonymous said...

Nama : Nur Azizah Isnaini
NIM : 162180063
Kelas : 6B
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jika saya menjadi orang tua anak tersebut maka yang akan saya lakukan adalah memberi dukungan dan mendampingi anak dalam belajar. Jika alasan anak malas belajar karena tidak mempunyai buju maka sebagai orang tua dapat meminjam buku PKN kepada teman untuk difotokopi. Selain itu bisa download buku sesuai dengan materi atau tema yang dibutuhkan.
Jika saya menjadi guru maka saya akan meminjami buku perlajaran serta menggunakan alat peraga supaya siswa menjadi tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Jika dirasa belum berhasil maka sebagai guru melakukan bimbingan terhadap anak tersebut.
Terikasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anonymous said...

Nama : Asih Imroatus Solikhah
Nim : 162180072
Kelas : 6B

Assalamu'alaikum wr.wb
Pendapat dan tindakan saya terkait permasalahan di atas adalah:
1. Jika saya berposisi sebagai orang tua siswa maka hal yang akan saya lakukan adalah memberikan pengertian terlebih dahulu kepada anak bahwa pembelajaran PKn merupakan pembelajaran yang di dalamnya memuat sikap kita, baik kepada diri sendiri, masyarakat, negara, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu diharapkan dapat menyadarkan anak bahwa PKn itu penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan. Sehingga dapat memotivasi anak untuk belajar PKn dari sumber manapun dan tidak terpaku pada buku pelajaran. Sebagai orang tua di zaman modern dapat mengarahkan anak untuk memanfaatkan sumber digital/internet yang tentunya diimbangi dengan bekal pengetahuan dan pendampingan yang memadai.
2. Jika saya berposisi sebagai guru yang mengajar siswa tersebut maka sikap saya adalah memberikan pengarahan dan pengertian pada siswa yang berupa motivasi serta memancing rasa ingin tahu siswa. Sebagai guru tentu kita mengetahui kompetensi PKn apa saja yang haru dimiliki/dikuasai siswa, dan kita dapat memamsukkan/memadukan kompetensi tersebut dengan mata pelajaran lain mengingat kurikulum yang berlaku saat ini adalah k13. Guru dapat memanfaatkan video/film yang di dalamnya memuat kompetensi PKn sebagai sumber belajar sehingga belajar tidak terpaku bahwa siswa harus punya buku serta siswa akan lebih antusias dan termotivasi.

Wassalamu'alaikum wr.wb